Share

Home Stories

Stories 10 Januari 2025

Toyota Luncurkan Woven City, Kota Masa Depan Ramah Lingkungan

Kota inovasi besutan raksasa manufaktur asal Jepang itu menghabiskan anggaran hingga US 10 miliar

Woven City, kota inovasi besutan Toyota/Woven by Toyota

Context.id, JAKARTA - Setelah lima tahun pembangunan, Toyota resmi meluncurkan Woven City, sebuah proyek ambisius senilai US$10 miliar yang digadang-gadang menjadi eksperimen masa depan kehidupan urban.

Terletak di Shizuoka, Jepang, komunitas seluas 12 hektar ini didesain untuk mengintegrasikan teknologi futuristik dengan kehidupan sehari-hari.

Melansir New York Post,  Ketua Toyota, Akio Toyoda, mengumumkan selesainya proyek ini dalam presentasi di CES 2025. Dalam pernyataannya, Toyoda menyebut kota ini sebagai "laboratorium hidup" yang memungkinkan penghuninya menjadi bagian dari eksperimen teknologi inovatif.

“Woven City bukan sekadar tempat tinggal, bekerja, dan bermain. Ini adalah tempat orang dapat menciptakan dan mengembangkan berbagai macam produk dan ide baru,” kata Toyoda.

Kota ini dirancang dengan konsep "berpusat pada manusia," mengutamakan kualitas hidup melalui teknologi. Mulai dari kendaraan otonom hingga solusi energi terbarukan, Woven City menjadi pusat pengujian bagi perusahaan-perusahaan besar seperti Daikin, NISSIN, dan UCC Japan.

“Kota ini adalah arena percobaan mobilitas, di mana para inovator dapat mengembangkan dan menguji produk serta layanan baru,” ungkap Toyota dalam pernyataan resminya.

Penghuni awal sekitar 100 orang yang terdiri dari karyawan Toyota dan keluarganya akan mulai menempati kota ini pada musim gugur tahun ini. Populasi tersebut diharapkan bertambah hingga 2.000 orang di tahap-tahap selanjutnya, termasuk para penemu dan pengusaha dari luar.

Woven City memadukan transportasi, penggunaan energi dan kehidupan sehari-hari ke dalam satu ekosistem yang harmonis. Kota ini juga dirancang untuk mengatasi tantangan urbanisasi dan keberlanjutan global.

Kota masa depan
Selain menjadi rumah bagi teknologi baru, Toyota berharap proyek ini dapat mendorong kolaborasi antara startup, perusahaan besar, dan individu kreatif.

Memanfaatkan pengalaman panjang Toyota dalam manufaktur dan keahlian teknis dari anak perusahaannya, Woven by Toyota, kota ini bertujuan menciptakan solusi nyata untuk masalah sosial terbesar.

Toyota optimis Woven City dapat mengubah cara manusia hidup, bergerak, dan berinteraksi dengan lingkungan mereka. Para penghuni tidak hanya menjadi saksi perubahan, tetapi juga berkontribusi dalam membentuk masa depan melalui umpan balik dan partisipasi aktif mereka.

Proyek ini bukan sekadar tentang teknologi, tetapi juga mendefinisikan ulang kehidupan urban di era modern.



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 10 Januari 2025

Toyota Luncurkan Woven City, Kota Masa Depan Ramah Lingkungan

Kota inovasi besutan raksasa manufaktur asal Jepang itu menghabiskan anggaran hingga US 10 miliar

Woven City, kota inovasi besutan Toyota/Woven by Toyota

Context.id, JAKARTA - Setelah lima tahun pembangunan, Toyota resmi meluncurkan Woven City, sebuah proyek ambisius senilai US$10 miliar yang digadang-gadang menjadi eksperimen masa depan kehidupan urban.

Terletak di Shizuoka, Jepang, komunitas seluas 12 hektar ini didesain untuk mengintegrasikan teknologi futuristik dengan kehidupan sehari-hari.

Melansir New York Post,  Ketua Toyota, Akio Toyoda, mengumumkan selesainya proyek ini dalam presentasi di CES 2025. Dalam pernyataannya, Toyoda menyebut kota ini sebagai "laboratorium hidup" yang memungkinkan penghuninya menjadi bagian dari eksperimen teknologi inovatif.

“Woven City bukan sekadar tempat tinggal, bekerja, dan bermain. Ini adalah tempat orang dapat menciptakan dan mengembangkan berbagai macam produk dan ide baru,” kata Toyoda.

Kota ini dirancang dengan konsep "berpusat pada manusia," mengutamakan kualitas hidup melalui teknologi. Mulai dari kendaraan otonom hingga solusi energi terbarukan, Woven City menjadi pusat pengujian bagi perusahaan-perusahaan besar seperti Daikin, NISSIN, dan UCC Japan.

“Kota ini adalah arena percobaan mobilitas, di mana para inovator dapat mengembangkan dan menguji produk serta layanan baru,” ungkap Toyota dalam pernyataan resminya.

Penghuni awal sekitar 100 orang yang terdiri dari karyawan Toyota dan keluarganya akan mulai menempati kota ini pada musim gugur tahun ini. Populasi tersebut diharapkan bertambah hingga 2.000 orang di tahap-tahap selanjutnya, termasuk para penemu dan pengusaha dari luar.

Woven City memadukan transportasi, penggunaan energi dan kehidupan sehari-hari ke dalam satu ekosistem yang harmonis. Kota ini juga dirancang untuk mengatasi tantangan urbanisasi dan keberlanjutan global.

Kota masa depan
Selain menjadi rumah bagi teknologi baru, Toyota berharap proyek ini dapat mendorong kolaborasi antara startup, perusahaan besar, dan individu kreatif.

Memanfaatkan pengalaman panjang Toyota dalam manufaktur dan keahlian teknis dari anak perusahaannya, Woven by Toyota, kota ini bertujuan menciptakan solusi nyata untuk masalah sosial terbesar.

Toyota optimis Woven City dapat mengubah cara manusia hidup, bergerak, dan berinteraksi dengan lingkungan mereka. Para penghuni tidak hanya menjadi saksi perubahan, tetapi juga berkontribusi dalam membentuk masa depan melalui umpan balik dan partisipasi aktif mereka.

Proyek ini bukan sekadar tentang teknologi, tetapi juga mendefinisikan ulang kehidupan urban di era modern.



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Bukan Cuma Kafe, di Blok M Juga Ada Koperasi Kelurahan Merah Putih

Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) Melawai di Blok M Hub, Jakarta Selatan merupakan Koperasi Merah Putih tingkat kelurahan pertama di Indonesia

Renita Sukma . 26 August 2025

TikTok Rilis Fitur Kampus, Mirip Facebook Versi Awal

Survei Pew Research Center pada 2024 menemukan enam dari sepuluh remaja di AS mengaku rutin menggunakan TikTok dan fitur ini bisa menggaet lebih ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 26 August 2025

Bubur Ayam Indonesia Dinobatkan sebagai Bubur Terenak di Dunia!

TasteAtlas menempatkan bubur ayam Indonesia sebagai bubur terenak dunia mengungguli Arroz Caldo dari Filipina serta Chè ba màu, bubur khas Vietn ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 26 August 2025

Menang di WTO, Mendag Dorong Uni Eropa Cabut Bea Imbalan Biodiesel

Pemerintah Indonesia mendesak Uni Eropa agar segera menghapus bea masuk imbalan atas impor produk biodiesel RI setelah terbitnya keputusan WTO

Renita Sukma . 25 August 2025