Share

Originals 25 November 2024

Kenapa Hanya Lima Negara yang Punya Hak Veto di PBB?

Penggunaan hak veto di sidang resolusi Dewan Keamanan PBB kerap diliputi politik kepentingan setiap anggota tetapnya.

Ilustrasi Hak Veto AS/ Rizki Ghazali-Context

Context.id, JAKARTA - Amerika Serikat menggunakan hak vetonya dalam membatalkan resolusi permintaan gencatan senjata segera, tak bersyarat, dan permanen di Gaza dalam Dewan Keamanan PBB pada Rabu (21/11/2024) pagi.

Padahal, ada 14 negara anggota DK PBB yang mendukung resolusi gencatan tersebut. Alhasil upaya gencatan senjata di Gaza kembali gagal.  

“Draf resolusi tidak diadopsi disebabkan ketiadaan dukungan anggota permanen Dewan Keamanan,” kata pimpinan rapat DK PBB, Barbara Woodward yang juga merupakan perwakilan dari Inggris.  

Seorang pejabat senior AS, yang memberi keterangan kepada wartawan dengan syarat anonimitas sebelum pemungutan suara, mengatakan AS hanya akan mendukung resolusi yang secara eksplisit menyerukan pembebasan sandera segera sebagai bagian dari gencatan senjata.

"Seperti yang telah kami nyatakan berkali-kali sebelumnya, kami tidak dapat mendukung gencatan senjata tanpa syarat yang tidak menyerukan pembebasan sandera segera," kata pejabat AS itu dilansir Reuters dan Al Arabiya, Kamis (21/11/2024).

Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya AS menggunakan hak vetonya untuk membela atau mendukung Israel, tapi sudah dilakukan sejak 1972. Jika ditotal, AS telah mengeluarkan hak vetonya untuk mendukung Israel sebanyak 49 kali!

Lalu, apa sih sebenarnya hak veto itu?

Sekedar informasi, hak veto PBB itu adalah hak istimewa yang dimiliki oleh 5 anggota tetap DK PBB atau P5 untuk menolak sebuah resolusi yang dirumuskan di sidang umum PBB. 

Tapi, kenapa cuma 5 negara yang punya hak veto? Status istimewa P5 ini berawal dari pendirian PBB setelah Perang Dunia II usai, saat itu AS dan Uni Soviet atau yang sekarang adalah Rusia diketahui sebagai negara pemenang atau unggul dalam PD II.

AS dan Uni Soviet pun mengajak Britania Raya untuk membentuk tatanan politik pasca perang. Nah, seiring berjalannya rencana pembentukan PBB, Presiden AS Franklin D. Roosevelt sangat ingin memasukkan Republik China untuk menjadi “empat polisi” dunia
 
Setelah China diajak, Perdana Menteri Inggris Winston Churchill juga ingin mengajak Prancis, karena posisinya sangat penting untuk mencegah potensi munculnya agresi dari Jerman atau Uni Soviet. 

Akhirnya terbentuklah P5, atau lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang juga memiliki hak istimewa atau hak veto. Semenjak saat itu, kelima negara itu telah menggunakan hak vetonya berkali-kali, dan yang paling banyak adalah Rusia. 

Namun semenjak 1989, Britania Raya dan Prancis sudah nggak lagi menggunakan hak vetonya, sekaligus mengajurkan anggota P5 lainnya untuk mengurangi penggunaannya

Persoalannya, lama kelamaan penggunaan veto ini malah bikin pertikaian di banyak negara. Para anggotanya dinilai kerap menggunakan veto untuk kepentingan negaranya masing-masing, bukan untuk kepentingan dunia

Contohnya, ya kayak AS akhir-akhir ini yang selalu memveto resolusi gencatan senjata di Gaza, demi menjaga kepentingannya dengan Israel di kawasan Timur Tengah. 



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Wahyu Arifin

Originals 25 November 2024

Kenapa Hanya Lima Negara yang Punya Hak Veto di PBB?

Penggunaan hak veto di sidang resolusi Dewan Keamanan PBB kerap diliputi politik kepentingan setiap anggota tetapnya.

Ilustrasi Hak Veto AS/ Rizki Ghazali-Context

Context.id, JAKARTA - Amerika Serikat menggunakan hak vetonya dalam membatalkan resolusi permintaan gencatan senjata segera, tak bersyarat, dan permanen di Gaza dalam Dewan Keamanan PBB pada Rabu (21/11/2024) pagi.

Padahal, ada 14 negara anggota DK PBB yang mendukung resolusi gencatan tersebut. Alhasil upaya gencatan senjata di Gaza kembali gagal.  

“Draf resolusi tidak diadopsi disebabkan ketiadaan dukungan anggota permanen Dewan Keamanan,” kata pimpinan rapat DK PBB, Barbara Woodward yang juga merupakan perwakilan dari Inggris.  

Seorang pejabat senior AS, yang memberi keterangan kepada wartawan dengan syarat anonimitas sebelum pemungutan suara, mengatakan AS hanya akan mendukung resolusi yang secara eksplisit menyerukan pembebasan sandera segera sebagai bagian dari gencatan senjata.

"Seperti yang telah kami nyatakan berkali-kali sebelumnya, kami tidak dapat mendukung gencatan senjata tanpa syarat yang tidak menyerukan pembebasan sandera segera," kata pejabat AS itu dilansir Reuters dan Al Arabiya, Kamis (21/11/2024).

Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya AS menggunakan hak vetonya untuk membela atau mendukung Israel, tapi sudah dilakukan sejak 1972. Jika ditotal, AS telah mengeluarkan hak vetonya untuk mendukung Israel sebanyak 49 kali!

Lalu, apa sih sebenarnya hak veto itu?

Sekedar informasi, hak veto PBB itu adalah hak istimewa yang dimiliki oleh 5 anggota tetap DK PBB atau P5 untuk menolak sebuah resolusi yang dirumuskan di sidang umum PBB. 

Tapi, kenapa cuma 5 negara yang punya hak veto? Status istimewa P5 ini berawal dari pendirian PBB setelah Perang Dunia II usai, saat itu AS dan Uni Soviet atau yang sekarang adalah Rusia diketahui sebagai negara pemenang atau unggul dalam PD II.

AS dan Uni Soviet pun mengajak Britania Raya untuk membentuk tatanan politik pasca perang. Nah, seiring berjalannya rencana pembentukan PBB, Presiden AS Franklin D. Roosevelt sangat ingin memasukkan Republik China untuk menjadi “empat polisi” dunia
 
Setelah China diajak, Perdana Menteri Inggris Winston Churchill juga ingin mengajak Prancis, karena posisinya sangat penting untuk mencegah potensi munculnya agresi dari Jerman atau Uni Soviet. 

Akhirnya terbentuklah P5, atau lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang juga memiliki hak istimewa atau hak veto. Semenjak saat itu, kelima negara itu telah menggunakan hak vetonya berkali-kali, dan yang paling banyak adalah Rusia. 

Namun semenjak 1989, Britania Raya dan Prancis sudah nggak lagi menggunakan hak vetonya, sekaligus mengajurkan anggota P5 lainnya untuk mengurangi penggunaannya

Persoalannya, lama kelamaan penggunaan veto ini malah bikin pertikaian di banyak negara. Para anggotanya dinilai kerap menggunakan veto untuk kepentingan negaranya masing-masing, bukan untuk kepentingan dunia

Contohnya, ya kayak AS akhir-akhir ini yang selalu memveto resolusi gencatan senjata di Gaza, demi menjaga kepentingannya dengan Israel di kawasan Timur Tengah. 



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Rebranding Jaguar Malah Tuai Kontroversi, Kenapa?

Jaguar, produsen mobil maskulin memutuskan untuk melakukan rebranding setelah menjadi produsen mobil listrik.

Naufal Jauhar Nazhif . 05 December 2024

Kenapa Artis di Korea Selatan Nggak Dianggap Sebagai Pekerja!?

Perseteruan NewJeans dengan ADOR dan HYBE memunculkan sebuah isu baru. Terungkit bahwa sesuai UU Ketenagakerjaan setempat, artis di sana bukanlah ...

Naufal Jauhar Nazhif . 04 December 2024

Kalau Perang Dunia III Terjadi, Perangnya Kayak Gimana?

Perang Dunia III diperkirakan bakal berbeda dari perang-perang sebelumnya. Masih menggunakan senjata, tapi lebih melibatkan teknologi hingga internet

Naufal Jauhar Nazhif . 02 December 2024

Kisah Larry the Cat, Sepenting Apa Perannya di Pemerintahan Inggris?

Larry the Cat, kucing jalanan asal London ini menjadi terkenal di media sosial setelah ‘diangkat’ sebagai Kepala Pengendali Tikus di Kantor Pe ...

Naufal Jauhar Nazhif . 28 November 2024