Share

Home Originals

Originals 28 Oktober 2024

Terlalu Gemoy, Kabinet Prabowo Akan Berjalan Efektif?

Presiden Prabowo memiliki anggota kabinet yang gemoy alias gemuk jika dibandingkan era Jokowi, SBY dan presiden-presiden sebelumnya

Context.id, JAKARTA - Akhirnya sekian lama ikut kontestasi Pilpres, menang dan dilantik jadi presiden. Kita ucapkan selamat kepada Pak Prabowo Subianto. 

Tapi memang sebagai eks tentara, Pak Prabowo ini sangat gercep alias gerak cepat. Sudah sah jadi presiden, Prabowo langsung greget ingin kerja keras buat Indonesia. 

Untuk semangatnya memang patut kita acungi jempol. Tapi sebagai presiden, tidak mungkin Prabowo kerja sendirian. Dia bakalan dibantu banyak orang di kabinetnya. 

Sebanyak apa memangnya? Ya, kabinet Prabowo yang dinamai Kabinet Merah Putih, total menterinya mencapai 48, lalu 56 orang wakil menteri dan 5 Kepala Badan. Banyak banget

Selain membawa menteri lama era Jokowi seperti Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan AHY, Prabowo juga punya nama-nama baru tapi muka-muka lama. 

Beberapa nama pastinya sudah sangat familiar seperti Fadli Zon, Fahri Hamzah, Meutya Hafid, hingga Cak Imin!

Bahkan, Mayor Teddy, ajudannya juga dijadiin pejabat. Prabowo menjadikan ajudannya itu sebagai Sekretaris Kabinet di bawah Kementerian Sekretariat Negara

Saking banyaknya orang, kabinet Prabowo juga disebut kabinet gemoy. Kata yang identik dengan Prabowo saat Pilpres 2024 kemarin.  

Prabowo juga telah memecah 9 Kementerian menjadi 21 Kementerian dan jumlah Kementerian koordinatornya juga jadi banyak. Saat era Jokowi hanya 4, sekarang ada 7. 

Jika dibandingkan denngan menteri negara lain di Asia Tenggara, jumlah menteri Indonesia saat ini yang paling banyak!

Tapi sebenarnya, ini bukan pertama kalinya Indonesia punya banyak menteri. Pas era Demokrasi Terpimpin alias zamannya Bung Karno, jumlah menterinya bahkan pernah sampai ratusan!

Jumlah kementerian gemoy ini tentu saja menuai pro-kontra. Menurut peneliti Celios, Galau D. Muhammad, Kabinet Prabowo bisa bikin APBN membengkak hingga Rp1,95 triliun!

Soalnya makin banyak kementerian, beban belanja negara juga makin besar, mulai dari pembangunan fasilitas kantor atau gedung lembaga yang baru

Sementara Jusuf Kalla, mantan wakil presiden sih, selama koordinasi alias komunikasinya lancar, kerja kabinet bisa efektif.



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Wahyu Arifin

Originals 28 Oktober 2024

Terlalu Gemoy, Kabinet Prabowo Akan Berjalan Efektif?

Presiden Prabowo memiliki anggota kabinet yang gemoy alias gemuk jika dibandingkan era Jokowi, SBY dan presiden-presiden sebelumnya

Context.id, JAKARTA - Akhirnya sekian lama ikut kontestasi Pilpres, menang dan dilantik jadi presiden. Kita ucapkan selamat kepada Pak Prabowo Subianto. 

Tapi memang sebagai eks tentara, Pak Prabowo ini sangat gercep alias gerak cepat. Sudah sah jadi presiden, Prabowo langsung greget ingin kerja keras buat Indonesia. 

Untuk semangatnya memang patut kita acungi jempol. Tapi sebagai presiden, tidak mungkin Prabowo kerja sendirian. Dia bakalan dibantu banyak orang di kabinetnya. 

Sebanyak apa memangnya? Ya, kabinet Prabowo yang dinamai Kabinet Merah Putih, total menterinya mencapai 48, lalu 56 orang wakil menteri dan 5 Kepala Badan. Banyak banget

Selain membawa menteri lama era Jokowi seperti Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan AHY, Prabowo juga punya nama-nama baru tapi muka-muka lama. 

Beberapa nama pastinya sudah sangat familiar seperti Fadli Zon, Fahri Hamzah, Meutya Hafid, hingga Cak Imin!

Bahkan, Mayor Teddy, ajudannya juga dijadiin pejabat. Prabowo menjadikan ajudannya itu sebagai Sekretaris Kabinet di bawah Kementerian Sekretariat Negara

Saking banyaknya orang, kabinet Prabowo juga disebut kabinet gemoy. Kata yang identik dengan Prabowo saat Pilpres 2024 kemarin.  

Prabowo juga telah memecah 9 Kementerian menjadi 21 Kementerian dan jumlah Kementerian koordinatornya juga jadi banyak. Saat era Jokowi hanya 4, sekarang ada 7. 

Jika dibandingkan denngan menteri negara lain di Asia Tenggara, jumlah menteri Indonesia saat ini yang paling banyak!

Tapi sebenarnya, ini bukan pertama kalinya Indonesia punya banyak menteri. Pas era Demokrasi Terpimpin alias zamannya Bung Karno, jumlah menterinya bahkan pernah sampai ratusan!

Jumlah kementerian gemoy ini tentu saja menuai pro-kontra. Menurut peneliti Celios, Galau D. Muhammad, Kabinet Prabowo bisa bikin APBN membengkak hingga Rp1,95 triliun!

Soalnya makin banyak kementerian, beban belanja negara juga makin besar, mulai dari pembangunan fasilitas kantor atau gedung lembaga yang baru

Sementara Jusuf Kalla, mantan wakil presiden sih, selama koordinasi alias komunikasinya lancar, kerja kabinet bisa efektif.



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Usai Bedol Dana dari BSI, Muhammadiyah Siap Bangun Bank Syariah Sendiri!

Muhammadiyah dipastikan segera meluncurkan bank syariah. Sinyal ini sebenarnya sudah terlihat sejak pembedolan dana jumbo milik mereka dari BSI. T ...

Renita Sukma . 02 July 2025

Lifting Minyak Tersendat, Sumur Rakyat Jadi Solusi?

Pemerintah resmi mengubah pendekatan, sumur minyak rakyat yang dulu dianggap ilegal, kini justru didorong untuk legal dan berkontribusi ke produks ...

Renita Sukma . 25 June 2025

Perang Iran-Israel Bisa Bikin Harga BBM RI Naik?

Iran yang merasa tersudut mengancam akan menutup akses Selat Hormuz. Hormuz bukan selat sembarangan. Di sinilah 20% minyak dunia melintas tiap hari

Renita Sukma . 24 June 2025

Miskin Versi Bank Dunia, Benarkah 7 dari 10 Orang Indonesia Miskin?

Jika lebih dari setengah warga negara ini dianggap miskin oleh standar global, artinya sudah seberapa jauh standar hidup kita tertinggal?

Naufal Jauhar Nazhif . 20 June 2025