Share

Home Stories

Stories 05 Februari 2025

Tidur Terlalu Lama Meningkatkan Risiko Penyakit Ginjal

Tidur terlalu lama dapat memengaruhi hormon seperti kortisol dan melatonin yang punya peran besar di ginjal

Ilustrasi tidur nyenyak/Artguru

Context.id, JAKARTA – Tidur yang berlebihan dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit ginjal kronis. 

Hal ini diungkap dalam sebuah studi terbaru dari Jepang yang meneliti hubungan antara durasi tidur dan kesehatan ginjal.

Melansir Newsweek, tim peneliti dari Universitas Tsukuba Jepang menemukan orang yang tidur lebih dari delapan jam setiap malam memiliki risiko kematian akibat penyakit ginjal kronis yang lebih tinggi dibanding mereka yang tidur selama tujuh hingga delapan jam. 

Risiko ini bahkan meningkat hingga 82% pada mereka yang tidur lebih dari sembilan jam per malam.

Dampak tidur berlebih 
Penyakit ginjal kronis terjadi ketika ginjal tidak lagi mampu menyaring limbah dari darah dengan baik. 

Di Amerika Serikat, sekitar 35,5 juta orang dewasa menderita kondisi ini dan parahnya lagi sebagian besar dari mereka tidak menyadarinya.

Menurut penelitian itu, tidur yang terlalu lama dapat memengaruhi hormon seperti kortisol dan melatonin yang punya peran besar di ginjal. 

Selain itu, tidur berlebihan juga dapat meningkatkan kadar protein yang berkontribusi pada fibrosis ginjal progresif, kondisi yang menyebabkan jaringan parut pada ginjal.

Selain faktor biologis, penelitian ini juga mencatat durasi tidur yang panjang sering dikaitkan dengan status sosial ekonomi yang lebih rendah. 

Kurangnya akses terhadap layanan kesehatan yang memadai dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis di kalangan kelompok ini.

Para peneliti menegaskan hubungan antara durasi tidur dan risiko penyakit ginjal masih memerlukan penelitian lebih lanjut. 

Beberapa faktor lain, seperti gangguan tidur apnea obstruktif (OSA), juga berperan dalam perkembangan penyakit ginjal.

Sebagai langkah pencegahan, para ahli merekomendasikan tidur dengan durasi yang sesuai dengan anjuran kesehatan, yakni sekitar tujuh hingga delapan jam per malam. 

Tidur yang berkualitas serta pola hidup sehat juga dapat membantu menjaga kesehatan ginjal dan mengurangi risiko komplikasi serius. 



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 05 Februari 2025

Tidur Terlalu Lama Meningkatkan Risiko Penyakit Ginjal

Tidur terlalu lama dapat memengaruhi hormon seperti kortisol dan melatonin yang punya peran besar di ginjal

Ilustrasi tidur nyenyak/Artguru

Context.id, JAKARTA – Tidur yang berlebihan dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit ginjal kronis. 

Hal ini diungkap dalam sebuah studi terbaru dari Jepang yang meneliti hubungan antara durasi tidur dan kesehatan ginjal.

Melansir Newsweek, tim peneliti dari Universitas Tsukuba Jepang menemukan orang yang tidur lebih dari delapan jam setiap malam memiliki risiko kematian akibat penyakit ginjal kronis yang lebih tinggi dibanding mereka yang tidur selama tujuh hingga delapan jam. 

Risiko ini bahkan meningkat hingga 82% pada mereka yang tidur lebih dari sembilan jam per malam.

Dampak tidur berlebih 
Penyakit ginjal kronis terjadi ketika ginjal tidak lagi mampu menyaring limbah dari darah dengan baik. 

Di Amerika Serikat, sekitar 35,5 juta orang dewasa menderita kondisi ini dan parahnya lagi sebagian besar dari mereka tidak menyadarinya.

Menurut penelitian itu, tidur yang terlalu lama dapat memengaruhi hormon seperti kortisol dan melatonin yang punya peran besar di ginjal. 

Selain itu, tidur berlebihan juga dapat meningkatkan kadar protein yang berkontribusi pada fibrosis ginjal progresif, kondisi yang menyebabkan jaringan parut pada ginjal.

Selain faktor biologis, penelitian ini juga mencatat durasi tidur yang panjang sering dikaitkan dengan status sosial ekonomi yang lebih rendah. 

Kurangnya akses terhadap layanan kesehatan yang memadai dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis di kalangan kelompok ini.

Para peneliti menegaskan hubungan antara durasi tidur dan risiko penyakit ginjal masih memerlukan penelitian lebih lanjut. 

Beberapa faktor lain, seperti gangguan tidur apnea obstruktif (OSA), juga berperan dalam perkembangan penyakit ginjal.

Sebagai langkah pencegahan, para ahli merekomendasikan tidur dengan durasi yang sesuai dengan anjuran kesehatan, yakni sekitar tujuh hingga delapan jam per malam. 

Tidur yang berkualitas serta pola hidup sehat juga dapat membantu menjaga kesehatan ginjal dan mengurangi risiko komplikasi serius. 



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Polemik IKN Sebagai Ibu Kota Politik, Ini Kata Kemendagri dan Pengamat

Terminologi ibu kota politik yang melekat kepada IKN dianggap rancu karena bertentangan dengan UU IKN. r n r n

Renita Sukma . 18 October 2025

Dilema Kebijakan Rokok: Penerimaan Negara Vs Kesehatan Indonesia

Menkeu Purbaya ingin menggairahkan kembali industri rokok dengan mengerem cukai, sementara menteri sebelumnya Sri Mulyani gencar menaikkan cukai d ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 15 October 2025

Di Tengah Ketidakpastian Global, Emas Justru Terus Mengkilap

Meskipun secara historis dianggap sebagai aset lindung nilai paling aman, emas kerap ikut tertekan ketika terjadi aksi jual besar-besaran di pasar ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 13 October 2025

China Terus Mencoba Menyaingi Teknologi Cip AS

China terus memperkuat industri cipnya untuk menghadapi tekanan dari Amerika Serikat yang memboikot pengiriman cip ke Negeri Tirai Bambu itu

Renita Sukma . 06 October 2025