Share

Originals 24 Oktober 2024

Melihat Perjuangan Yahya Sinwar, Pemimpin Hamas yang Dibunuh Israel

Israel mengumumkan telah membunuh Yahya Sinwar, pemimpin Hamas. Kematiannya menjadi kemenangan Israel tapi dianggap martir oleh para pendukungnya.

Context.id, JAKARTA - Yahya Sinwar, tokoh penting perjuangan Palestina dinyatakan tewas dalam pertempurannya melawan Israel. Kematiannya disambut tangisan pendukung Palestina, tapi disambut bahagia oleh Israel dan sekutunya

Bahkan, Presiden AS menganggap ini sebuah kemenangan bagi dunia, karena pelaku ‘holocaust’ di era terkini telah tiada. Siapa sebenarnya Yahya Sinwar dan mengapa dia sangat diincar Israel?

Sinwar alias Abu Ibrahim adalah seorang asli Gaza, Palestina, yang lahir pada 1962 di kamp pengungsi di Khan Younis. Sebelumnya, keluarga Sinwar tinggal di desa al-Majdal, namun dihancurkan oleh Israel untuk membangun kota Ashkelon. 

Sebagai seorang Palestina ditambah lahir di pengungsian, Sinwar paham betul arti perjuangan melawan penjajahan Zionis Israel. Sejak remaja, Sinwar sudah ikut berjuang melawan Israel. Bahkan dirinya sudah beberapa kali ditangkap Israel karena aktivitasnya

Pada 1985, Sinwar bertemu dengan pendiri Hamas, Sheikh Ahmed Yassin, saat sama-sama sedang dipenjara oleh Israel. Berguru langsung dengan Syeikh Yassin, Sinwar pun semakin radikal. 

Selepas keluar penjara, tepatnya pada usia 25 tahun, dia mendirikan Organisasi Keamanan Internal Hamas, al-Majd, yang membuatnya mendapatkan reputasi sebagai Si Tukang Jagal dari Khan Younis. 

Sinwar sempat dipenjara lagi pada 1988, dan setelah bebas pada 2011, dia mulai menempati sejumlah posisi penting di Hamas. Sampai akhirnya pada 2023, Sinwar dituduh Israel dan AS sebagai dalang di balik serangan Hamas pada 7 Oktober

Presiden AS Biden pun menganggap Sinwar bertanggung jawab atas tewasnya ribuan warga Israel, Palestina, AS, dan lebih dari 30 negara lainnya dalam beberapa tahun terakhir hingga menyebutnya sebagai pelaku Holocaust terparah bagi orang Yahudi setelah Hitler. 

Tapi di satu sisi, bagi pembela Palestina, seperti Iran dan komunitas muslim dunia menyebut kematian Sinwar justru menjadikannya sebagai seorang martir perjuangan



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Wahyu Arifin

Originals 24 Oktober 2024

Melihat Perjuangan Yahya Sinwar, Pemimpin Hamas yang Dibunuh Israel

Israel mengumumkan telah membunuh Yahya Sinwar, pemimpin Hamas. Kematiannya menjadi kemenangan Israel tapi dianggap martir oleh para pendukungnya.

Context.id, JAKARTA - Yahya Sinwar, tokoh penting perjuangan Palestina dinyatakan tewas dalam pertempurannya melawan Israel. Kematiannya disambut tangisan pendukung Palestina, tapi disambut bahagia oleh Israel dan sekutunya

Bahkan, Presiden AS menganggap ini sebuah kemenangan bagi dunia, karena pelaku ‘holocaust’ di era terkini telah tiada. Siapa sebenarnya Yahya Sinwar dan mengapa dia sangat diincar Israel?

Sinwar alias Abu Ibrahim adalah seorang asli Gaza, Palestina, yang lahir pada 1962 di kamp pengungsi di Khan Younis. Sebelumnya, keluarga Sinwar tinggal di desa al-Majdal, namun dihancurkan oleh Israel untuk membangun kota Ashkelon. 

Sebagai seorang Palestina ditambah lahir di pengungsian, Sinwar paham betul arti perjuangan melawan penjajahan Zionis Israel. Sejak remaja, Sinwar sudah ikut berjuang melawan Israel. Bahkan dirinya sudah beberapa kali ditangkap Israel karena aktivitasnya

Pada 1985, Sinwar bertemu dengan pendiri Hamas, Sheikh Ahmed Yassin, saat sama-sama sedang dipenjara oleh Israel. Berguru langsung dengan Syeikh Yassin, Sinwar pun semakin radikal. 

Selepas keluar penjara, tepatnya pada usia 25 tahun, dia mendirikan Organisasi Keamanan Internal Hamas, al-Majd, yang membuatnya mendapatkan reputasi sebagai Si Tukang Jagal dari Khan Younis. 

Sinwar sempat dipenjara lagi pada 1988, dan setelah bebas pada 2011, dia mulai menempati sejumlah posisi penting di Hamas. Sampai akhirnya pada 2023, Sinwar dituduh Israel dan AS sebagai dalang di balik serangan Hamas pada 7 Oktober

Presiden AS Biden pun menganggap Sinwar bertanggung jawab atas tewasnya ribuan warga Israel, Palestina, AS, dan lebih dari 30 negara lainnya dalam beberapa tahun terakhir hingga menyebutnya sebagai pelaku Holocaust terparah bagi orang Yahudi setelah Hitler. 

Tapi di satu sisi, bagi pembela Palestina, seperti Iran dan komunitas muslim dunia menyebut kematian Sinwar justru menjadikannya sebagai seorang martir perjuangan



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Mahalnya Para Pemain Timnas Indonesia, Setara Tim Eropa?

Naturalisasi besar-besaran yang dilakukan oleh PSSI, telah membuat Timnas Indonesia jadi salah satu yang termahal di Asia. Bagaimana bisa?

Naufal Jauhar Nazhif . 20 November 2024

Dukung Trump Habis-habisan, Elon Musk Dapat Kursi Menteri

Elon Musk membentuk kementerian baru di kabinet bernama DOGE yang mirip dengan nama uang digital Dogecoin yang sering dipompom Musk

Naufal Jauhar Nazhif . 18 November 2024

Universitas Indonesia Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil Lahadalia

Universitas Indonesia (UI) menangguhkan kelulusan doktor Bahlil Lahadalia. Bagaimana status ijazah doktoral Bahlil?

Naufal Jauhar Nazhif . 15 November 2024

Kerja Sama Maritim Indonesia-China Bakal Merugikan Kita?

Perjanjian kerja sama Indonesia-China di bidang maritim mendapat sorotan. China dikenal seringkali mengklaim wilayah maritim yang kaya sumber daya ...

Naufal Jauhar Nazhif . 14 November 2024