Share

Stories 20 September 2024

Ini Alasan Hizbullah Menggunakan Pager dan Walkie-Talkie

Hizbullah menggunakan teknologi rendah untuk komunikasi dibandingkan teknologi canggih

Pager - YouTube/pagersdirect

Context.id, JAKARTA - Selasa (17/9) kemarin, pager atau alat komunikasi elektronik penerima pesan di Lebanon meledak massal secara serentak. Ledakan itu menewaskan 12 orang dan melukai lebih dari 2.700 orang. 

Tidak berhenti di situ saja, esoknya gelombang ledakan lain juga terjadi pada alat walkie talkie. Ada dugaan ledakan itu merupakan serangan yang ditujukan kepada kelompok militan Hizbullah.

Melansir The New York Times, seorang pejabat AS yang tidak mau disebut namanya menyebutkan serangan pager tersebut melibatkan bahan peledak yang ditanam di perangkat komunikasi buatan Taiwan itu oleh operator Israel. 

Dalam laporan yang sama, intelijen Israel mendapatkan informasi Hizbullah memesan pengiriman pager secara massal dan segera melakukan sabotase rantai pasoknya. 

Menyerang rantai pasokan secara diam-diam bukanlah teknik baru dalam operasi intelijen dan militer. 



Dulu, dalam laporan rahasia NSA yang bocor ke publik pada 2010, Badan Keamanan Nasional AS menyadap perangkat keras komputer yang ditujukan untuk pelanggan luar negeri , memasukkan malware atau alat pengawasan lainnya, lalu mengemasnya kembali untuk dikirimkan ke pembeli asing tertentu. 

Hal ini berbeda dengan mengakses perangkat orang tertentu, seperti ketika Shin Bet Israel secara diam-diam memasukkan bahan peledak ke dalam ponsel untuk membunuh pembuat bom Hamas dari jarak jauh pada tahun 1996.

Richard Forno, peneliti dari Universitas Maryland dalam penelitian yang dipublikasikan The Conversation mengatakan penyadapan menjadi alasan mengapa Hizbullah tidak lagi menggunakan ponsel kendati saat ini sudah era teknologi canggih. 

Sejak 2023 lalu Hizbullah telah meningkatkan penggunaan pager setelah serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober silam. 

Melalui perangkat komunikasi berteknologi relatif rendah, termasuk pager dan walkie-talkie, Hizbullah tampaknya mencari keuntungan dari kecanggihan Israel yang terkenal dalam melacak target melalui ponsel mereka.

Richard yang mempunyai latar belakang profesional keamanan siber dan peneliti keamanan membenarkan perangkat seluler menjadi alat pelacak utama bagi entitas pemerintah terutama militer untuk kepentingan perang melawan terorisme, menemukan orang hilang , dan membantu memecahkan kejahatan .

Pelacakan perangkat seluler dapat dilakukan dengan mengikuti data lokasi jaringan yang dihasilkan oleh telepon saat bergerak melewati menara seluler lokal. 

Lalu ada fitur yang dibangun dalam sistem operasi telepon atau diaktifkan oleh aplikasi yang diunduh yang dapat mengarah pada pelacakan pengguna yang sangat terperinci, yang tanpa disadari disetujui oleh pengguna dengan mengabaikan kebijakan privasi atau ketentuan layanan perangkat lunak.

Seringkali data-data itu digunakan bukan untuk kepentingan pemerintah atau militer, melainkan kepentingan komersial. 

Telepon pintar modern juga memiliki kemampuan Bluetooth, Wi-Fi, dan GPS bawaan yang dapat membantu menemukan dan melacak pergerakan pengguna di seluruh dunia, baik dari darat maupun melalui satelit.

Seringkali teknik yang lebih canggih dengan memasang malware seperti Pegasus, yang dibuat oleh perusahaan senjata siber Israel NSO untuk melaporkan lokasi perangkat. Hal ini pernah terjadi di Indonesia belum lama ini. 

Menyadari kerentanan ini, pemimpin Hizbullah menyarankan anggotanya untuk menghindari penggunaan telepon seluler dalam aktivitas mereka. 

Namun, tidak seperti telepon seluler, pager mungkin lebih sulit dilacak, tergantung pada apakah mereka mendukung komunikasi dua arah.

 

Pager teknologi rendah?

Pager yang hanya menerima pesan tidak memberikan sinyal yang dapat memudahkan pelacakan pemiliknya. 

Oleh karena itu, penggunaan pager oleh Hizbullah kemungkinan membuat pelacakan terhadap operator mereka menjadi lebih sulit. 

Namun, serangan mematikan ini diduga dilakukan oleh badan intelijen Israel terhadap rantai pasokan pager milik Hizbullah.

Penggunaan taktik berteknologi rendah dan kurir pribadi sambil menghindari penggunaan telepon seluler dan peralatan digital pernah dilakukan oleh kelompok Osama Bin Laden. 

Ini yang mempersulit badan intelijen Barat untuk menemukan Osama bin Laden selama bertahun-tahun setelah serangan 11/9.

 

Pager buatan mana? 

Taiwan yang menjadi sorotan dunia setelah ledakan pager atau penyeranta di Lebanon itu menolak untuk bertanggung jawab. 

Mereka malah menyalahkan perusahaan Hungaria yang merupakan rekanan mereka. 

Seperti disebut pejabat AS, pager yang meledak itu buatan Gold Apollo dari Taiwan.

Kejaksaan Taiwan sendiri telah meluncurkan investigasi terkait tuduhan tersebut.

Gold Apollo sendiri membantah memproduksi peralatan tersebut, dan menyalahkan mitranya yakni BAC yang berbasis di Budapest, Hungaria

Melansir France24, pemimpin Gold Apollo Hsu Chiang-Jung mengatakan pager-pager tersebut 100 persen tak dibuat di Taiwan.

“Mereka bukan produk kami dari awal hingga akhir. Bagaimana mungkin kami mengomentari produk yang bukan milik kami?” kata Hsu.

Perusahaan itu juga membuat pernyataan terpisah bahwa mereka telah menjalin kemitraan jangka panjang dengan perusahaan Hungaria untuk menggunakan merek dagangnya.

Mereka mengatakan model yang disebutkan dalam laporan media diproduksi dan dijual oleh BAC.

Kementerian Urusan Ekonomi Taiwan mengatakan pager Gold Apollo yang dibuat di Taiwan hanya memiliki fungsi penerimaan.

Kapasitas baterai internalnya kira-kira sama dengan baterai AA biasa, yang tak mungkin meledak dan menyebabkan kematian atau cedera.

“Setelah meninjau laporan media dan gambar, kami pikir sangat dipertanyakan bahwa (model yang digunakan) adalah produk perusahaan,” kata Kementerian tersebut.

Mereka menambahkan bahwa tak ada catatan perusahaan itu mengekspor langsung pager-pager ke Lebanon.

Juru Bicara Pemerintah Hungaria Zoltan Kovacs, mengatakan BAC hanya perantara perdagangan, tanpa lokasi produksi ataupun kantor operasional di Hungaria.

“Perangkat yang direferensikan belum pernah ada di Hungaria,” cuit Kovas di media sosial X dikutip dari France 24, Rabu (18/9/2024).

Namun, CEO BAC Consulting, Cristiana Barsony-Arcidiacono mengatakan bahwa perusahaannya bekerja sama dengan Gold Apollo, namun tak membuat pager.

“Saya tak membuat pager. Kami hanya perantara. Saya rasa Anda salah,” kata Cristiano saat ditanya oleh media AS, NBC News.



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 20 September 2024

Ini Alasan Hizbullah Menggunakan Pager dan Walkie-Talkie

Hizbullah menggunakan teknologi rendah untuk komunikasi dibandingkan teknologi canggih

Pager - YouTube/pagersdirect

Context.id, JAKARTA - Selasa (17/9) kemarin, pager atau alat komunikasi elektronik penerima pesan di Lebanon meledak massal secara serentak. Ledakan itu menewaskan 12 orang dan melukai lebih dari 2.700 orang. 

Tidak berhenti di situ saja, esoknya gelombang ledakan lain juga terjadi pada alat walkie talkie. Ada dugaan ledakan itu merupakan serangan yang ditujukan kepada kelompok militan Hizbullah.

Melansir The New York Times, seorang pejabat AS yang tidak mau disebut namanya menyebutkan serangan pager tersebut melibatkan bahan peledak yang ditanam di perangkat komunikasi buatan Taiwan itu oleh operator Israel. 

Dalam laporan yang sama, intelijen Israel mendapatkan informasi Hizbullah memesan pengiriman pager secara massal dan segera melakukan sabotase rantai pasoknya. 

Menyerang rantai pasokan secara diam-diam bukanlah teknik baru dalam operasi intelijen dan militer. 



Dulu, dalam laporan rahasia NSA yang bocor ke publik pada 2010, Badan Keamanan Nasional AS menyadap perangkat keras komputer yang ditujukan untuk pelanggan luar negeri , memasukkan malware atau alat pengawasan lainnya, lalu mengemasnya kembali untuk dikirimkan ke pembeli asing tertentu. 

Hal ini berbeda dengan mengakses perangkat orang tertentu, seperti ketika Shin Bet Israel secara diam-diam memasukkan bahan peledak ke dalam ponsel untuk membunuh pembuat bom Hamas dari jarak jauh pada tahun 1996.

Richard Forno, peneliti dari Universitas Maryland dalam penelitian yang dipublikasikan The Conversation mengatakan penyadapan menjadi alasan mengapa Hizbullah tidak lagi menggunakan ponsel kendati saat ini sudah era teknologi canggih. 

Sejak 2023 lalu Hizbullah telah meningkatkan penggunaan pager setelah serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober silam. 

Melalui perangkat komunikasi berteknologi relatif rendah, termasuk pager dan walkie-talkie, Hizbullah tampaknya mencari keuntungan dari kecanggihan Israel yang terkenal dalam melacak target melalui ponsel mereka.

Richard yang mempunyai latar belakang profesional keamanan siber dan peneliti keamanan membenarkan perangkat seluler menjadi alat pelacak utama bagi entitas pemerintah terutama militer untuk kepentingan perang melawan terorisme, menemukan orang hilang , dan membantu memecahkan kejahatan .

Pelacakan perangkat seluler dapat dilakukan dengan mengikuti data lokasi jaringan yang dihasilkan oleh telepon saat bergerak melewati menara seluler lokal. 

Lalu ada fitur yang dibangun dalam sistem operasi telepon atau diaktifkan oleh aplikasi yang diunduh yang dapat mengarah pada pelacakan pengguna yang sangat terperinci, yang tanpa disadari disetujui oleh pengguna dengan mengabaikan kebijakan privasi atau ketentuan layanan perangkat lunak.

Seringkali data-data itu digunakan bukan untuk kepentingan pemerintah atau militer, melainkan kepentingan komersial. 

Telepon pintar modern juga memiliki kemampuan Bluetooth, Wi-Fi, dan GPS bawaan yang dapat membantu menemukan dan melacak pergerakan pengguna di seluruh dunia, baik dari darat maupun melalui satelit.

Seringkali teknik yang lebih canggih dengan memasang malware seperti Pegasus, yang dibuat oleh perusahaan senjata siber Israel NSO untuk melaporkan lokasi perangkat. Hal ini pernah terjadi di Indonesia belum lama ini. 

Menyadari kerentanan ini, pemimpin Hizbullah menyarankan anggotanya untuk menghindari penggunaan telepon seluler dalam aktivitas mereka. 

Namun, tidak seperti telepon seluler, pager mungkin lebih sulit dilacak, tergantung pada apakah mereka mendukung komunikasi dua arah.

 

Pager teknologi rendah?

Pager yang hanya menerima pesan tidak memberikan sinyal yang dapat memudahkan pelacakan pemiliknya. 

Oleh karena itu, penggunaan pager oleh Hizbullah kemungkinan membuat pelacakan terhadap operator mereka menjadi lebih sulit. 

Namun, serangan mematikan ini diduga dilakukan oleh badan intelijen Israel terhadap rantai pasokan pager milik Hizbullah.

Penggunaan taktik berteknologi rendah dan kurir pribadi sambil menghindari penggunaan telepon seluler dan peralatan digital pernah dilakukan oleh kelompok Osama Bin Laden. 

Ini yang mempersulit badan intelijen Barat untuk menemukan Osama bin Laden selama bertahun-tahun setelah serangan 11/9.

 

Pager buatan mana? 

Taiwan yang menjadi sorotan dunia setelah ledakan pager atau penyeranta di Lebanon itu menolak untuk bertanggung jawab. 

Mereka malah menyalahkan perusahaan Hungaria yang merupakan rekanan mereka. 

Seperti disebut pejabat AS, pager yang meledak itu buatan Gold Apollo dari Taiwan.

Kejaksaan Taiwan sendiri telah meluncurkan investigasi terkait tuduhan tersebut.

Gold Apollo sendiri membantah memproduksi peralatan tersebut, dan menyalahkan mitranya yakni BAC yang berbasis di Budapest, Hungaria

Melansir France24, pemimpin Gold Apollo Hsu Chiang-Jung mengatakan pager-pager tersebut 100 persen tak dibuat di Taiwan.

“Mereka bukan produk kami dari awal hingga akhir. Bagaimana mungkin kami mengomentari produk yang bukan milik kami?” kata Hsu.

Perusahaan itu juga membuat pernyataan terpisah bahwa mereka telah menjalin kemitraan jangka panjang dengan perusahaan Hungaria untuk menggunakan merek dagangnya.

Mereka mengatakan model yang disebutkan dalam laporan media diproduksi dan dijual oleh BAC.

Kementerian Urusan Ekonomi Taiwan mengatakan pager Gold Apollo yang dibuat di Taiwan hanya memiliki fungsi penerimaan.

Kapasitas baterai internalnya kira-kira sama dengan baterai AA biasa, yang tak mungkin meledak dan menyebabkan kematian atau cedera.

“Setelah meninjau laporan media dan gambar, kami pikir sangat dipertanyakan bahwa (model yang digunakan) adalah produk perusahaan,” kata Kementerian tersebut.

Mereka menambahkan bahwa tak ada catatan perusahaan itu mengekspor langsung pager-pager ke Lebanon.

Juru Bicara Pemerintah Hungaria Zoltan Kovacs, mengatakan BAC hanya perantara perdagangan, tanpa lokasi produksi ataupun kantor operasional di Hungaria.

“Perangkat yang direferensikan belum pernah ada di Hungaria,” cuit Kovas di media sosial X dikutip dari France 24, Rabu (18/9/2024).

Namun, CEO BAC Consulting, Cristiana Barsony-Arcidiacono mengatakan bahwa perusahaannya bekerja sama dengan Gold Apollo, namun tak membuat pager.

“Saya tak membuat pager. Kami hanya perantara. Saya rasa Anda salah,” kata Cristiano saat ditanya oleh media AS, NBC News.



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Apakah Asteroid yang Kaya Logam Mulia Ribuan Triliun Dolar Bisa Ditambang?

Sebuah wahana antariksa sedang dalam perjalanan menuju sebuah asteroid yang mungkin mengandung logam berharga senilai sekitar US 100 ribu kuadrili ...

Context.id . 22 November 2024

Sertifikasi Halal Perkuat Daya Saing Produk Dalam Negeri

Sertifikasi halal menjadi salah satu tameng bagi pengusaha makanan dan minuman dari serbuan produk asing.

Noviarizal Fernandez . 22 November 2024

Paus Fransiskus Bakal Kanonisasi Carlo Acutis, Santo Millenial Pertama

Paus Fransiskus akan mengkanonisasi Carlo Acutis pada 27 April 2025, menjadikannya santo millenial pertama dan simbol kesatuan iman dengan dunia d ...

Context.id . 22 November 2024

Benar-benar Komedi, Pisang Dilakban Bisa Dilelang hingga Rp98,8 Miliar

Karya seni konseptual pisang karya Maurizio Cattelan, \"Comedian,\" saat dilelang di rumah lelang Sotheby’s jatuh ke tangan seorang pengusaha kr ...

Context.id . 22 November 2024