Share

Home Stories

Stories 27 Februari 2025

Menghindari Stres Finansial di Bulan Ramadan

Bulan Ramadan namun menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan untuk mengelola arus kas yang bisa berujung pada krisis finansial

Ilustrasi stres finansial/getimg.ai

Context.id, JAKARTA - Bulan Ramadan senantiasa dinanti-nantikan, namun menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan untuk mengelola arus kas yang bisa berujung pada stres finansial.

Pasalnya, di momen ini, kewajiban pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) dapat menjadi beban finansial jika tidak dikelola dengan tepat.

Selain itu, pascalebaran, banyak karyawan menghadapi kesulitan finansial karena pengeluaran besar dan meningkatnya harga kebutuhan pokok selama Ramadan. 

Akibatnya, sebagian besar karyawan kehabisan dana sebelum tanggal gajian berikutnya, yang dapat berdampak pada produktivitas dan kesejahteraan mereka.

Di sisi lain, stres finansial tidak hanya memengaruhi kondisi keuangan seseorang, tetapi juga berdampak ke berbagai aspek kesehatan dan kesejahteraan.



Survei PwC mengungkapkan 57% pekerja menyatakan masalah keuangan adalah penyebab utama stres dalam hidup mereka.

Kekhawatiran terhadap keuangan telah berdampak negatif pada kualitas tidur (56%), kesehatan mental (55%), dan aspek lainnya.

Data ini menunjukkan stres keuangan dapat berdampak pada kesejahteraan pribadi, hubungan sosial, dan produktivitas seseorang di tempat kerja.

Ketika karyawan mengalami tekanan finansial, produktivitas mereka dapat menurun, yang pada akhirnya berdampak pada kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Beban pikiran akibat masalah keuangan dapat menyebabkan menurunnya fokus, meningkatnya tingkat absensi, hingga penurunan kualitas kerja. 

Oleh karena itu, perusahaan perlu memastikan kesejahteraan finansial karyawan agar tetap dapat menjalankan operasional bisnis secara optimal.

Chief of Product Growth and Marketing OttoDigital, Grace Sunarjo, mengatakan fleksibilitas dalam pengelolaan kas perusahaan menjadi kunci dalam menjaga keseimbangan keuangan saat Ramadan.

Bagi karyawan, akses ke dana tambahan setelah lebaran menjadi solusi yang dapat menjauhkan mereka dari risiko pinjaman online tidak resmi yang berpotensi menimbulkan masalah keuangan lebih besar di kemudian hari.

Retno Diah Primita Manager HR Inare, perusahaan reasuransi, menyampaikan dalam menghadapi Ramadan, perusahaan perlu merencanakan strategi cash flow yang matang agar tetap dapat memenuhi kewajiban THR dan menjaga stabilitas operasional setelah lebaran.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Context.id

Stories 27 Februari 2025

Menghindari Stres Finansial di Bulan Ramadan

Bulan Ramadan namun menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan untuk mengelola arus kas yang bisa berujung pada krisis finansial

Ilustrasi stres finansial/getimg.ai

Context.id, JAKARTA - Bulan Ramadan senantiasa dinanti-nantikan, namun menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan untuk mengelola arus kas yang bisa berujung pada stres finansial.

Pasalnya, di momen ini, kewajiban pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) dapat menjadi beban finansial jika tidak dikelola dengan tepat.

Selain itu, pascalebaran, banyak karyawan menghadapi kesulitan finansial karena pengeluaran besar dan meningkatnya harga kebutuhan pokok selama Ramadan. 

Akibatnya, sebagian besar karyawan kehabisan dana sebelum tanggal gajian berikutnya, yang dapat berdampak pada produktivitas dan kesejahteraan mereka.

Di sisi lain, stres finansial tidak hanya memengaruhi kondisi keuangan seseorang, tetapi juga berdampak ke berbagai aspek kesehatan dan kesejahteraan.



Survei PwC mengungkapkan 57% pekerja menyatakan masalah keuangan adalah penyebab utama stres dalam hidup mereka.

Kekhawatiran terhadap keuangan telah berdampak negatif pada kualitas tidur (56%), kesehatan mental (55%), dan aspek lainnya.

Data ini menunjukkan stres keuangan dapat berdampak pada kesejahteraan pribadi, hubungan sosial, dan produktivitas seseorang di tempat kerja.

Ketika karyawan mengalami tekanan finansial, produktivitas mereka dapat menurun, yang pada akhirnya berdampak pada kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Beban pikiran akibat masalah keuangan dapat menyebabkan menurunnya fokus, meningkatnya tingkat absensi, hingga penurunan kualitas kerja. 

Oleh karena itu, perusahaan perlu memastikan kesejahteraan finansial karyawan agar tetap dapat menjalankan operasional bisnis secara optimal.

Chief of Product Growth and Marketing OttoDigital, Grace Sunarjo, mengatakan fleksibilitas dalam pengelolaan kas perusahaan menjadi kunci dalam menjaga keseimbangan keuangan saat Ramadan.

Bagi karyawan, akses ke dana tambahan setelah lebaran menjadi solusi yang dapat menjauhkan mereka dari risiko pinjaman online tidak resmi yang berpotensi menimbulkan masalah keuangan lebih besar di kemudian hari.

Retno Diah Primita Manager HR Inare, perusahaan reasuransi, menyampaikan dalam menghadapi Ramadan, perusahaan perlu merencanakan strategi cash flow yang matang agar tetap dapat memenuhi kewajiban THR dan menjaga stabilitas operasional setelah lebaran.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Context.id


RELATED ARTICLES

Hitungan Prabowo Soal Uang Kasus CPO Rp13,2 Triliun, Bisa Buat Apa Saja?

Presiden Prabowo Subianto melakukan perhitungan terkait uang kasus korupsi CPO Rp13,2 triliun yang ia sebut bisa digunakan untuk membangun desa ne ...

Renita Sukma . 20 October 2025

Polemik IKN Sebagai Ibu Kota Politik, Ini Kata Kemendagri dan Pengamat

Terminologi ibu kota politik yang melekat kepada IKN dianggap rancu karena bertentangan dengan UU IKN. r n r n

Renita Sukma . 18 October 2025

Dilema Kebijakan Rokok: Penerimaan Negara Vs Kesehatan Indonesia

Menkeu Purbaya ingin menggairahkan kembali industri rokok dengan mengerem cukai, sementara menteri sebelumnya Sri Mulyani gencar menaikkan cukai d ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 15 October 2025

Di Tengah Ketidakpastian Global, Emas Justru Terus Mengkilap

Meskipun secara historis dianggap sebagai aset lindung nilai paling aman, emas kerap ikut tertekan ketika terjadi aksi jual besar-besaran di pasar ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 13 October 2025