Terlalu Gemoy, Kabinet Prabowo Akan Berjalan Efektif?
Presiden Prabowo memiliki anggota kabinet yang gemoy alias gemuk jika dibandingkan era Jokowi, SBY dan presiden-presiden sebelumnya
Context.id, JAKARTA - Akhirnya sekian lama ikut kontestasi Pilpres, menang dan dilantik jadi presiden. Kita ucapkan selamat kepada Pak Prabowo Subianto.
Tapi memang sebagai eks tentara, Pak Prabowo ini sangat gercep alias gerak cepat. Sudah sah jadi presiden, Prabowo langsung greget ingin kerja keras buat Indonesia.
Untuk semangatnya memang patut kita acungi jempol. Tapi sebagai presiden, tidak mungkin Prabowo kerja sendirian. Dia bakalan dibantu banyak orang di kabinetnya.
Sebanyak apa memangnya? Ya, kabinet Prabowo yang dinamai Kabinet Merah Putih, total menterinya mencapai 48, lalu 56 orang wakil menteri dan 5 Kepala Badan. Banyak banget
Selain membawa menteri lama era Jokowi seperti Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan AHY, Prabowo juga punya nama-nama baru tapi muka-muka lama.
Beberapa nama pastinya sudah sangat familiar seperti Fadli Zon, Fahri Hamzah, Meutya Hafid, hingga Cak Imin!
Bahkan, Mayor Teddy, ajudannya juga dijadiin pejabat. Prabowo menjadikan ajudannya itu sebagai Sekretaris Kabinet di bawah Kementerian Sekretariat Negara
Saking banyaknya orang, kabinet Prabowo juga disebut kabinet gemoy. Kata yang identik dengan Prabowo saat Pilpres 2024 kemarin.
Prabowo juga telah memecah 9 Kementerian menjadi 21 Kementerian dan jumlah Kementerian koordinatornya juga jadi banyak. Saat era Jokowi hanya 4, sekarang ada 7.
Jika dibandingkan denngan menteri negara lain di Asia Tenggara, jumlah menteri Indonesia saat ini yang paling banyak!
Tapi sebenarnya, ini bukan pertama kalinya Indonesia punya banyak menteri. Pas era Demokrasi Terpimpin alias zamannya Bung Karno, jumlah menterinya bahkan pernah sampai ratusan!
Jumlah kementerian gemoy ini tentu saja menuai pro-kontra. Menurut peneliti Celios, Galau D. Muhammad, Kabinet Prabowo bisa bikin APBN membengkak hingga Rp1,95 triliun!
Soalnya makin banyak kementerian, beban belanja negara juga makin besar, mulai dari pembangunan fasilitas kantor atau gedung lembaga yang baru
Sementara Jusuf Kalla, mantan wakil presiden sih, selama koordinasi alias komunikasinya lancar, kerja kabinet bisa efektif.
RELATED ARTICLES
Terlalu Gemoy, Kabinet Prabowo Akan Berjalan Efektif?
Presiden Prabowo memiliki anggota kabinet yang gemoy alias gemuk jika dibandingkan era Jokowi, SBY dan presiden-presiden sebelumnya
Context.id, JAKARTA - Akhirnya sekian lama ikut kontestasi Pilpres, menang dan dilantik jadi presiden. Kita ucapkan selamat kepada Pak Prabowo Subianto.
Tapi memang sebagai eks tentara, Pak Prabowo ini sangat gercep alias gerak cepat. Sudah sah jadi presiden, Prabowo langsung greget ingin kerja keras buat Indonesia.
Untuk semangatnya memang patut kita acungi jempol. Tapi sebagai presiden, tidak mungkin Prabowo kerja sendirian. Dia bakalan dibantu banyak orang di kabinetnya.
Sebanyak apa memangnya? Ya, kabinet Prabowo yang dinamai Kabinet Merah Putih, total menterinya mencapai 48, lalu 56 orang wakil menteri dan 5 Kepala Badan. Banyak banget
Selain membawa menteri lama era Jokowi seperti Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan AHY, Prabowo juga punya nama-nama baru tapi muka-muka lama.
Beberapa nama pastinya sudah sangat familiar seperti Fadli Zon, Fahri Hamzah, Meutya Hafid, hingga Cak Imin!
Bahkan, Mayor Teddy, ajudannya juga dijadiin pejabat. Prabowo menjadikan ajudannya itu sebagai Sekretaris Kabinet di bawah Kementerian Sekretariat Negara
Saking banyaknya orang, kabinet Prabowo juga disebut kabinet gemoy. Kata yang identik dengan Prabowo saat Pilpres 2024 kemarin.
Prabowo juga telah memecah 9 Kementerian menjadi 21 Kementerian dan jumlah Kementerian koordinatornya juga jadi banyak. Saat era Jokowi hanya 4, sekarang ada 7.
Jika dibandingkan denngan menteri negara lain di Asia Tenggara, jumlah menteri Indonesia saat ini yang paling banyak!
Tapi sebenarnya, ini bukan pertama kalinya Indonesia punya banyak menteri. Pas era Demokrasi Terpimpin alias zamannya Bung Karno, jumlah menterinya bahkan pernah sampai ratusan!
Jumlah kementerian gemoy ini tentu saja menuai pro-kontra. Menurut peneliti Celios, Galau D. Muhammad, Kabinet Prabowo bisa bikin APBN membengkak hingga Rp1,95 triliun!
Soalnya makin banyak kementerian, beban belanja negara juga makin besar, mulai dari pembangunan fasilitas kantor atau gedung lembaga yang baru
Sementara Jusuf Kalla, mantan wakil presiden sih, selama koordinasi alias komunikasinya lancar, kerja kabinet bisa efektif.
POPULAR
RELATED ARTICLES