The Wild Robot dan Flow, Film Bertema Lingkungan Tanpa Jargon Krisis Iklim
Sutradara kedua film membahas pendekatan subtil namun berdampak terhadap isu perubahan iklim
Context.id, JAKARTA - The Wild Robot karya Chris Sanders dan Flow karya Gints Zilbalodis adalah dua film animasi terbaik tahun 2024. Keduanya menawarkan sudut pandang unik tentang perubahan iklim tanpa menyebutkan istilah tersebut secara eksplisit.
Dalam kedua film ini, dunia hewan menghadapi bencana lingkungan yang tergambar melalui visual yang kuat, seperti kota tenggelam dan krisis ekosistem.
Menariknya, kedua film tidak menggunakan kata-kata seperti perubahan iklim atau kenaikan permukaan laut maupun istilah-istilah soal iklim yang sering disebut.
Namun, visual seperti angsa bermigrasi melewati Jembatan Golden Gate yang terendam dalam The Wild Robot atau hewan-hewan yang bertahan hidup dari banjir besar di Flow sudah cukup menjelaskan situasinya.
Visualisasi ini memperlihatkan bagaimana perubahan iklim membentuk dunia para binatang dan mungkin saja dunia manusia di masa depan. Gambarannya dibuat begitu ringan dan tidak terlalu berat bagi penonton muda.
Film-film ini menggunakan perubahan iklim sebagai elemen latar yang menghubungkan cerita. Hal ini memungkinkan anak-anak, yang akan tumbuh dalam dunia yang terus terpengaruh oleh perubahan iklim, untuk lebih memahami tantangan lingkungan secara emosional dan visual.
Film ini memberi anak-anak kesempatan untuk melihat masalah global dalam bentuk yang dapat mereka pahami tanpa harus berpikir terlalu berat.
RELATED ARTICLES
The Wild Robot dan Flow, Film Bertema Lingkungan Tanpa Jargon Krisis Iklim
Sutradara kedua film membahas pendekatan subtil namun berdampak terhadap isu perubahan iklim
Context.id, JAKARTA - The Wild Robot karya Chris Sanders dan Flow karya Gints Zilbalodis adalah dua film animasi terbaik tahun 2024. Keduanya menawarkan sudut pandang unik tentang perubahan iklim tanpa menyebutkan istilah tersebut secara eksplisit.
Dalam kedua film ini, dunia hewan menghadapi bencana lingkungan yang tergambar melalui visual yang kuat, seperti kota tenggelam dan krisis ekosistem.
Menariknya, kedua film tidak menggunakan kata-kata seperti perubahan iklim atau kenaikan permukaan laut maupun istilah-istilah soal iklim yang sering disebut.
Namun, visual seperti angsa bermigrasi melewati Jembatan Golden Gate yang terendam dalam The Wild Robot atau hewan-hewan yang bertahan hidup dari banjir besar di Flow sudah cukup menjelaskan situasinya.
Visualisasi ini memperlihatkan bagaimana perubahan iklim membentuk dunia para binatang dan mungkin saja dunia manusia di masa depan. Gambarannya dibuat begitu ringan dan tidak terlalu berat bagi penonton muda.
Film-film ini menggunakan perubahan iklim sebagai elemen latar yang menghubungkan cerita. Hal ini memungkinkan anak-anak, yang akan tumbuh dalam dunia yang terus terpengaruh oleh perubahan iklim, untuk lebih memahami tantangan lingkungan secara emosional dan visual.
Film ini memberi anak-anak kesempatan untuk melihat masalah global dalam bentuk yang dapat mereka pahami tanpa harus berpikir terlalu berat.
POPULAR
RELATED ARTICLES