Gunakan Mineral Curian di produk iPhone dan Macbook, Apple Digugat Kongo!
Republik Demokratik Kongo kaya akan mineral seperti tantalum, yang banyak digunakan dalam perangkat elektronik termasuk iPhone
Context.id, JAKARTA - Republik Demokratik Kongo mengajukan gugatan hukum terhadap Apple Inc. yang beroperasi di Prancis dan Belgia.
Dalam gugatannya, Kongo menuding perusahaan tersebut menggunakan mineral yang "dijarah" dari negara yang berada di Afrika Tengah tersebut dalam setiap produk-produk teknologinya seperti iPhone.
Pengacara Kongo melalui Amsterdam & Partners LLP, sebuah firma hukum yang disewanya telah mengajukan tuntutan pidana terhadap anak perusahaan raksasa teknologi AS di dua negara Eropa itu.
Kongo menuding Apple menggunakan "mineral darah" yang dicuri dari Kongo dan telah dicuci melalui rantai pasokan internasional sehingga dianggap bersih dari praktik-praktik kotor yang menyalahi hukum internasional.
Tim hukum internasional Kongo bertugas mengejar individu dan perusahaan yang terlibat dalam “ekstraksi, penyediaan, dan komersialisasi sumber daya alam” yang telah memicu siklus kekerasan dan konflik berkepanjangan.
Pasalnya, banyak kelompok milisi atau bersenjata yang mendapatkan keuntungan dari penyelundupan mineral keluar Kongo. Keuntungan dari penyelundupan itu digunakan untuk biaya persenjataan dan melanggengkan perang.
Juru bicara pemerintah Patrick Muyaya mengonfirmasi negara telah mengajukan gugatan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Ini adalah kasus pertama yang diajukan Kongo sebagai bagian dari strategi untuk menekan pengguna akhir yang mungkin menggunakan produk yang bergantung pada mineral yang diselundupkan atau telah menyebabkan konflik.
Menurut juru bicara Amsterdam & Partners, sistem peradilan Prancis dan Belgia sangat cocok untuk tindakan hukum semacam ini.
Kongo wilayah Timur, kaya akan timah, tungsten dan tantalum, mineral yang banyak digunakan dalam peralatan elektronik terutama ponsel atau laptop yang salah satunya diproduksi Apple.
Selama tiga dekade, negara ini dilanda konflik yang melibatkan angkatan bersenjatanya dan puluhan kelompok militan.
Pemerintahan Presiden Felix Tshisekedi menuduh negara tetangga Rwanda sebagai pemicu kekerasan dan menyediakan jalur bagi para pedagang untuk menyelundupkan mineral dan emas keluar dari Kongo.
Tahun lalu, Kongo dan Rwanda memproduksi lebih dari 60% tantalum yang digunakan dalam elektronik portabel dunia, menurut Survei Geologi
Sebelumnya, melansir laporan Bloomberg pada Maret lalu, Apple menyatakan semua pabrik peleburan dan penyulingan dalam rantai pasokannya telah berpartisipasi dalam audit sehingga dijamin bersih dari praktik kotor atau ilegal.
Perusahaan tersebut meyakini tidak ada pemasok timah, tungsten, atau tantalumnya yang membiayai atau menguntungkan kelompok bersenjata yang berkonflik di wilayah tersebut.
RELATED ARTICLES
Gunakan Mineral Curian di produk iPhone dan Macbook, Apple Digugat Kongo!
Republik Demokratik Kongo kaya akan mineral seperti tantalum, yang banyak digunakan dalam perangkat elektronik termasuk iPhone
Context.id, JAKARTA - Republik Demokratik Kongo mengajukan gugatan hukum terhadap Apple Inc. yang beroperasi di Prancis dan Belgia.
Dalam gugatannya, Kongo menuding perusahaan tersebut menggunakan mineral yang "dijarah" dari negara yang berada di Afrika Tengah tersebut dalam setiap produk-produk teknologinya seperti iPhone.
Pengacara Kongo melalui Amsterdam & Partners LLP, sebuah firma hukum yang disewanya telah mengajukan tuntutan pidana terhadap anak perusahaan raksasa teknologi AS di dua negara Eropa itu.
Kongo menuding Apple menggunakan "mineral darah" yang dicuri dari Kongo dan telah dicuci melalui rantai pasokan internasional sehingga dianggap bersih dari praktik-praktik kotor yang menyalahi hukum internasional.
Tim hukum internasional Kongo bertugas mengejar individu dan perusahaan yang terlibat dalam “ekstraksi, penyediaan, dan komersialisasi sumber daya alam” yang telah memicu siklus kekerasan dan konflik berkepanjangan.
Pasalnya, banyak kelompok milisi atau bersenjata yang mendapatkan keuntungan dari penyelundupan mineral keluar Kongo. Keuntungan dari penyelundupan itu digunakan untuk biaya persenjataan dan melanggengkan perang.
Juru bicara pemerintah Patrick Muyaya mengonfirmasi negara telah mengajukan gugatan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Ini adalah kasus pertama yang diajukan Kongo sebagai bagian dari strategi untuk menekan pengguna akhir yang mungkin menggunakan produk yang bergantung pada mineral yang diselundupkan atau telah menyebabkan konflik.
Menurut juru bicara Amsterdam & Partners, sistem peradilan Prancis dan Belgia sangat cocok untuk tindakan hukum semacam ini.
Kongo wilayah Timur, kaya akan timah, tungsten dan tantalum, mineral yang banyak digunakan dalam peralatan elektronik terutama ponsel atau laptop yang salah satunya diproduksi Apple.
Selama tiga dekade, negara ini dilanda konflik yang melibatkan angkatan bersenjatanya dan puluhan kelompok militan.
Pemerintahan Presiden Felix Tshisekedi menuduh negara tetangga Rwanda sebagai pemicu kekerasan dan menyediakan jalur bagi para pedagang untuk menyelundupkan mineral dan emas keluar dari Kongo.
Tahun lalu, Kongo dan Rwanda memproduksi lebih dari 60% tantalum yang digunakan dalam elektronik portabel dunia, menurut Survei Geologi
Sebelumnya, melansir laporan Bloomberg pada Maret lalu, Apple menyatakan semua pabrik peleburan dan penyulingan dalam rantai pasokannya telah berpartisipasi dalam audit sehingga dijamin bersih dari praktik kotor atau ilegal.
Perusahaan tersebut meyakini tidak ada pemasok timah, tungsten, atau tantalumnya yang membiayai atau menguntungkan kelompok bersenjata yang berkonflik di wilayah tersebut.
POPULAR
RELATED ARTICLES