Share

Home Stories

Stories 17 Juni 2022

Punya Utang Rp54 Ribu Triliun, Revlon Akan Gulung Tikar

Revlon mengajukan kebangkrutannya setelah memiliki utang yang mencapai Rp54.764 triliun.

Kotak cat rambut dari merek produk kecantikan internasional Revlon. - Bloomberg -

Context.id, JAKARTA - Perusahaan kecantikan Revlon mengajukan kebangkrutannya setelah memiliki utang yang mencapai Rp54.764 triliun. Kebangkrutan ini diakibatkan oleh masifnya persaingan bisnis dan masalah rantai pasokan akibat pandemi.

Diketahui, banyak perusahaan kosmetik baru yang bermunculan dan didukung oleh selebritis dunia yang mengandalkan basis penggemar untuk menghasilkan sensasi dan penjualan. Mulai dari Fenty Beauty milik Rihanna dan Kylie Cosmetics milik Kylie Jenner. 

Selain itu, Revlon juga disebut-sebut  tidak mampu mengimbangi saingannya L’Oreal SA dan Estee Lauder Cos yang juga merupakan perusahaan kosmetik besar dunia. 

Presiden dan CEO Revlon, Debra Perelman dalam keterangan resminya menyatakan bahwa konsumen setia Revlon masih banyak. Selain itu, ia juga menyatakan bahwa penyebab kebangkrutan ini adalah struktur modal yang menantang dan masalah ekonomi makro yang semakin bergejolak.

“Permintaan konsumen untuk produk kami tetap banyak. Orang menyukai merek kami dan kami terus memiliki posisi pasar yang sehat. Namun, struktur modal kami yang menantang telah membatasi kemampuan kami untuk mengatur masalah ekonomi makro untuk memenuhi permintaan ini,” ujar Perelman dilansir dari NPR. 

Dikutip dari Bloomberg, Revlon kini sedang mengajukan perlindungan pengadilan bab ke 11, di Distrik Selatan New York. Tercatat, ia memiliki aset senilai US$2,3 miliar per April 2022. Yang mana, masih membutuhkan US$1,4 miliar lagi untuk dapat melunasi hutangnya. 

Oleh karena itu, saat ini Revlon kemungkinan harus merestrukturisasi kewajibannya kepada kreditur sambil tetap berbisnis. 

Diketahui, Revlon merupakan perusahaan kecantikan yang berdiri pada 1932. Awalnya perusahaan ini hanya menjual cat kuku. Namun, semakin lama Revlon semakin berekspansi dan mulai menjual produk lain, seperti lipstik dan cat rambut, serta melebarkan sayapnya ke pasar internasional. 

Kemudian, Revlon diambil alih oleh perusahaan induk dari Perelman, yakni MacAndrews & Forbes Inc., yang kemudian membawa Revlon menjadi salah satu merek kecantikan paling populer di Amerika Serikat pada abad ke-20



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi

Stories 17 Juni 2022

Punya Utang Rp54 Ribu Triliun, Revlon Akan Gulung Tikar

Revlon mengajukan kebangkrutannya setelah memiliki utang yang mencapai Rp54.764 triliun.

Kotak cat rambut dari merek produk kecantikan internasional Revlon. - Bloomberg -

Context.id, JAKARTA - Perusahaan kecantikan Revlon mengajukan kebangkrutannya setelah memiliki utang yang mencapai Rp54.764 triliun. Kebangkrutan ini diakibatkan oleh masifnya persaingan bisnis dan masalah rantai pasokan akibat pandemi.

Diketahui, banyak perusahaan kosmetik baru yang bermunculan dan didukung oleh selebritis dunia yang mengandalkan basis penggemar untuk menghasilkan sensasi dan penjualan. Mulai dari Fenty Beauty milik Rihanna dan Kylie Cosmetics milik Kylie Jenner. 

Selain itu, Revlon juga disebut-sebut  tidak mampu mengimbangi saingannya L’Oreal SA dan Estee Lauder Cos yang juga merupakan perusahaan kosmetik besar dunia. 

Presiden dan CEO Revlon, Debra Perelman dalam keterangan resminya menyatakan bahwa konsumen setia Revlon masih banyak. Selain itu, ia juga menyatakan bahwa penyebab kebangkrutan ini adalah struktur modal yang menantang dan masalah ekonomi makro yang semakin bergejolak.

“Permintaan konsumen untuk produk kami tetap banyak. Orang menyukai merek kami dan kami terus memiliki posisi pasar yang sehat. Namun, struktur modal kami yang menantang telah membatasi kemampuan kami untuk mengatur masalah ekonomi makro untuk memenuhi permintaan ini,” ujar Perelman dilansir dari NPR. 

Dikutip dari Bloomberg, Revlon kini sedang mengajukan perlindungan pengadilan bab ke 11, di Distrik Selatan New York. Tercatat, ia memiliki aset senilai US$2,3 miliar per April 2022. Yang mana, masih membutuhkan US$1,4 miliar lagi untuk dapat melunasi hutangnya. 

Oleh karena itu, saat ini Revlon kemungkinan harus merestrukturisasi kewajibannya kepada kreditur sambil tetap berbisnis. 

Diketahui, Revlon merupakan perusahaan kecantikan yang berdiri pada 1932. Awalnya perusahaan ini hanya menjual cat kuku. Namun, semakin lama Revlon semakin berekspansi dan mulai menjual produk lain, seperti lipstik dan cat rambut, serta melebarkan sayapnya ke pasar internasional. 

Kemudian, Revlon diambil alih oleh perusahaan induk dari Perelman, yakni MacAndrews & Forbes Inc., yang kemudian membawa Revlon menjadi salah satu merek kecantikan paling populer di Amerika Serikat pada abad ke-20



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

Negosiasi RI-AS Mandek Tapi Vietnam Berhasil, Kok Bisa?

Menilai paket negosiasi yang ditawarkan Vietnam kepada AS secara signifikan mengurangi defisit neraca perdagangan AS

Renita Sukma . 11 July 2025

Ditekan Tarif Trump, Indonesia Bisa Perluas Pasar Tekstil ke Eropa

Di tengah tekanan tarif Trump 32%, Indonesia memiliki peluang untuk memperluas pasar ke Uni Eropa

Renita Sukma . 11 July 2025

Tarif Jadi Senjata Trump Jegal China di Panggung Global

Kebijakan ekonomi Presiden AS Donald Trump bertujuan untuk menghambat China dalam rantai pasok global

Renita Sukma . 11 July 2025

Ancaman Tarif Trump untuk 14 Negara, Indonesia Kena!

Negara-negara ini akan menghadapi tarif baru jika gagal mencapai kesepakatan dagang dengan AS sebelum batas waktu yang ditentukan

Noviarizal Fernandez . 10 July 2025