Share

Home Stories

Stories 13 September 2024

Ada Asteroid Raksasa Mendekat, Bakal Nabrak Bumi?

Asteroid berukuran dewasa akan mendekati bumi pada 18 September 2024.

Asteroid/ Bisnis Muda

Context.id, JAKARTA - Sekitar 66 juta tahun  lalu, sebuah asteroid berukuran 12 km menabrak bumi dan menghancurkan sebagian daratan planet ini. Hasilnya, penghuni bumi saat itu, para dinosaurus lenyap tak sanggup bertahan. 

Hal serupa bisa saja kembali terjadi. Sebab, ada asteroid raksasa yang akan mendekati bumi pada 18 September 2024.

Tapi tenang saja, beda dengan 66 juta yang lalu, kali ini NASA menyatakan bahwa asteroid yang sedang mendekat ke bumi ‘hanya’ sebesar gedung pencakar langit atau mungkin setinggi Monas atau Menara Eifel.

Tapi ngomong-ngomong, asteroid itu apa? 

Jadi asteroid adalah salah satu benda angkasa yang bisa terlihat dari langit, sama seperti bulan dan bintang atau biasa disebut planet kecil. Kecil karena ukurannya bukan seperti bumi. 



Nah, asteroid yang sebentar lagi mendekati bumi ini dan diberi nama 2024 ON itu diperkirakan memiliki diameter antara 721 dan 1.575 kaki (220 hingga 480 meter). 

Asteroid ini akan melaju melewati bumi dengan kecepatan 19.842 mph (31.933 km/jam) atau sekitar 26 kali kecepatan suara.

Pada jarak terdekatnya, asteroid tersebut hanya akan sejauh 1 juta kilometer dari bumi, atau sekitar 2,6 kali jarak rata-rata antara bumi dengan bulan. Terdengar jauh, tapi jika dilihat berdasarkan standar kosmik, ini adalah jarak yang sangat dekat.

Tapi tenang saja, NASA tidak mengatakan bahwa asteroid ini akan menabrak bumi. Jadi, kemungkinan besar peristiwa musnahnya dinosaurus puluhan juta tahun yang lalu tidak akan kembali berulang.

Tapi, bagaimana kalau 2024 ON menghantam bumi?

Jika skenario terburuk itu terjadi, dampaknya tidak akan sedahsyat asteroid yang memusnahkan dinosaurus. Meski begitu, bukan berarti asteroid 2024 ON tidak memiliki dampak yang berbahaya.

Sebab, setelah peristiwa dinosaurus, bumi juga pernah beberapa kali dihantam oleh asteroid atau benda langit lainnya dengan ukuran yang lebih kecil, dan memiliki dampak yang cukup menghancurkan.

Contohnya, ledakan meteor selebar 18 meter di atas Chelyabinsk, Rusia pada 2013 yang menghasilkan ledakan setara 400 hingga 500 kiloton TNT. Ledakan tersebut juga setara 26 hingga 33 kali energi yang dilepaskan bom Hiroshima.

Apakah hantaman asteroid bisa dicegah?

Saat ini, badan antariksa di seluruh dunia sedang berupaya menemukan cara untuk menangkis asteroid berbahaya. 

Salah satu upaya dilakukan pada 26 September 2022, ketika wahana antariksa Double Asteroid Redirection Test (DART) berhasil  mengalihkan asteroid Dimorphos yang tidak berbahaya dengan menabraknya keluar jalur.

Selain itu, China juga sedang dalam tahap awal perencanaan misi pengalihan asteroid. Mereka berencana untuk menghantam 23 roket Long March 5 ke asteroid Bennu, yang akan berjarak 7,4 juta kilometer dari orbit bumi pada 2175 dan 2199.

Semoga saja semua upaya yang dilakukan badan antariksa dunia ini berhasil sehingga tidak membahayakan penduduk dunia. 



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 13 September 2024

Ada Asteroid Raksasa Mendekat, Bakal Nabrak Bumi?

Asteroid berukuran dewasa akan mendekati bumi pada 18 September 2024.

Asteroid/ Bisnis Muda

Context.id, JAKARTA - Sekitar 66 juta tahun  lalu, sebuah asteroid berukuran 12 km menabrak bumi dan menghancurkan sebagian daratan planet ini. Hasilnya, penghuni bumi saat itu, para dinosaurus lenyap tak sanggup bertahan. 

Hal serupa bisa saja kembali terjadi. Sebab, ada asteroid raksasa yang akan mendekati bumi pada 18 September 2024.

Tapi tenang saja, beda dengan 66 juta yang lalu, kali ini NASA menyatakan bahwa asteroid yang sedang mendekat ke bumi ‘hanya’ sebesar gedung pencakar langit atau mungkin setinggi Monas atau Menara Eifel.

Tapi ngomong-ngomong, asteroid itu apa? 

Jadi asteroid adalah salah satu benda angkasa yang bisa terlihat dari langit, sama seperti bulan dan bintang atau biasa disebut planet kecil. Kecil karena ukurannya bukan seperti bumi. 



Nah, asteroid yang sebentar lagi mendekati bumi ini dan diberi nama 2024 ON itu diperkirakan memiliki diameter antara 721 dan 1.575 kaki (220 hingga 480 meter). 

Asteroid ini akan melaju melewati bumi dengan kecepatan 19.842 mph (31.933 km/jam) atau sekitar 26 kali kecepatan suara.

Pada jarak terdekatnya, asteroid tersebut hanya akan sejauh 1 juta kilometer dari bumi, atau sekitar 2,6 kali jarak rata-rata antara bumi dengan bulan. Terdengar jauh, tapi jika dilihat berdasarkan standar kosmik, ini adalah jarak yang sangat dekat.

Tapi tenang saja, NASA tidak mengatakan bahwa asteroid ini akan menabrak bumi. Jadi, kemungkinan besar peristiwa musnahnya dinosaurus puluhan juta tahun yang lalu tidak akan kembali berulang.

Tapi, bagaimana kalau 2024 ON menghantam bumi?

Jika skenario terburuk itu terjadi, dampaknya tidak akan sedahsyat asteroid yang memusnahkan dinosaurus. Meski begitu, bukan berarti asteroid 2024 ON tidak memiliki dampak yang berbahaya.

Sebab, setelah peristiwa dinosaurus, bumi juga pernah beberapa kali dihantam oleh asteroid atau benda langit lainnya dengan ukuran yang lebih kecil, dan memiliki dampak yang cukup menghancurkan.

Contohnya, ledakan meteor selebar 18 meter di atas Chelyabinsk, Rusia pada 2013 yang menghasilkan ledakan setara 400 hingga 500 kiloton TNT. Ledakan tersebut juga setara 26 hingga 33 kali energi yang dilepaskan bom Hiroshima.

Apakah hantaman asteroid bisa dicegah?

Saat ini, badan antariksa di seluruh dunia sedang berupaya menemukan cara untuk menangkis asteroid berbahaya. 

Salah satu upaya dilakukan pada 26 September 2022, ketika wahana antariksa Double Asteroid Redirection Test (DART) berhasil  mengalihkan asteroid Dimorphos yang tidak berbahaya dengan menabraknya keluar jalur.

Selain itu, China juga sedang dalam tahap awal perencanaan misi pengalihan asteroid. Mereka berencana untuk menghantam 23 roket Long March 5 ke asteroid Bennu, yang akan berjarak 7,4 juta kilometer dari orbit bumi pada 2175 dan 2199.

Semoga saja semua upaya yang dilakukan badan antariksa dunia ini berhasil sehingga tidak membahayakan penduduk dunia. 



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Paus dari Chicago, Leo XIV dan Langkah Baru Gereja Katolik

Dikenal cukup moderat tapi tetap memegang teguh doktrin gereja

Context.id . 09 May 2025

Diplomasi Olahraga RI-Inggris: Sumbangsih BritCham untuk Anak Indonesia

Program GKSC diharapkan dapat menjadi langkah awal perubahan positif anak-anak dalam hidup mereka.

Helen Angelia . 08 May 2025

Bobby Kertanegara Dapat Hadiah Spesial dari Pendiri Microsoft

Dari boneka paus untuk kucing presiden, hingga keris untuk sang filantropis. Momen yang memperlihatkan diplomasi tak selalu kaku.

Noviarizal Fernandez . 07 May 2025

Siap-siap, Sampah Antariksa Era Soviet Pulang Kampung ke Bumi

Diluncurkan Uni Soviet pada 1972, sayangnya wahana ini gagal menuju Venus karena roket pengangkutnya gagal total

Noviarizal Fernandez . 06 May 2025