Share

Home Stories

Stories 24 Januari 2025

Sewa Properti di Milan Paling Mahal, Jakarta Peringkat Berapa?

Lembaga survei properti Cushman and Wakefield merilis daftar kawasan jalan di dunia yang memiliki tarif sewa properti termahal.

Kawasan Via Montenapoleone menjadi kawasan properti dengan tarif sewa termahal di dunia.

Context.id, JAKARTA – Ada banyak istilah untuk membawa ingatan kita ke satu tempat yang memiliki keunikan atau ciri tersendiri. Misalnya saja, ketika menyebut Jalan Sabang di bilangan Jakarta Pusat, asumsi kita langsung mengembara ke lokasi kuliner paling cihui di DKI Jakarta.

Atau misalnya ketika kita sedang pergi ke Bandung, Jawa Barat, misalnya. Mendengar Jalan Cibaduyut, hal yang melintas pertama di pikiran kita yakni lokasi untuk shopping produk sepatu. Sejak zaman dahulu, Cibaduyut memang dikenal sebagai sentra produksi sepatu yang kualitasnya mumpuni.

Nah, bicara soal jalan yang ikonik, lembaga riset properti global Cushman and Wakefield memiliki hasil kajian menarik pada 2024.  Mereka memetakan kawasan jalan di dunia yang menjadi pusat belanja dengan tarif sewa paling mahal.

Indikator yang diukur oleh Cushman and Wakefield adalah bangunan di sekitar jalan atau kawasan yang kemudian disewakan atau ditawarkan kepada pihak lain untuk kegiatan perdagangan maupun aktivitas bisnis lainnya.

Lantas, kawasan jalan mana saja yang bangunan propertinya memiliki tarif sewa paling fantastis?

Via Montenapoleone

Pertama adalah Via Montenapoleone di Milan, Italia. Kota Milan ini memang paling populer dalam urusan mode.

Menurut laporan Cushman & Wakefield, butuh biaya sekitar US$2.047 per meter persegi per tahun untuk biaya sewa properti di kawasan Via Montenapoleone ini.

Artinya, untuk menyewa lokasi properti dengan luas kira-kira 100 meter persegi di kawasaan ini, butuh kocek kurang lebih US$204.700 per tahun atau sekitar Rp3,27 miliar (kurs Rp16.000/US$) per tahun untuk ongkos sewa.

Yes Milano menulis Via Montenapoleone yang jauh lebih kecil dari pusat perbelanjaan mewah global lainnya, merupakan rumah bagi nama-nama merek beken terbesar di dunia. Merek warisan Italia Loro Piana dan Tod's bersanding dengan Bottega Veneta yang sedang naik daun, serta mungkin yang paling terkenal dari Milan, Versace.

Gucci berada di seberang Prada untuk lokasi persaingan mewah di Italia. Mereka semua memilih untuk tampil di pekan mode Milan, daripada salah satu dari empat besar agenda mode dunia lainnya, yang secara berkala menyuntikkan lebih banyak perbincangan mode kelas atas ke kota tersebut.

Selain pusat fesyen paling top markotop, di sana para pengunjung alias wisatawan bisa mengunjungi Katedral Milan, sebuah bangunan klasik bergaya gotik paling modern di kota itu.

Selain itu, wisatwan juga bisa mengunjungi Piazza Santa Maria delle Grazie 2, museum yang menjadi warisan budaya dunia dan diakui oleh Unesco. Di dalam museum itu terdapat lukisan Perjamuan Terakhir karya Leonardo da Vinci.

Upper 5th Avenue, New York, AS.

Tak perlu diragukan lagi, New York merupakan pusat bisnis dan ekonomi paling besar di Amerika Serikat. Properti di kawasan Upper 5th Avenue, khususnya di jalur jalan 49th hingga 60th, disewakan dengan harga US$2.000 per meter persegi per tahun.

Harga tersebut tidak jauh beda dengan Via Montenapoleone di Milan, Italia.

Pada 2023, Upper 5th Avenue tercatat sebagai kawasan paling mahal di dunia, sebelum tergeser oleh Milan pada 2024.

New Bond Street

Kawasan jalan dan pusat belanja dengan harga sewa properti termahal selanjutnya adalah New Bond Street di London, Inggris. Pada 2023, kawasan ini termasuk yang termahal keempat di dunia menurut data Cushman and Wakefield.

Berdasarkan data lembaga yang sama pada 2024, kawasan properti di New Bond Street disewakan dengan tarif US$1.762 per meter persegi per tahun.

Tak ubahnya Via Montenapoleone di Milan, New Bond Street dijejali dengan deretan toko brand internasional. Para pengunjung di kawasan ini juga terlihat tampil modis dan berkelas.

Shim Sha Tsui

Hong Kong sangat dikenal sebagai satu negara tujuan para  pemilik dana untuk berinvestasi properti. Namun, permintaan properti di Hong Kong turun tajam saat pandemi Covid-19 dan gejolak politik di kawasan itu pada medio 2018—2019.

Gelombang protes hingga penutupan bandara kala itu, membuat aktivitas di Hong Kong sempat tersendat.

Meski demikian, Cushman and Wakefield masih menempatkan Hong Kong, khususnya kawasan Shim Sha Tsui sebagai area dengan biaya sewa properti termahal di kawasan Asia. Tarif sewa properti di Shim Sha Tsui senilai US$1.607 per meter persegi per tahun.

Tarif sewa ini menenmpatkan Shima Sha Tsui sebagai wilayah dengan sewa properti termahal keempat pada 2024. Posisnya tergeser oleh London.

Avenue des Champs-Elysees

Kawasan jalan ini terkenal dengan deretan toko-toko mewah, kafe, dan gedung teater. Avenue des Champs-Elysees, Prancis, memiliki tarif sewa US$1.282 per meter persegi per tahun.

Apakah ada kawasan di Jakarta yang memiliki biaya sewa tinggi?

Ada. Lembaga Cushman and Wakefield menempatkan Jakarta sebagai kota peringkat ke-37 paling mahal di dunia. Naik satu tingkat dari periode 2023 yang berada di posisi ke-36.

Beberapa kawasan utama (primary) di Jakarta memiliki biaya sewa US$93 per meter pesegi per tahun. Biaya sewa di Jakarta masih relatif lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara seperti Orchard Road, Singapura (US$468); Dong Khoi, Vietnam (US$368); Central Retail District, Thailand (US$126).



Penulis : Context.id

Editor   : Arief Setiaji

Home Stories

Stories 24 Januari 2025

Sewa Properti di Milan Paling Mahal, Jakarta Peringkat Berapa?

Lembaga survei properti Cushman and Wakefield merilis daftar kawasan jalan di dunia yang memiliki tarif sewa properti termahal.

Kawasan Via Montenapoleone menjadi kawasan properti dengan tarif sewa termahal di dunia.

Context.id, JAKARTA – Ada banyak istilah untuk membawa ingatan kita ke satu tempat yang memiliki keunikan atau ciri tersendiri. Misalnya saja, ketika menyebut Jalan Sabang di bilangan Jakarta Pusat, asumsi kita langsung mengembara ke lokasi kuliner paling cihui di DKI Jakarta.

Atau misalnya ketika kita sedang pergi ke Bandung, Jawa Barat, misalnya. Mendengar Jalan Cibaduyut, hal yang melintas pertama di pikiran kita yakni lokasi untuk shopping produk sepatu. Sejak zaman dahulu, Cibaduyut memang dikenal sebagai sentra produksi sepatu yang kualitasnya mumpuni.

Nah, bicara soal jalan yang ikonik, lembaga riset properti global Cushman and Wakefield memiliki hasil kajian menarik pada 2024.  Mereka memetakan kawasan jalan di dunia yang menjadi pusat belanja dengan tarif sewa paling mahal.

Indikator yang diukur oleh Cushman and Wakefield adalah bangunan di sekitar jalan atau kawasan yang kemudian disewakan atau ditawarkan kepada pihak lain untuk kegiatan perdagangan maupun aktivitas bisnis lainnya.

Lantas, kawasan jalan mana saja yang bangunan propertinya memiliki tarif sewa paling fantastis?

Via Montenapoleone

Pertama adalah Via Montenapoleone di Milan, Italia. Kota Milan ini memang paling populer dalam urusan mode.

Menurut laporan Cushman & Wakefield, butuh biaya sekitar US$2.047 per meter persegi per tahun untuk biaya sewa properti di kawasan Via Montenapoleone ini.

Artinya, untuk menyewa lokasi properti dengan luas kira-kira 100 meter persegi di kawasaan ini, butuh kocek kurang lebih US$204.700 per tahun atau sekitar Rp3,27 miliar (kurs Rp16.000/US$) per tahun untuk ongkos sewa.

Yes Milano menulis Via Montenapoleone yang jauh lebih kecil dari pusat perbelanjaan mewah global lainnya, merupakan rumah bagi nama-nama merek beken terbesar di dunia. Merek warisan Italia Loro Piana dan Tod's bersanding dengan Bottega Veneta yang sedang naik daun, serta mungkin yang paling terkenal dari Milan, Versace.

Gucci berada di seberang Prada untuk lokasi persaingan mewah di Italia. Mereka semua memilih untuk tampil di pekan mode Milan, daripada salah satu dari empat besar agenda mode dunia lainnya, yang secara berkala menyuntikkan lebih banyak perbincangan mode kelas atas ke kota tersebut.

Selain pusat fesyen paling top markotop, di sana para pengunjung alias wisatawan bisa mengunjungi Katedral Milan, sebuah bangunan klasik bergaya gotik paling modern di kota itu.

Selain itu, wisatwan juga bisa mengunjungi Piazza Santa Maria delle Grazie 2, museum yang menjadi warisan budaya dunia dan diakui oleh Unesco. Di dalam museum itu terdapat lukisan Perjamuan Terakhir karya Leonardo da Vinci.

Upper 5th Avenue, New York, AS.

Tak perlu diragukan lagi, New York merupakan pusat bisnis dan ekonomi paling besar di Amerika Serikat. Properti di kawasan Upper 5th Avenue, khususnya di jalur jalan 49th hingga 60th, disewakan dengan harga US$2.000 per meter persegi per tahun.

Harga tersebut tidak jauh beda dengan Via Montenapoleone di Milan, Italia.

Pada 2023, Upper 5th Avenue tercatat sebagai kawasan paling mahal di dunia, sebelum tergeser oleh Milan pada 2024.

New Bond Street

Kawasan jalan dan pusat belanja dengan harga sewa properti termahal selanjutnya adalah New Bond Street di London, Inggris. Pada 2023, kawasan ini termasuk yang termahal keempat di dunia menurut data Cushman and Wakefield.

Berdasarkan data lembaga yang sama pada 2024, kawasan properti di New Bond Street disewakan dengan tarif US$1.762 per meter persegi per tahun.

Tak ubahnya Via Montenapoleone di Milan, New Bond Street dijejali dengan deretan toko brand internasional. Para pengunjung di kawasan ini juga terlihat tampil modis dan berkelas.

Shim Sha Tsui

Hong Kong sangat dikenal sebagai satu negara tujuan para  pemilik dana untuk berinvestasi properti. Namun, permintaan properti di Hong Kong turun tajam saat pandemi Covid-19 dan gejolak politik di kawasan itu pada medio 2018—2019.

Gelombang protes hingga penutupan bandara kala itu, membuat aktivitas di Hong Kong sempat tersendat.

Meski demikian, Cushman and Wakefield masih menempatkan Hong Kong, khususnya kawasan Shim Sha Tsui sebagai area dengan biaya sewa properti termahal di kawasan Asia. Tarif sewa properti di Shim Sha Tsui senilai US$1.607 per meter persegi per tahun.

Tarif sewa ini menenmpatkan Shima Sha Tsui sebagai wilayah dengan sewa properti termahal keempat pada 2024. Posisnya tergeser oleh London.

Avenue des Champs-Elysees

Kawasan jalan ini terkenal dengan deretan toko-toko mewah, kafe, dan gedung teater. Avenue des Champs-Elysees, Prancis, memiliki tarif sewa US$1.282 per meter persegi per tahun.

Apakah ada kawasan di Jakarta yang memiliki biaya sewa tinggi?

Ada. Lembaga Cushman and Wakefield menempatkan Jakarta sebagai kota peringkat ke-37 paling mahal di dunia. Naik satu tingkat dari periode 2023 yang berada di posisi ke-36.

Beberapa kawasan utama (primary) di Jakarta memiliki biaya sewa US$93 per meter pesegi per tahun. Biaya sewa di Jakarta masih relatif lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara seperti Orchard Road, Singapura (US$468); Dong Khoi, Vietnam (US$368); Central Retail District, Thailand (US$126).



Penulis : Context.id

Editor   : Arief Setiaji


RELATED ARTICLES

Nominasi Oscar 2025: Kejutan, Penolakan dan Rekor Baru

Penghargaan Academy Awards ke-97 atau Oscar kembali digelar dengan sejumlah kejutan

Context.id . 24 January 2025

Steppin: Aplikasi Pengunci Media Sosial untuk Capai Target Langkah Kaki

Pengguna bisa mengatur sendiri berapa banyak langkah yang diperlukan untuk membuka aplikasi medsos

Context.id . 24 January 2025

Trump Ajak Pemimpin Silicon Valley Masuk Kabinetnya

Langkah ini memperkuat hubungan antara dunia teknologi dan politik serta mendorong peran Amerika di bidang inovasi global lebih strategis

Context.id . 24 January 2025

Sewa Properti di Milan Paling Mahal, Jakarta Peringkat Berapa?

Lembaga survei properti Cushman and Wakefield merilis daftar kawasan jalan di dunia yang memiliki tarif sewa properti termahal.

Context.id . 24 January 2025