Share

Home Stories

Stories 05 Februari 2025

Nasehat Carl Jung: Muda Berambisi, Tua Menikmati Hidup

Jung mengibaratkan hidup seperti perjalanan matahari, ada terbit, beredar dan tenggelam

Ilustrasi Carl Gustav Jung/getimg.ai

Context.id, JAKARTA - Psikolog terkenal asal Swiss, Carl Gustav Jung menulis dalam The Stages of Life (1931), “Bagi anak muda, terlalu fokus pada diri sendiri adalah bahaya sekaligus berguna. Namun bagi yang lebih tua, mencurahkan perhatian pada diri sendiri adalah tugas dan kebutuhan.”

Bagi orang-orang paruh baya, ungkapan itu sangat penting. Pasalnya banyak orang yang sudah melewati usia 35 tahun mulai menyadari kehidupan yang dibayangkan tak selalu sejalan dengan kenyataan. 

Jung berpendapat, banyak dari orang di usia paruh baya menjalani hidup dengan tetap berpegang pada cara yang tak lagi relevan. 

Jung mengibaratkan hidup seperti perjalanan matahari: “Kita tak bisa menjalani kehidupan sore dengan program kehidupan pagi. Apa yang dulu besar, kini mungkin kecil. Apa yang dulu benar, kini bisa menjadi dusta.”

Bagi anak muda, Jung menyarankan agar tetap berambisi dan mengejar semua cita-cita dengan kerja keras, sementara bagi orang paruh baya sudah saatnya mulai menikmati hidup tanpa obsesi mengejar pengakuan. 

Mulai menikmati lebih banyak waktu bersama keluarga dan sahabat, mencoba hobi baru tanpa tekanan untuk tetap merasa unggul atau hebat, tapi nikmati hobi yang enak seperti menjahit, berenang, berkebun, melukis seadanya.

“Setelah mencurahkan cahayanya ke dunia, matahari menarik sinarnya untuk menerangi dirinya sendiri,” tulis Jung. 



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 05 Februari 2025

Nasehat Carl Jung: Muda Berambisi, Tua Menikmati Hidup

Jung mengibaratkan hidup seperti perjalanan matahari, ada terbit, beredar dan tenggelam

Ilustrasi Carl Gustav Jung/getimg.ai

Context.id, JAKARTA - Psikolog terkenal asal Swiss, Carl Gustav Jung menulis dalam The Stages of Life (1931), “Bagi anak muda, terlalu fokus pada diri sendiri adalah bahaya sekaligus berguna. Namun bagi yang lebih tua, mencurahkan perhatian pada diri sendiri adalah tugas dan kebutuhan.”

Bagi orang-orang paruh baya, ungkapan itu sangat penting. Pasalnya banyak orang yang sudah melewati usia 35 tahun mulai menyadari kehidupan yang dibayangkan tak selalu sejalan dengan kenyataan. 

Jung berpendapat, banyak dari orang di usia paruh baya menjalani hidup dengan tetap berpegang pada cara yang tak lagi relevan. 

Jung mengibaratkan hidup seperti perjalanan matahari: “Kita tak bisa menjalani kehidupan sore dengan program kehidupan pagi. Apa yang dulu besar, kini mungkin kecil. Apa yang dulu benar, kini bisa menjadi dusta.”

Bagi anak muda, Jung menyarankan agar tetap berambisi dan mengejar semua cita-cita dengan kerja keras, sementara bagi orang paruh baya sudah saatnya mulai menikmati hidup tanpa obsesi mengejar pengakuan. 

Mulai menikmati lebih banyak waktu bersama keluarga dan sahabat, mencoba hobi baru tanpa tekanan untuk tetap merasa unggul atau hebat, tapi nikmati hobi yang enak seperti menjahit, berenang, berkebun, melukis seadanya.

“Setelah mencurahkan cahayanya ke dunia, matahari menarik sinarnya untuk menerangi dirinya sendiri,” tulis Jung. 



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Hitungan Prabowo Soal Uang Kasus CPO Rp13,2 Triliun, Bisa Buat Apa Saja?

Presiden Prabowo Subianto melakukan perhitungan terkait uang kasus korupsi CPO Rp13,2 triliun yang ia sebut bisa digunakan untuk membangun desa ne ...

Renita Sukma . 20 October 2025

Polemik IKN Sebagai Ibu Kota Politik, Ini Kata Kemendagri dan Pengamat

Terminologi ibu kota politik yang melekat kepada IKN dianggap rancu karena bertentangan dengan UU IKN. r n r n

Renita Sukma . 18 October 2025

Dilema Kebijakan Rokok: Penerimaan Negara Vs Kesehatan Indonesia

Menkeu Purbaya ingin menggairahkan kembali industri rokok dengan mengerem cukai, sementara menteri sebelumnya Sri Mulyani gencar menaikkan cukai d ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 15 October 2025

Di Tengah Ketidakpastian Global, Emas Justru Terus Mengkilap

Meskipun secara historis dianggap sebagai aset lindung nilai paling aman, emas kerap ikut tertekan ketika terjadi aksi jual besar-besaran di pasar ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 13 October 2025