Share

Home Stories

Stories 24 Juni 2022

Kunjungi Ukraina-Rusia, Jokowi Dikawal 39 Paspampres

Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) akan berkunjung ke Ukraina dan Rusia yang telah dilanda konflik bersenjata.

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat pembukaan perayaan HUT ke-50 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), pada Jumat (10/6/2022). -Antara-

Context.id, JAKARTA - Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) akan berkunjung ke Ukraina dan Rusia yang telah dilanda konflik bersenjata. Dengan demikian, Jokowi akan menjadi pemimpin negara di Asia pertama yang datang ke dua negara yang sedang berkonflik ini. 

Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno Lestari P. Marsudi pada Kamis (23/6/2022).

“Dari Jerman, Presiden Jokowi direncanakan akan mengunjungi Kyiv, Ukraina dan Moskow, Rusia,” ujar Retno, dilansir dari Bisnis.

Nantinya, Jokowi akan bertemu dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Oleksandrovych Zelenskyy dan Presiden Rusia, Vladimir Putin di negara masing-masing. 

Retno mengaku, kunjungan ini merupakan kunjungan yang tidak normal dan cukup berbahaya. Namun, tindakan ini diambil karena Jokowi mau mencoba berkontribusi dan tidak diam, karena posisinya yang sebagai presiden G20 dan salah satu anggota Champion Group dari Global Crisis Response Group (GCRG).

Pasalnya, perang antara dua negara ini bukan hanya merugikan negara terlibat, melainkan juga seluruh dunia. Seperti yang diketahui, perang ini memperburuk ekonomi global, membuat meningkatnya laju pertumbuhan inflasi, dan krisis pangan. 

“Kunjungan ini menunjukan kepedulian terhadap isu kemanusiaan, mencoba memberikan kontribusi untuk menangani krisis pangan yang diakibatkan karena perang dan dampaknya dirasakan oleh semua negara, khususnya negara berkembang dan (negara) dengan penghasilan rendah, serta mendorong semangat perdamaian,” ujar Retno. 

Selain itu, rencana ini juga sesuai dengan isi dari UUD 1945, dimana Indonesia sudah berjanji untuk ikut serta dalam ketertiban dunia. 


 

39 Anggota Paspampres Siap Siaga

Kunjungan yang cukup berbahaya ini tentunya memerlukan persiapan ekstra dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Diketahui, ada 39 personel paspampres yang mengamankan kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia. 

Para pasukan sudah menggelar latihan sejak beberapa pekan terakhir. Selain itu, beberapa jumlah skenario terburuk juga telah disiapkan oleh pasukan tersebut, seperti penyelamatan dari kereta api, stasiun, dan lokasi-lokasi krusial lainnya.

“Contohnya penyelamatan dari kereta api, penyelamatan di stasiunnya sendiri, di jalan seperti apa, meng-escape beliau itu kami sudah latihan. Itu dari teknisnya,” ujar Komandan Paspampres Mayor Jenderal TNI, Tri Budi Utomo.

Sejumlah perlengkapan keselamatan dan senjata api laras panjang serta amunisinya sudah disiapkan untuk penjagaan Jokowi. Budi mengklaim bahwa pihak Ukraina sudah memberikan izin tim pengamanan Jokowi untuk membawa perlengkapan tersebut.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi

Stories 24 Juni 2022

Kunjungi Ukraina-Rusia, Jokowi Dikawal 39 Paspampres

Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) akan berkunjung ke Ukraina dan Rusia yang telah dilanda konflik bersenjata.

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat pembukaan perayaan HUT ke-50 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), pada Jumat (10/6/2022). -Antara-

Context.id, JAKARTA - Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) akan berkunjung ke Ukraina dan Rusia yang telah dilanda konflik bersenjata. Dengan demikian, Jokowi akan menjadi pemimpin negara di Asia pertama yang datang ke dua negara yang sedang berkonflik ini. 

Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno Lestari P. Marsudi pada Kamis (23/6/2022).

“Dari Jerman, Presiden Jokowi direncanakan akan mengunjungi Kyiv, Ukraina dan Moskow, Rusia,” ujar Retno, dilansir dari Bisnis.

Nantinya, Jokowi akan bertemu dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Oleksandrovych Zelenskyy dan Presiden Rusia, Vladimir Putin di negara masing-masing. 

Retno mengaku, kunjungan ini merupakan kunjungan yang tidak normal dan cukup berbahaya. Namun, tindakan ini diambil karena Jokowi mau mencoba berkontribusi dan tidak diam, karena posisinya yang sebagai presiden G20 dan salah satu anggota Champion Group dari Global Crisis Response Group (GCRG).

Pasalnya, perang antara dua negara ini bukan hanya merugikan negara terlibat, melainkan juga seluruh dunia. Seperti yang diketahui, perang ini memperburuk ekonomi global, membuat meningkatnya laju pertumbuhan inflasi, dan krisis pangan. 

“Kunjungan ini menunjukan kepedulian terhadap isu kemanusiaan, mencoba memberikan kontribusi untuk menangani krisis pangan yang diakibatkan karena perang dan dampaknya dirasakan oleh semua negara, khususnya negara berkembang dan (negara) dengan penghasilan rendah, serta mendorong semangat perdamaian,” ujar Retno. 

Selain itu, rencana ini juga sesuai dengan isi dari UUD 1945, dimana Indonesia sudah berjanji untuk ikut serta dalam ketertiban dunia. 


 

39 Anggota Paspampres Siap Siaga

Kunjungan yang cukup berbahaya ini tentunya memerlukan persiapan ekstra dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Diketahui, ada 39 personel paspampres yang mengamankan kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia. 

Para pasukan sudah menggelar latihan sejak beberapa pekan terakhir. Selain itu, beberapa jumlah skenario terburuk juga telah disiapkan oleh pasukan tersebut, seperti penyelamatan dari kereta api, stasiun, dan lokasi-lokasi krusial lainnya.

“Contohnya penyelamatan dari kereta api, penyelamatan di stasiunnya sendiri, di jalan seperti apa, meng-escape beliau itu kami sudah latihan. Itu dari teknisnya,” ujar Komandan Paspampres Mayor Jenderal TNI, Tri Budi Utomo.

Sejumlah perlengkapan keselamatan dan senjata api laras panjang serta amunisinya sudah disiapkan untuk penjagaan Jokowi. Budi mengklaim bahwa pihak Ukraina sudah memberikan izin tim pengamanan Jokowi untuk membawa perlengkapan tersebut.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

Ada Tuntutan Bubarkan DPR, Secara Hukum Indonesia Bisa?

Tuntutan pembubaran DPR menggaung saat aksi demonstrasi 25 Agustus 2025. Pakar Hukum Tata Negara Bivitri Susanti menyebut hal itu secara hukum tid ...

Renita Sukma . 14 September 2025

Fakta Unik, Gelombang Panas Bisa Bikin Kita Cepat Menua

Sebelumnya gelombang panas diketahui dapat meningkatkan risiko kematian dini akibat serangan panas, iskemia dan masalah kesehatan lainnya

Jessica Gabriela Soehandoko . 12 September 2025

PBB Sebut Waktu Pencegahan Eskalasi Kelaparan di Gaza Terbatas

PBB menyoroti fenomena kelaparan di Gaza dan menyebut sempitnya peluang untuk mencegah kelaparan menyebar di kota ini.

Renita Sukma . 08 September 2025

Pengibaran Bendera Inggris di Sepanjang Jalan dan Sentimen Anti Imigran

Berkibarnya bendera bendera St. George s Cross dan bendera Union Jack bertebaran di seluruh wilayah Inggris menimbulkan kekhawatiran atas meluasny ...

Renita Sukma . 27 August 2025