Share

Home Stories

Stories 31 Januari 2025

Perlu Regulasi Jelas untuk Mencegah AI Mengulang Kesalahan Medsos

Kurangnya pengawasan medsos menghasilkan dampak negatif dan jangan sampai itu terulang di AI

Ilustrasi AI/Artguru

Context.id, JAKARTA - Teknologi kecerdasan buatan (AI) menawarkan potensi yang luar biasa untuk mengubah berbagai sektor industri dan masyarakat secara luas. 

Namun, saat merangkul kemajuan teknologi ini, kita juga harus belajar dari kesalahan yang terjadi pada perkembangan media sosial yang tidak diatur. 

Kurangnya regulasi yang jelas pada media sosial telah menyebabkan dampak etis yang signifikan, mulai dari masalah privasi hingga penyebaran informasi palsu. 

Seiring dengan berkembangnya AI yang semakin meluas, penting bagi kita untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut.

Saat media sosial pertama kali muncul, optimisme masyarakat sangat tinggi. 

Platform-platform ini menghubungkan orang dari seluruh dunia, memungkinkan komunikasi instan, dan memberikan kebebasan untuk berbagi konten. 

Namun, kurangnya pengawasan dan ketergantungan pada pengguna untuk memahami syarat dan ketentuan yang rumit, menghasilkan dampak negatif yang masih kita hadapi hingga kini.

Pesatnya perkembangan AI yang menyentuh semua sektor kehidupan membuat kita harus bersikap proaktif dalam menciptakan regulasi yang mencegah potensi risiko serupa. 

Tanpa batasan yang jelas, manfaat AI bisa dengan mudah tercemar oleh masalah etika. Tentunya tanggung jawab pengaturan AI tidak hanya terletak pada satu pihak. 

Tiga kelompok utama; pemerintah, perusahaan teknologi, dan pengguna harus bekerja sama untuk menciptakan ekosistem AI yang etis, transparan, dan bertanggung jawab. 

Pemerintah perlu menetapkan peraturan yang jelas, sementara perusahaan harus bertanggung jawab dalam merancang sistem AI yang aman dan tidak diskriminatif. 

Pengguna pun memiliki peran penting dalam mendidik diri dan memastikan standar etika dalam teknologi AI dipatuhi



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 31 Januari 2025

Perlu Regulasi Jelas untuk Mencegah AI Mengulang Kesalahan Medsos

Kurangnya pengawasan medsos menghasilkan dampak negatif dan jangan sampai itu terulang di AI

Ilustrasi AI/Artguru

Context.id, JAKARTA - Teknologi kecerdasan buatan (AI) menawarkan potensi yang luar biasa untuk mengubah berbagai sektor industri dan masyarakat secara luas. 

Namun, saat merangkul kemajuan teknologi ini, kita juga harus belajar dari kesalahan yang terjadi pada perkembangan media sosial yang tidak diatur. 

Kurangnya regulasi yang jelas pada media sosial telah menyebabkan dampak etis yang signifikan, mulai dari masalah privasi hingga penyebaran informasi palsu. 

Seiring dengan berkembangnya AI yang semakin meluas, penting bagi kita untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut.

Saat media sosial pertama kali muncul, optimisme masyarakat sangat tinggi. 

Platform-platform ini menghubungkan orang dari seluruh dunia, memungkinkan komunikasi instan, dan memberikan kebebasan untuk berbagi konten. 

Namun, kurangnya pengawasan dan ketergantungan pada pengguna untuk memahami syarat dan ketentuan yang rumit, menghasilkan dampak negatif yang masih kita hadapi hingga kini.

Pesatnya perkembangan AI yang menyentuh semua sektor kehidupan membuat kita harus bersikap proaktif dalam menciptakan regulasi yang mencegah potensi risiko serupa. 

Tanpa batasan yang jelas, manfaat AI bisa dengan mudah tercemar oleh masalah etika. Tentunya tanggung jawab pengaturan AI tidak hanya terletak pada satu pihak. 

Tiga kelompok utama; pemerintah, perusahaan teknologi, dan pengguna harus bekerja sama untuk menciptakan ekosistem AI yang etis, transparan, dan bertanggung jawab. 

Pemerintah perlu menetapkan peraturan yang jelas, sementara perusahaan harus bertanggung jawab dalam merancang sistem AI yang aman dan tidak diskriminatif. 

Pengguna pun memiliki peran penting dalam mendidik diri dan memastikan standar etika dalam teknologi AI dipatuhi



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Ditekan Tarif Trump, Indonesia Bisa Perluas Pasar Tekstil ke Eropa

Di tengah tekanan tarif Trump 32%, Indonesia memiliki peluang untuk memperluas pasar ke Uni Eropa

Renita Sukma . 11 July 2025

Tarif Jadi Senjata Trump Jegal China di Panggung Global

Kebijakan ekonomi Presiden AS Donald Trump bertujuan untuk menghambat China dalam rantai pasok global

Renita Sukma . 11 July 2025

Ancaman Tarif Trump untuk 14 Negara, Indonesia Kena!

Negara-negara ini akan menghadapi tarif baru jika gagal mencapai kesepakatan dagang dengan AS sebelum batas waktu yang ditentukan

Noviarizal Fernandez . 10 July 2025

Google Veo 3 Bisa Bikin Video dari Satu Gambar

Google Veo 3 punya kemampuan mengintegrasikan video dan audio AI secara mulus, sebuah terobosan teknis yang membuka jalan baru bagi pembuatan film ...

Renita Sukma . 10 July 2025