Share

Home Originals

Originals 05 Desember 2024

Rebranding Jaguar Malah Tuai Kontroversi, Kenapa?

Jaguar, produsen mobil maskulin memutuskan untuk melakukan rebranding setelah menjadi produsen mobil listrik.

Context.id, JAKARTA - Produsen mobil mewah asal Inggris Jaguar meluncurkan konsep desain terbaru untuk kendaraan listrik generasi berikutnya. Perubahan logo Jaguar yang menggambarkan maskulinitas dan kegaharan menjadi hanya sebuah tulisan menuai cibiran dari para kritikus. 

Beberapa kritikus mengatakan jenama tersebut menjadi aneh karena menampilkan berbagai model dan warna-warna cerah. Kampanye tersebut juga tidak menampilkan mobil apa pun. Bagi pihak Jaguar, kampanye perubahan mode ini memadukan citra mobil yang bercitarasa "modernisme yang luar biasa" .

Kritik pedas dari kritikus maupun warganet soal perubahan Jaguar wajar-wajar saja. Pasalnya rebranding yang dilakukan Jaguar memang terbilang kontroversial, bukan hanya dari segi bisnis, tapi juga secara tradisi!

Jaguar itu dikenal dengan mobil maskulin yang suara mesin dan desainnya sangat ‘British’ banget! Saking kerennya, mobil ini sampai tiga kali muncul di film James Bond dan identik dengan agen ini yang dikenal maskulin, elegan sekaligus flamboyan. 

Jadi, rebranding ini sebagai sebuah pemberitahuan dari Jaguar, bahwa pabrikan ini akan sepenuhnya menghentikan produksi mobil bertenaga bensin, dan berubah jadi produsen mobil EV alias mobil listrik

Seperti sudah diulas sebelumnya, rebranding diawali dengan perubahan logo perusahaan, dengan menampilkan video tanpa ada mobilnya. Ada yang bilang promonya itu jelek, tapi ada juga yang mengatakan promo rebranding Jaguar berhasil menarik banyak perhatian dan bikin penasaran

Gerry McGovern, Kepala Bagian Kreatif Jaguar, mengatakan perusahaannya ini akan dibangun di atas modernisme yang luar biasa. Jaguar yang baru pun diharapkan bakal lebih mewah dibandingkan Jaguar versi lama

Sementara itu Chris Bowers, CEO CMB Automotive Marketing melihat Jaguar diprediksi akan meninggalkan konsumen lama, dan menyasar konsumen baru yang lebih muda, kaya, tertarik sama style, dan individualitas.

Tapi masalahnya, rebranding Jaguar jadi produsen EV ini dilakukan ketika penjualan mobil listrik dunia sedang anjlok. Ditambah, Jaguar juga harus bersaing sama produsen EV yang udah settle, dan lebih berpengalaman, kayak Tesla dan Porsche



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Wahyu Arifin

Originals 05 Desember 2024

Rebranding Jaguar Malah Tuai Kontroversi, Kenapa?

Jaguar, produsen mobil maskulin memutuskan untuk melakukan rebranding setelah menjadi produsen mobil listrik.

Context.id, JAKARTA - Produsen mobil mewah asal Inggris Jaguar meluncurkan konsep desain terbaru untuk kendaraan listrik generasi berikutnya. Perubahan logo Jaguar yang menggambarkan maskulinitas dan kegaharan menjadi hanya sebuah tulisan menuai cibiran dari para kritikus. 

Beberapa kritikus mengatakan jenama tersebut menjadi aneh karena menampilkan berbagai model dan warna-warna cerah. Kampanye tersebut juga tidak menampilkan mobil apa pun. Bagi pihak Jaguar, kampanye perubahan mode ini memadukan citra mobil yang bercitarasa "modernisme yang luar biasa" .

Kritik pedas dari kritikus maupun warganet soal perubahan Jaguar wajar-wajar saja. Pasalnya rebranding yang dilakukan Jaguar memang terbilang kontroversial, bukan hanya dari segi bisnis, tapi juga secara tradisi!

Jaguar itu dikenal dengan mobil maskulin yang suara mesin dan desainnya sangat ‘British’ banget! Saking kerennya, mobil ini sampai tiga kali muncul di film James Bond dan identik dengan agen ini yang dikenal maskulin, elegan sekaligus flamboyan. 

Jadi, rebranding ini sebagai sebuah pemberitahuan dari Jaguar, bahwa pabrikan ini akan sepenuhnya menghentikan produksi mobil bertenaga bensin, dan berubah jadi produsen mobil EV alias mobil listrik

Seperti sudah diulas sebelumnya, rebranding diawali dengan perubahan logo perusahaan, dengan menampilkan video tanpa ada mobilnya. Ada yang bilang promonya itu jelek, tapi ada juga yang mengatakan promo rebranding Jaguar berhasil menarik banyak perhatian dan bikin penasaran

Gerry McGovern, Kepala Bagian Kreatif Jaguar, mengatakan perusahaannya ini akan dibangun di atas modernisme yang luar biasa. Jaguar yang baru pun diharapkan bakal lebih mewah dibandingkan Jaguar versi lama

Sementara itu Chris Bowers, CEO CMB Automotive Marketing melihat Jaguar diprediksi akan meninggalkan konsumen lama, dan menyasar konsumen baru yang lebih muda, kaya, tertarik sama style, dan individualitas.

Tapi masalahnya, rebranding Jaguar jadi produsen EV ini dilakukan ketika penjualan mobil listrik dunia sedang anjlok. Ditambah, Jaguar juga harus bersaing sama produsen EV yang udah settle, dan lebih berpengalaman, kayak Tesla dan Porsche



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Usai Bedol Dana dari BSI, Muhammadiyah Siap Bangun Bank Syariah Sendiri!

Muhammadiyah dipastikan segera meluncurkan bank syariah. Sinyal ini sebenarnya sudah terlihat sejak pembedolan dana jumbo milik mereka dari BSI. T ...

Renita Sukma . 02 July 2025

Lifting Minyak Tersendat, Sumur Rakyat Jadi Solusi?

Pemerintah resmi mengubah pendekatan, sumur minyak rakyat yang dulu dianggap ilegal, kini justru didorong untuk legal dan berkontribusi ke produks ...

Renita Sukma . 25 June 2025

Perang Iran-Israel Bisa Bikin Harga BBM RI Naik?

Iran yang merasa tersudut mengancam akan menutup akses Selat Hormuz. Hormuz bukan selat sembarangan. Di sinilah 20% minyak dunia melintas tiap hari

Renita Sukma . 24 June 2025

Miskin Versi Bank Dunia, Benarkah 7 dari 10 Orang Indonesia Miskin?

Jika lebih dari setengah warga negara ini dianggap miskin oleh standar global, artinya sudah seberapa jauh standar hidup kita tertinggal?

Naufal Jauhar Nazhif . 20 June 2025