Share

Home Originals

Originals 26 Desember 2024

Pameran Yos Suprapto di Galeri Nasional Mendadak Dibatalkan, Kenapa?

Benarkah karena Jokowi dilukis vulgar membuat pameran Yos Suprapto dibatalkan?

Ilustrasi pameran lukisan dibatalkan/Context-Rizki Ghazali

Context.id, JAKARTA - Pembukaan pameran tunggal Yos Suprapto yang dijadwalkan pada Kamis (19/12) di Galeri Nasional, Jakarta Pusat batal. Seniman asal Yogyakarta itu menyebut dirinya "harus menurunkan" lima lukisannya karena perintah "petinggi-petinggi". 

Pameran tunggal Yos diberi judul "Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan". Rencananya, pertunjukan seni itu akan menampilkan 30 lukisan dan dibuka untuk publik mulai Jumat (20/12) sampai 19 Januari 2025. 

Lukisan-lukisan dan instalasi yang ditampilkan Yos menyoroti isu kerusakan tanah dan pentingnya metode pertanian berkelanjutan. 

Pameran Yos bertujuan untuk menyoroti bagaimana tanah pertanian petani semakin dimarjinalkan.

Lukisannya sudah disiapkan dan dipajang, tapi belakangan pameran itu dibatalkan! 

Menurut pihak Galnas, ada kendala teknis dalam pameran, sehingga pamerannya harus ditunda.

"Penundaan ini merupakan upaya untuk menjaga standar kualitas dan konsistensi pameran alam menghadirkan karya-karya yang relevan dengan tema yang telah ditetapkan," seperti tertulis dalam rilis resmi akun instagram Galnas. 

Tapi menurut Yos, pameran ini gagal dibuka karena pihak manajemennya mengintervensinya dan meminta kurator yang ditunjuk Galnas menemui saya dan meminta ada 5 lukisan yang harus diturunkan.

Usut punya usut, 5 lukisan tersebut adalah lukisan yang berkaitan dengan sosok populer di masyarakat Indonesia, yaitu Presiden RI ke-7, Jokowi!

Suwarno Wisetrotomo, kurator lukisan ini belakangan telah memutuskan untuk mengundurkan diri, dengan alasan adanya perbedaan pandangan. 



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Wahyu Arifin

Originals 26 Desember 2024

Pameran Yos Suprapto di Galeri Nasional Mendadak Dibatalkan, Kenapa?

Benarkah karena Jokowi dilukis vulgar membuat pameran Yos Suprapto dibatalkan?

Ilustrasi pameran lukisan dibatalkan/Context-Rizki Ghazali

Context.id, JAKARTA - Pembukaan pameran tunggal Yos Suprapto yang dijadwalkan pada Kamis (19/12) di Galeri Nasional, Jakarta Pusat batal. Seniman asal Yogyakarta itu menyebut dirinya "harus menurunkan" lima lukisannya karena perintah "petinggi-petinggi". 

Pameran tunggal Yos diberi judul "Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan". Rencananya, pertunjukan seni itu akan menampilkan 30 lukisan dan dibuka untuk publik mulai Jumat (20/12) sampai 19 Januari 2025. 

Lukisan-lukisan dan instalasi yang ditampilkan Yos menyoroti isu kerusakan tanah dan pentingnya metode pertanian berkelanjutan. 

Pameran Yos bertujuan untuk menyoroti bagaimana tanah pertanian petani semakin dimarjinalkan.

Lukisannya sudah disiapkan dan dipajang, tapi belakangan pameran itu dibatalkan! 

Menurut pihak Galnas, ada kendala teknis dalam pameran, sehingga pamerannya harus ditunda.

"Penundaan ini merupakan upaya untuk menjaga standar kualitas dan konsistensi pameran alam menghadirkan karya-karya yang relevan dengan tema yang telah ditetapkan," seperti tertulis dalam rilis resmi akun instagram Galnas. 

Tapi menurut Yos, pameran ini gagal dibuka karena pihak manajemennya mengintervensinya dan meminta kurator yang ditunjuk Galnas menemui saya dan meminta ada 5 lukisan yang harus diturunkan.

Usut punya usut, 5 lukisan tersebut adalah lukisan yang berkaitan dengan sosok populer di masyarakat Indonesia, yaitu Presiden RI ke-7, Jokowi!

Suwarno Wisetrotomo, kurator lukisan ini belakangan telah memutuskan untuk mengundurkan diri, dengan alasan adanya perbedaan pandangan. 



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Industri Otomotif Indonesia, Dulu Menantang Thailand Kini Terancam Malaysia

Kala mimpi besar menjadi raksasa otomotif Asean tersendat oleh kantong rakyat yang makin tipis

Naufal Jauhar Nazhif . 04 June 2025

Indonesia Disebut Negara Paling Proteksionis, Untung atau Buntung?

Indonesia tercatat sebagai negara dengan hambatan perdagangan paling banyak, bersanding dengan Rusia, India, Venezuela, dan Thailand.

Renita Sukma . 02 June 2025

Banyak Hotel-Hotel di Jakarta Dijual, Apa yang Terjadi?

Di Jakarta, kota yang tak pernah benar-benar tidur, hotel-hotel mulai kehilangan tamu. Tak sedikit yang akhirnya kehilangan harapan

Naufal Jauhar Nazhif . 30 May 2025

Siapa Greg Abel, Pewaris Takhta Buffet di Berkshire Hathaway?

Setelah enam dekade duduk di kursi puncak, Warren Buffett akhirnya mengisyaratkan waktunya mendekat ke garis akhir

Naufal Jauhar Nazhif . 26 May 2025