Share

Stories 30 Desember 2024

Tembakan Rudal Rusia Penyebab Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh

Sebelumnya otoritas Rusia dan Kazakhstan mengatakan pesawat yang terjatuh dan menewaskan 38 orang tewas karena insiden tabrakan dengan burung.

Puing pesawat Azerbaijan Airlines/France24

Context.id, JAKARTA - Teka teki jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines terjawab sudah. Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan pesawat penumpang itu jatuh pekan lalu karena mengalami kerusakan akibat tembakan yang tidak disengaja dari darat oleh militer Rusia. 

Melansir Reuters, Senin (30/12/2024), dalam wawancara dengan televisi Azerbaijan, Aliyev mengatakan pesawat tersebut ditembak jatuh secara tidak sengaja ketika mendekati kota Grozny, Rusia. 

Pilot, yang tewas dalam kecelakaan itu, telah dipuji di Azerbaijan karena melakukan pendaratan yang memungkinkan 29 orang selamat. Aliyev menambahkan beberapa pihak di Rusia telah berbohong mengenai penyebab dari bencana tersebut. 

Aliyev menyayangkan alasan Rusia sebelumnya mengenai penyebab jatuhnya pesawat. Dalam tiga hari pertama sejak pesawat jatuh, pihaknya hanya mendengar versi yang tidak masuk akal kecelakaan tersebut akibat tabrakan dengan sekawanan burung atau ledakan tabung gas. 

“Kami menyaksikan upaya-upaya yang jelas untuk menutupi masalah ini,” kata Aliyev. 

Aliyev menginginkan Rusia mengakui mereka bersalah atas jatuhnya pesawat tersebut dan menghukum mereka yang bertanggung jawab.

Sebelumnya Aliyev mengakui adanya beberapa teori mengenai apa yang mungkin menyebabkan kecelakaan itu, tetapi memperingatkan terhadap spekulasi.

"Ada video kecelakaan pesawat yang tersedia di media dan jejaring sosial, dan semua orang dapat menontonnya. Namun, alasan kecelakaan itu belum diketahui oleh kami meskipun ada banyak teori yang kami belum bisa memastikan," kata presiden Azerbaijan. 

Azerbaijan Airlines mengatakan pihaknya menangguhkan semua penerbangannya antara Baku dan Grozny, serta Baku dan Makhachkala hingga penyelidikan selesai.

Selain itu, Presiden Rusia Vladimir Putin juga sudah meminta maaf pada hari Sabtu kepada Aliyev atas kecelakaan tragis pada hari Rabu di wilayah udara Rusia.

Namun saat meminta maaf, Putin tidak menjelaskan maksud dari permintaan maaf itu dan tidak menyebutkan soal kesalahan dari militernya yang menembak pesawat itu. 

Banyak warga asing
Azerbaijan menandai hari berkabung setelah pesawat penumpang maskapai penerbangan miliknya jatuh di lepas pantai Laut Kaspia dan menewaskan sedikitnya 38 orang, Rabu (27/12). 

Pihak berwenang di Azerbaijan, Kazakhstan, dan Rusia sedang menyelidiki kecelakaan yang terjadi sekitar 3 km (1,8 mil) dari kota Aktau di Kazakhstan, di pantai timur Laut Kaspia.

Pesawat itu sedang dalam perjalanan dari ibu kota Azerbaijan, Baku, ke Grozny, ibu kota wilayah Chechnya di Rusia selatan.Pesawat Embraer 190, nomor penerbangan J2-8243, membawa 62 penumpang dan lima awak.

Menurut pejabat Kazakhstan seperti dilansir Al Jazeera, orang-orang yang berada di dalam pesawat adalah warga negara dari empat negara berbeda:

42 warga negara Azerbaijan
16 warga negara Rusia
6 warga negara Kazakhstan
3 warga negara Kirgistan

Dari total 62 penumpang dan lima awak pesawat, ada 32 korban selamat, termasuk dua anak-anak, yang telah dirawat di rumah sakit, dan banyak di antaranya dalam kondisi kritis. 

Banyak yang berhasil ditarik keluar dari reruntuhan, sementara beberapa, menurut responden pertama dan rekaman video, menyeret diri mereka keluar dalam keadaan berlumuran darah.

Kantor berita Rusia Interfax mengutip petugas darurat di lokasi kejadian yang mengatakan bahwa kedua pilot, menurut penilaian awal, tewas dalam kecelakaan itu.

Kecelakaan itu dilaporkan terjadi karena "situasi darurat" di dalam pesawat. Alhasil pesawat itu terpaksa menyimpang dari rute semula karena kabut tebal di Grozny, tujuan yang dituju, dan melakukan pendaratan darurat.

Situs web pelacakan penerbangan komersial merekam penerbangan tersebut yang terbang ke utara sepanjang rute yang dijadwalkan di pantai barat sebelum menghilang. Kemudian muncul kembali di pantai timur, berputar-putar di dekat bandara Aktau sebelum akhirnya jatuh.

“Menurut laporan awal, pesawat meminta pendaratan di bandara alternatif sebelum kecelakaan karena kabut tebal di Grozny,” menurut laporan Al Jazeera dari Moskow.

Bandara Rusia terdekat, Makhachkala, ditutup lebih awal pada hari itu karena aktivitas pesawat tak berawak.

Gangguan GPS yang kuat di wilayah tersebut, yang telah dikaitkan dengan insiden masa lalu, mungkin telah semakin mempersulit navigasi dan menyebabkan kecelakaan, menurut postingan daring FlightRadar24.



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 30 Desember 2024

Tembakan Rudal Rusia Penyebab Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh

Sebelumnya otoritas Rusia dan Kazakhstan mengatakan pesawat yang terjatuh dan menewaskan 38 orang tewas karena insiden tabrakan dengan burung.

Puing pesawat Azerbaijan Airlines/France24

Context.id, JAKARTA - Teka teki jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines terjawab sudah. Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan pesawat penumpang itu jatuh pekan lalu karena mengalami kerusakan akibat tembakan yang tidak disengaja dari darat oleh militer Rusia. 

Melansir Reuters, Senin (30/12/2024), dalam wawancara dengan televisi Azerbaijan, Aliyev mengatakan pesawat tersebut ditembak jatuh secara tidak sengaja ketika mendekati kota Grozny, Rusia. 

Pilot, yang tewas dalam kecelakaan itu, telah dipuji di Azerbaijan karena melakukan pendaratan yang memungkinkan 29 orang selamat. Aliyev menambahkan beberapa pihak di Rusia telah berbohong mengenai penyebab dari bencana tersebut. 

Aliyev menyayangkan alasan Rusia sebelumnya mengenai penyebab jatuhnya pesawat. Dalam tiga hari pertama sejak pesawat jatuh, pihaknya hanya mendengar versi yang tidak masuk akal kecelakaan tersebut akibat tabrakan dengan sekawanan burung atau ledakan tabung gas. 

“Kami menyaksikan upaya-upaya yang jelas untuk menutupi masalah ini,” kata Aliyev. 

Aliyev menginginkan Rusia mengakui mereka bersalah atas jatuhnya pesawat tersebut dan menghukum mereka yang bertanggung jawab.

Sebelumnya Aliyev mengakui adanya beberapa teori mengenai apa yang mungkin menyebabkan kecelakaan itu, tetapi memperingatkan terhadap spekulasi.

"Ada video kecelakaan pesawat yang tersedia di media dan jejaring sosial, dan semua orang dapat menontonnya. Namun, alasan kecelakaan itu belum diketahui oleh kami meskipun ada banyak teori yang kami belum bisa memastikan," kata presiden Azerbaijan. 

Azerbaijan Airlines mengatakan pihaknya menangguhkan semua penerbangannya antara Baku dan Grozny, serta Baku dan Makhachkala hingga penyelidikan selesai.

Selain itu, Presiden Rusia Vladimir Putin juga sudah meminta maaf pada hari Sabtu kepada Aliyev atas kecelakaan tragis pada hari Rabu di wilayah udara Rusia.

Namun saat meminta maaf, Putin tidak menjelaskan maksud dari permintaan maaf itu dan tidak menyebutkan soal kesalahan dari militernya yang menembak pesawat itu. 

Banyak warga asing
Azerbaijan menandai hari berkabung setelah pesawat penumpang maskapai penerbangan miliknya jatuh di lepas pantai Laut Kaspia dan menewaskan sedikitnya 38 orang, Rabu (27/12). 

Pihak berwenang di Azerbaijan, Kazakhstan, dan Rusia sedang menyelidiki kecelakaan yang terjadi sekitar 3 km (1,8 mil) dari kota Aktau di Kazakhstan, di pantai timur Laut Kaspia.

Pesawat itu sedang dalam perjalanan dari ibu kota Azerbaijan, Baku, ke Grozny, ibu kota wilayah Chechnya di Rusia selatan.Pesawat Embraer 190, nomor penerbangan J2-8243, membawa 62 penumpang dan lima awak.

Menurut pejabat Kazakhstan seperti dilansir Al Jazeera, orang-orang yang berada di dalam pesawat adalah warga negara dari empat negara berbeda:

42 warga negara Azerbaijan
16 warga negara Rusia
6 warga negara Kazakhstan
3 warga negara Kirgistan

Dari total 62 penumpang dan lima awak pesawat, ada 32 korban selamat, termasuk dua anak-anak, yang telah dirawat di rumah sakit, dan banyak di antaranya dalam kondisi kritis. 

Banyak yang berhasil ditarik keluar dari reruntuhan, sementara beberapa, menurut responden pertama dan rekaman video, menyeret diri mereka keluar dalam keadaan berlumuran darah.

Kantor berita Rusia Interfax mengutip petugas darurat di lokasi kejadian yang mengatakan bahwa kedua pilot, menurut penilaian awal, tewas dalam kecelakaan itu.

Kecelakaan itu dilaporkan terjadi karena "situasi darurat" di dalam pesawat. Alhasil pesawat itu terpaksa menyimpang dari rute semula karena kabut tebal di Grozny, tujuan yang dituju, dan melakukan pendaratan darurat.

Situs web pelacakan penerbangan komersial merekam penerbangan tersebut yang terbang ke utara sepanjang rute yang dijadwalkan di pantai barat sebelum menghilang. Kemudian muncul kembali di pantai timur, berputar-putar di dekat bandara Aktau sebelum akhirnya jatuh.

“Menurut laporan awal, pesawat meminta pendaratan di bandara alternatif sebelum kecelakaan karena kabut tebal di Grozny,” menurut laporan Al Jazeera dari Moskow.

Bandara Rusia terdekat, Makhachkala, ditutup lebih awal pada hari itu karena aktivitas pesawat tak berawak.

Gangguan GPS yang kuat di wilayah tersebut, yang telah dikaitkan dengan insiden masa lalu, mungkin telah semakin mempersulit navigasi dan menyebabkan kecelakaan, menurut postingan daring FlightRadar24.



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Ide Keberagaman dan Kesetaraan yang Mulai Luntur di AS

Perusahaan dan universitas yang selama ini menekankan kebijakan keberagaman, kesetaraan dan inklusi mendapatkan tekanan politik

Context.id . 31 December 2024

Gelar Sarjana Menjamin Bakal Terserap Dunia Kerja?

Seringkali dunia kerja mengutamakan gelar sarjana di atas keterampilan praktis atau pengalaman langsung

Context.id . 31 December 2024

The Wild Robot dan Flow, Film Bertema Lingkungan Tanpa Jargon Krisis Iklim

Sutradara kedua film membahas pendekatan subtil namun berdampak terhadap isu perubahan iklim

Context.id . 30 December 2024

Google Kembali Melacak Sidik Jari Digital Anda, Melanggar Privasi?

Kebijakan baru ini menimbulkan perdebatan sengit mengenai keseimbangan antara perlindungan privasi dan kebutuhan pengiklan

Context.id . 30 December 2024