Share

Home Stories

Stories 20 Februari 2025

Generasi Z Merasa Dokumen Resume Karier Usang, Ada Platform Digital!

Saat ini, anak muda pencari kerja lebih banyak menggunakan platform daring, bukan lagi dokumen resume karier

Ilustrasi anak muda dan dokumen resume karier/getimg.ai

Context.id, JAKARTA - Sebuah survei baru menunjukkan mayoritas Generasi Z memperkirakan resume tradisional akan usang dalam beberapa tahun mendatang. 

Menurut penelitian CVwizard.com, 62% pekerja muda percaya format lamaran kerja konvensional ini tidak akan lagi relevan pada tahun 2028.

Generasi Z, yang kini berusia hingga 28 tahun dan menjadi kelompok termuda di dunia kerja, telah mendorong berbagai perubahan dalam praktik perekrutan. 

Mereka dikenal menuntut keseimbangan kerja-hidup yang lebih baik serta kompensasi yang lebih tinggi. 

Namun, menurut laporan Newsweek, banyak manajer perekrutan mengeluhkan kurangnya kesiapan kerja dari generasi ini.

Survei dari Intelligent.com mengungkapkan enam dari sepuluh pengusaha telah memecat lulusan perguruan tinggi yang dipekerjakan pada tahun 2024. 

Selain itu, satu dari tujuh pengusaha menyatakan kemungkinan untuk tidak lagi merekrut lulusan baru tahun depan, menunjukkan adanya perubahan sikap terhadap tenaga kerja muda.

Perubahan paradigma perekrutan
Saat ini, pencari kerja dari Generasi Z lebih banyak menggunakan platform daring, dengan 88% di antaranya memanfaatkan papan lowongan kerja digital dan 36% menggunakan kecerdasan buatan dalam proses lamaran mereka. 

Hal ini menandai pergeseran dari metode perekrutan berbasis dokumen ke pendekatan yang lebih berbasis keterampilan dan teknologi.

Alex Beene, instruktur literasi keuangan di University of Tennessee, mengatakan resume tradisional semakin kehilangan relevansinya. 

"Meningkatnya peran media sosial profesional dan platform perekrutan berbasis AI telah mengubah cara perusahaan mencari kandidat. Resume mungkin masih digunakan sebagai ringkasan karier, tetapi pengaruhnya kian berkurang," ujarnya.

Berkembangnya teknologi dan meningkatnya penggunaan kecerdasan buatan dalam proses seleksi kerja, banyak perusahaan mulai mengadopsi pendekatan yang lebih modern. 

Meski resume kemungkinan tidak akan sepenuhnya hilang, fungsinya sebagai alat utama dalam perekrutan diperkirakan akan berkurang drastis.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

Home Stories

Stories 20 Februari 2025

Generasi Z Merasa Dokumen Resume Karier Usang, Ada Platform Digital!

Saat ini, anak muda pencari kerja lebih banyak menggunakan platform daring, bukan lagi dokumen resume karier

Ilustrasi anak muda dan dokumen resume karier/getimg.ai

Context.id, JAKARTA - Sebuah survei baru menunjukkan mayoritas Generasi Z memperkirakan resume tradisional akan usang dalam beberapa tahun mendatang. 

Menurut penelitian CVwizard.com, 62% pekerja muda percaya format lamaran kerja konvensional ini tidak akan lagi relevan pada tahun 2028.

Generasi Z, yang kini berusia hingga 28 tahun dan menjadi kelompok termuda di dunia kerja, telah mendorong berbagai perubahan dalam praktik perekrutan. 

Mereka dikenal menuntut keseimbangan kerja-hidup yang lebih baik serta kompensasi yang lebih tinggi. 

Namun, menurut laporan Newsweek, banyak manajer perekrutan mengeluhkan kurangnya kesiapan kerja dari generasi ini.

Survei dari Intelligent.com mengungkapkan enam dari sepuluh pengusaha telah memecat lulusan perguruan tinggi yang dipekerjakan pada tahun 2024. 

Selain itu, satu dari tujuh pengusaha menyatakan kemungkinan untuk tidak lagi merekrut lulusan baru tahun depan, menunjukkan adanya perubahan sikap terhadap tenaga kerja muda.

Perubahan paradigma perekrutan
Saat ini, pencari kerja dari Generasi Z lebih banyak menggunakan platform daring, dengan 88% di antaranya memanfaatkan papan lowongan kerja digital dan 36% menggunakan kecerdasan buatan dalam proses lamaran mereka. 

Hal ini menandai pergeseran dari metode perekrutan berbasis dokumen ke pendekatan yang lebih berbasis keterampilan dan teknologi.

Alex Beene, instruktur literasi keuangan di University of Tennessee, mengatakan resume tradisional semakin kehilangan relevansinya. 

"Meningkatnya peran media sosial profesional dan platform perekrutan berbasis AI telah mengubah cara perusahaan mencari kandidat. Resume mungkin masih digunakan sebagai ringkasan karier, tetapi pengaruhnya kian berkurang," ujarnya.

Berkembangnya teknologi dan meningkatnya penggunaan kecerdasan buatan dalam proses seleksi kerja, banyak perusahaan mulai mengadopsi pendekatan yang lebih modern. 

Meski resume kemungkinan tidak akan sepenuhnya hilang, fungsinya sebagai alat utama dalam perekrutan diperkirakan akan berkurang drastis.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Konidin X Nobrands Luncurkan Sepatu Kekinian untuk Generasi Aktif

Konidin gandeng Nobrands luncurkan sepatu edisi terbatas \"The Unstoppable Step \" 14 April 2025, dorong semangat generasi muda terus maju tanpa batas

Media Digital . 17 April 2025

Bagaimana Efek Tarif Trump ke Pekerja Muda?

Tarif resiprokal atau tarif Trump tidak hanya berdampak pada pengusaha, namun juga pekerja muda. Seperti apa?

Renita Sukma . 16 April 2025

Trump Mau AI Ditenagai Batu Bara Indah dan Bersih, Apa Bisa?

Di mata Trump dan Amerika, batu bara adalah energi bersih yang ramah lingkungan

Noviarizal Fernandez . 15 April 2025

Google Gemini Kini Bisa Ubah Dokumen Jadi Podcast

Gemini bakal membacakan isi artikel atau laporan kamu, lengkap dengan intonasi ala penyiar podcast

Noviarizal Fernandez . 14 April 2025