Share

Home Stories

Stories 07 Maret 2025

Donald Trump, UFO, dan Misteri Area 51

Donald Trump dikenal dengan retorika tajam dan kebijakan kontroversial. Namun, satu hal lain yang kerap menyeretnya ke sorotan adalah UFO dan Area 51

Foto UFO melintas di Area 51, Nevada/History

Context.id, JAKARTA - Selama menjabat sebagai Presiden AS, Trump mengisyaratkan ia mengetahui lebih banyak soal benda terbang tak dikenal (UFO), tetapi memilih merahasiakannya, memicu berbagai spekulasi.  

Dalam sebuah wawancara, Trump mengaku telah menerima pengarahan soal fenomena udara tak dikenal (UAP), istilah baru untuk UFO.

Ketika ditanya tentang kemungkinan kehidupan luar Bumi, ia hanya berkata, "Saya tahu banyak hal menarik, tapi tidak bisa membicarakannya." 

Pernyataannya justru memperkuat dugaan pemerintah AS menyembunyikan sesuatu.  

Namun di periode keduanya, isu UFO kini bukan sekadar teori konspirasi. Pentagon telah merilis video objek terbang misterius, dan Kongres AS mengadakan dengar pendapat soal dampaknya terhadap keamanan nasional. 

Trump pun mengisyaratkan akan membuka lebih banyak dokumen rahasia terkait UFO. Tentunya ketika berbicara tentang UFO, sulit mengabaikan Area 51. 

Pangkalan militer rahasia di gurun Nevada ini telah lama menjadi pusat spekulasi. Sejak didirikan pada 1955, banyak yang meyakini bahwa lokasi ini menyimpan lebih dari sekadar proyek militer. 

Pemerintah AS bahkan baru mengakui keberadaannya pada 2013, menyatakan bahwa Area 51 digunakan untuk mengembangkan pesawat mata-mata seperti U-2.

Namun, keterbukaan itu tak meredakan kecurigaan. Banyak yang yakin Area 51 menyimpan lebih dari sekadar uji coba teknologi, termasuk dugaan penelitian terhadap bangkai pesawat luar angkasa atau teknologi makhluk asing.

Dalam sebuah wawancara terbaru di acara "Gutfeld!" di Fox News, Trump ditanya tentang keberadaan alien di Area 51. Ia menjawab, "Saya tidak berpikir saya seorang yang percaya!" 

Namun Trump menambahkan telah mewawancarai pilot yang mengklaim melihat objek yang bergerak jauh lebih cepat dari pesawat F-22 mereka.

Trump menyebut para pilot tersebut "lebih baik dari Tom Cruise," merujuk pada aktor yang terkenal lewat film "Top Gun" itu. 

Satu hal yang pasti, saat Trump sempat menyatakan keterbukaannya untuk mendeklasifikasi lebih banyak dokumen UFO, banyak pihak menilai langkah ini lebih bernuansa politis, menarik perhatian pemilih yang tertarik teori konspirasi. 

Apa pun motifnya, Trump kembali memperkuat anggapan masih banyak rahasia yang belum terungkap. 



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 07 Maret 2025

Donald Trump, UFO, dan Misteri Area 51

Donald Trump dikenal dengan retorika tajam dan kebijakan kontroversial. Namun, satu hal lain yang kerap menyeretnya ke sorotan adalah UFO dan Area 51

Foto UFO melintas di Area 51, Nevada/History

Context.id, JAKARTA - Selama menjabat sebagai Presiden AS, Trump mengisyaratkan ia mengetahui lebih banyak soal benda terbang tak dikenal (UFO), tetapi memilih merahasiakannya, memicu berbagai spekulasi.  

Dalam sebuah wawancara, Trump mengaku telah menerima pengarahan soal fenomena udara tak dikenal (UAP), istilah baru untuk UFO.

Ketika ditanya tentang kemungkinan kehidupan luar Bumi, ia hanya berkata, "Saya tahu banyak hal menarik, tapi tidak bisa membicarakannya." 

Pernyataannya justru memperkuat dugaan pemerintah AS menyembunyikan sesuatu.  

Namun di periode keduanya, isu UFO kini bukan sekadar teori konspirasi. Pentagon telah merilis video objek terbang misterius, dan Kongres AS mengadakan dengar pendapat soal dampaknya terhadap keamanan nasional. 

Trump pun mengisyaratkan akan membuka lebih banyak dokumen rahasia terkait UFO. Tentunya ketika berbicara tentang UFO, sulit mengabaikan Area 51. 

Pangkalan militer rahasia di gurun Nevada ini telah lama menjadi pusat spekulasi. Sejak didirikan pada 1955, banyak yang meyakini bahwa lokasi ini menyimpan lebih dari sekadar proyek militer. 

Pemerintah AS bahkan baru mengakui keberadaannya pada 2013, menyatakan bahwa Area 51 digunakan untuk mengembangkan pesawat mata-mata seperti U-2.

Namun, keterbukaan itu tak meredakan kecurigaan. Banyak yang yakin Area 51 menyimpan lebih dari sekadar uji coba teknologi, termasuk dugaan penelitian terhadap bangkai pesawat luar angkasa atau teknologi makhluk asing.

Dalam sebuah wawancara terbaru di acara "Gutfeld!" di Fox News, Trump ditanya tentang keberadaan alien di Area 51. Ia menjawab, "Saya tidak berpikir saya seorang yang percaya!" 

Namun Trump menambahkan telah mewawancarai pilot yang mengklaim melihat objek yang bergerak jauh lebih cepat dari pesawat F-22 mereka.

Trump menyebut para pilot tersebut "lebih baik dari Tom Cruise," merujuk pada aktor yang terkenal lewat film "Top Gun" itu. 

Satu hal yang pasti, saat Trump sempat menyatakan keterbukaannya untuk mendeklasifikasi lebih banyak dokumen UFO, banyak pihak menilai langkah ini lebih bernuansa politis, menarik perhatian pemilih yang tertarik teori konspirasi. 

Apa pun motifnya, Trump kembali memperkuat anggapan masih banyak rahasia yang belum terungkap. 



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Hitungan Prabowo Soal Uang Kasus CPO Rp13,2 Triliun, Bisa Buat Apa Saja?

Presiden Prabowo Subianto melakukan perhitungan terkait uang kasus korupsi CPO Rp13,2 triliun yang ia sebut bisa digunakan untuk membangun desa ne ...

Renita Sukma . 20 October 2025

Polemik IKN Sebagai Ibu Kota Politik, Ini Kata Kemendagri dan Pengamat

Terminologi ibu kota politik yang melekat kepada IKN dianggap rancu karena bertentangan dengan UU IKN. r n r n

Renita Sukma . 18 October 2025

Dilema Kebijakan Rokok: Penerimaan Negara Vs Kesehatan Indonesia

Menkeu Purbaya ingin menggairahkan kembali industri rokok dengan mengerem cukai, sementara menteri sebelumnya Sri Mulyani gencar menaikkan cukai d ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 15 October 2025

Di Tengah Ketidakpastian Global, Emas Justru Terus Mengkilap

Meskipun secara historis dianggap sebagai aset lindung nilai paling aman, emas kerap ikut tertekan ketika terjadi aksi jual besar-besaran di pasar ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 13 October 2025