Stories - 30 September 2024
Kacamata Cerdas Meta, Antara Inovasi Teknologi dan Isu Keamanan Data
Kacamata cerdas menggabungkan ponsel pintar, kecerdasan buatan dan pengalaman 3D.
Context.id, JAKARTA - Meta, raksasa teknologi AS yang juga induk dari Facebook dan Instagram terus melakukan terobosan dan menciptakan inovasi teknologi terkini. Setelah sebelumnya sempat meluncurkan kacamata canggih AR RayBan, kini Meta kembali meluncurkan Orion yang lebih canggih.
Melansir Meta, Orion, yang sebelumnya diberi nama kode Project Nazare, diyakini sebagai kacamata AR tercanggih yang pernah dibuat.
Orion memadukan tampilan dan nuansa kacamata biasa dengan kemampuan imersif dari realitas tertambah dan merupakan hasil penemuan terobosan di hampir setiap bidang komputasi modern.
Orion menjembatani dunia fisik dan virtual, menempatkan orang-orang di pusatnya sehingga mereka dapat lebih hadir, terhubung, dan berdaya di dunia. Ada tiga alasan utama mengapa kacamata AR menjadi kunci untuk membuka lompatan besar berikutnya dalam komputasi berorientasi manusia.
Mereka memungkinkan pengalaman digital yang tidak dibatasi oleh batasan layar ponsel pintar. Dengan layar holografik yang besar, Anda dapat menggunakan dunia fisik sebagai kanvas, menempatkan konten dan pengalaman 2D dan 3D di mana pun Anda inginkan.
Mereka secara mulus mengintegrasikan AI kontekstual yang dapat merasakan dan memahami dunia di sekitar Anda untuk mengantisipasi dan secara proaktif memenuhi kebutuhan Anda.
Ringan dan cocok digunakan di dalam maupun luar ruangan, serta memungkinkan orang melihat wajah, mata, dan ekspresi satu sama lain serta menggabungkan dengan ponsel pintar sekaligus.
Namun, kacamata super canggih masih dalam bentuk prototipe, alias belum diluncurkan ke publik sebagai barang jualan.
Apa itu AR?
Sebelum bicara lebih jauh tentang kacamata itu, apa sih yang dimaksud dengan Augmented Reality (AR)? Seperti diulas zdnet, AR adalah teknologi yang menggabungkan elemen digital dengan dunia nyata.
Dengan AR, informasi digital seperti gambar, video, atau suara ditambahkan ke pandangan kita terhadap dunia fisik. Teknologi ini biasanya digunakan melalui perangkat seperti smartphone, tablet, atau kacamata khusus.
Contoh penggunaan AR termasuk aplikasi yang memungkinkan pengguna melihat informasi tambahan tentang objek di sekitar mereka atau permainan yang mengintegrasikan elemen virtual ke dalam lingkungan nyata.
AR banyak digunakan dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, periklanan, dan hiburan.
Evolusi kacamata cerdas
Meta memang menjadi yang terdepan soal kacamata cerdas. Sebelumnya, kacamata Ray-Ban Meta telah menunjukkan kekuatan dalam memberi orang akses bebas genggam ke bagian-bagian penting kehidupan digital mereka dari kehidupan fisik mereka.
Kita dapat berbicara dengan asisten AI yang cerdas, terhubung dengan teman, dan mengabadikan momen-momen penting semuanya tanpa harus mengeluarkan ponsel.
Namun, sementara Ray-Ban Meta membuka kategori baru kacamata tanpa layar yang diperkuat oleh AI, industri XR sebenarnya telah lama memimpikan kacamata AR canggih yang menggabungkan manfaat layar holografik besar dan bantuan AI yang dipersonalisasi dalam bentuk yang nyaman dan dapat dikenakan sepanjang hari.
Orion menjawab tantangan tersebut. Orion menggabungkan dan menyempurnakan semua kecanggihan Ray-Ban dalam sepasang kacamata yang ringan dan bergaya.
Bagaimana tidak, Anda dapat melakukan panggilan video tanpa menggunakan tangan untuk berkomunikasi dengan teman dan keluarga secara langsung, dan dapat tetap terhubung di WhatsApp dan Messenger untuk melihat dan mengirim pesan.
Tidak perlu mengeluarkan ponsel, membukanya, mencari aplikasi yang tepat, dan memberi tahu teman bahwa Anda terlambat makan malam – Anda dapat melakukannya melalui kacamata.
Orion merupakan hasil miniaturisasi komponen-komponennya dikemas hingga sepersekian milimeter. Puluhan inovasi diperlukan untuk menghasilkan desain dalam bentuk kontemporer yang nyaman dikenakan setiap hari.
Namun, yang membuat Orion unik adalah kacamata ini benar-benar seperti kacamata dalam hal tampilan dan nuansa lengkap dengan lensa transparan.
Tidak seperti headset Mixed Reality atau kacamata AR lainnya saat ini, Anda tetap dapat melihat mata dan ekspresi orang lain, sehingga tetap dapat hadir dan berbagi pengalaman dengan orang-orang di sekitar Anda.
Ini seperti kacamata canggih yang digunakan dalam film-film spionase seperti dalam Kingsman dan James Bond
Dampak buruknya?
Sebelumnya kacamata pintar Ray-Ban Meta yang sudah diluncurkan pada 2021 itu adalah hasil kolaborasi antara Meta dan perusahaan kacamata Italia-Prancis EssilorLuxottica, yang merupakan pemilik Ray-Ban dan banyak merek lainnya.
Lalu, dengan kecanggihan Ray-Ban ataupun Orion sebagai kacamata AR, apakah tidak ada dampak buruknya sama sekali?
Sebagai perusahaan yang memperoleh hampir seluruh uangnya dari iklan, muncul kekhawatiran tentang bagaimana gambar yang ditangkap dengan kacamata canggih dari Meta akan digunakan oleh perusahaan.
Di Eropa dan AS, Meta memiliki sejarah panjang terkait masalah privasi. Kecuali di China, mungkin di negara-negara Asia lain khususnya di Asia Tenggara hal ini belum terlalu dipikirkan.
Padahal terkait data pengguna, orang-orang di negara maju sangat khawatir tentang bagaimana gambar mereka yang mungkin diambil tanpa persetujuan mereka dapat digunakan oleh perusahaan.
Menurut Victoria McArthur, profesor madya bidang komunikasi di Universitas Carleton, Kanada, kacamata pintar Meta menambah lapisan lain pada perdebatan ini dengan memperkenalkan AI ke dalam persamaan.
Melansir penelitian Vicky di Conversation, AI telah memicu banyak perdebatan dan kritik tentang betapa mudahnya menipu, betapa yakinnya dia memberikan informasi yang salah. Saat pengguna mengambil foto atau video dengan kacamata pintar, foto atau video tersebut dikirim ke cloud Meta untuk diproses melalui AI.
Menurut situs web Meta sendiri , "semua foto yang diproses dengan AI disimpan dan digunakan untuk meningkatkan produk Meta, dan akan digunakan untuk melatih AI Meta dengan bantuan pengulas terlatih."
Meta menyatakan pemrosesan ini mencakup analisis objek, teks, dan konten lain dari foto, dan bahwa informasi apa pun "akan dikumpulkan, digunakan, dan disimpan sesuai dengan Kebijakan Privasi Meta."
Dengan kata lain, gambar yang diunggah ke cloud akan dikuasai oleh Meta.
Penulis : Context.id
Editor : Wahyu Arifin
MORE STORIES
Di Tengah Perang dan Pengungsian: Mengapa Warga Palestina Tak Mau Pergi?
Warga Palestina tetap bertahan di tengah perang karena keterikatan emosional terhadap tanah, identitas budaya, serta harapan akan masa depan yang ...
Context.id | 09-10-2024
Dua Pelopor Kecerdasan Buatan (AI) Raih Nobel Fisika 2024
Dua pelopor kecerdasan buatan (AI) menerima Nobel Fisika 2024 sebagai pengakuan atas kontribusi inovatif mereka dalam mengubah pemahaman kita tent ...
Context.id | 09-10-2024
Kembalinya Pedagang Maut Viktor Bout ke Perdagangan Senjata Global
Kembalinya Viktor Bout menggambarkan perjalanan kontroversialnya dari penjara menuju kembali terlibat dalam perdagangan senjata global yang komple ...
Context.id | 09-10-2024
Krisis Air Global, Tahun-tahun Terkering dalam Tiga Dekade
Krisis air global selama tiga dekade terakhir disebabkan oleh perubahan iklim dan pengelolaan yang buruk, berdampak pada lingkungan, sosial, dan e ...
Naufal Jauhar Nazhif | 09-10-2024
A modern exploration of business, societies, and ideas.
Powered by Bisnis Indonesia.
Copyright © 2024 - Context
Copyright © 2024 - Context