McDonald’s Jadi Simbol Munculnya Kapitalisme di Rusia
Munculnya McD di Rusia pada 30 Januari 1990 adalah sebuah pertanda mulai runtuhnya kejayaan Uni Soviet.
Context, JAKARTA - McDonald’s di Rusia kembali dibuka dengan nama yang baru, yaitu Vkusno & Tochka. Gerai pertama Vkusno & Tochka itu berdiri di atas bekas restoran Mcdonald’s pertama yang dibuka di Moskow, Rusia (Uni Soviet) pada tahun 1990.
Vkusno & Tochka dipimpin oleh CEOnya yang bernama Oleg Paroev. Ia merupakan mantan CEO McDonald’s Rusia yang menjabat sejak Februari 2022. Karena itu, suasana McD di Vkusno & Tochka ini masih sangat kental. Bahkan menurut para konsumen yang datang, menu-menu makanannya juga mirip.
Tapi, sayangnya kamu tidak akan bisa menemukan menu-menu andalan McD seperti Big Mac, McFlurry, dan Apple Pie. Menu-menu yang dimiliki oleh Vkusno & Tochka juga lebih kecil dan lebih murah dibandingkan dengan menu McD sebelumnya. Contohnya, harga dari satu fish burger di Vkusno & Tochka cuma 169 Rubel, lebih murah dibandingkan fish burger McD yang dijual dengan harga 190 Rubel. Contoh lainnya, satu double cheeseburger cuma dihargai 129 Rubel, lebih murah dibandingkan versi McD yang harganya 160 Rubel.
Oleg Paroev mengatakan jika Vkusno & Tochka akan membuka 200 restoran di Rusia di akhir bulan ini. Kemudian dilanjutkan dengan pembukaan 850 restoran secara bertahap sampai akhir musim panas.
ANGKAT KAKI DARI RUSIA
Sebelumnya, Restoran Burger asal Amerika Serikat ini harus hengkang dan menjual sebagian besar gerainya di Rusia sebagai bentuk protes invasi Rusia ke Ukraina. McD menjadi salah satu brand barat yang meninggalkan Rusia. Beberapa brand lainnya yang juga sudah menutup kegiatannya di Rusia antara lain Apple, Starbucks, KFC, Coca Cola, Pepsi, dan lain sebagainya.
Perginya McD dari Rusia ini cukup disayangkan oleh beberapa pihak. Alasannya, selain karena menjadi salah satu restoran terpopuler, McD di Rusia ini punya nilai sejarahnya sendiri.
SEMPAT JADI SIMBOL MUNCULNYA KAPITALISME DI UNI SOVIET
McDonald’s sendiri punya nilai historis saat membuka cabangnya di Rusia, atau Uni Soviet pada saat itu. Dalam konteks politik, munculnya McD di Rusia pada 30 Januari 1990 ini adalah sebuah pertanda mulai runtuhnya kejayaan Uni Soviet yang berideologi komunis. Soalnya, hampir tidak mungkin Uni Soviet sebagai negara komunis mengizinkan McD yang merupakan salah satu simbol kapitalisme AS untuk membuka cabang di wilayahnya.
Karena itu, dibukanya McD di Rusia saat itu jadi berita yang sangat menarik bagi masyarakat Rusia, AS, bahkan dunia. Akhirnya, pertanda ini pun menjadi kenyataan. Dua tahun setelahnya, Uni Soviet benar-benar runtuh setelah 70 tahun berjaya.
Saat pertama kali dibuka, masyarakat Rusia sangat lah antusias. Bahkan banyak dari mereka yang rela antre panjang demi mencoba seperti apa rasanya burger khas Amerika Serikat. Masyarakat Rusia yang pertama kali ke McD juga merasa takjub dengan keramahan pelayanannya. Hal ini jarang terlihat di restoran lainnya di Rusia ataupun wilayah lainnya di Uni Soviet. Lucunya, restoran ini juga dianggap menjadi wisata healing untuk sebagian masyarakat Rusia pada waktu itu yang sedang dilanda masalah politik dan ekonomi.
Saking lakunya, McDonald’s berhasil mencatat rekor 30.000 pelanggan sebanyak satu hari. Hebatnya lagi, angka ini hanya diperoleh dari satu restoran saja. Untuk menampung banyaknya pelanggan, restoran cabang Moskwa ini sampai harus menyediakan 900 kursi. 700 di dalam ruangan dan sisanya di luar ruangan.
Sampai keluarnya McD dari Rusia, restoran ini masih jadi favorit masyarakat Rusia. Buktinya, banyak yang rela mengantri demi mendapatkan Big Mac terakhir di negara yang sedang berkonflik dengan Ukraina tersebut.
RELATED ARTICLES
McDonald’s Jadi Simbol Munculnya Kapitalisme di Rusia
Munculnya McD di Rusia pada 30 Januari 1990 adalah sebuah pertanda mulai runtuhnya kejayaan Uni Soviet.
Context, JAKARTA - McDonald’s di Rusia kembali dibuka dengan nama yang baru, yaitu Vkusno & Tochka. Gerai pertama Vkusno & Tochka itu berdiri di atas bekas restoran Mcdonald’s pertama yang dibuka di Moskow, Rusia (Uni Soviet) pada tahun 1990.
Vkusno & Tochka dipimpin oleh CEOnya yang bernama Oleg Paroev. Ia merupakan mantan CEO McDonald’s Rusia yang menjabat sejak Februari 2022. Karena itu, suasana McD di Vkusno & Tochka ini masih sangat kental. Bahkan menurut para konsumen yang datang, menu-menu makanannya juga mirip.
Tapi, sayangnya kamu tidak akan bisa menemukan menu-menu andalan McD seperti Big Mac, McFlurry, dan Apple Pie. Menu-menu yang dimiliki oleh Vkusno & Tochka juga lebih kecil dan lebih murah dibandingkan dengan menu McD sebelumnya. Contohnya, harga dari satu fish burger di Vkusno & Tochka cuma 169 Rubel, lebih murah dibandingkan fish burger McD yang dijual dengan harga 190 Rubel. Contoh lainnya, satu double cheeseburger cuma dihargai 129 Rubel, lebih murah dibandingkan versi McD yang harganya 160 Rubel.
Oleg Paroev mengatakan jika Vkusno & Tochka akan membuka 200 restoran di Rusia di akhir bulan ini. Kemudian dilanjutkan dengan pembukaan 850 restoran secara bertahap sampai akhir musim panas.
ANGKAT KAKI DARI RUSIA
Sebelumnya, Restoran Burger asal Amerika Serikat ini harus hengkang dan menjual sebagian besar gerainya di Rusia sebagai bentuk protes invasi Rusia ke Ukraina. McD menjadi salah satu brand barat yang meninggalkan Rusia. Beberapa brand lainnya yang juga sudah menutup kegiatannya di Rusia antara lain Apple, Starbucks, KFC, Coca Cola, Pepsi, dan lain sebagainya.
Perginya McD dari Rusia ini cukup disayangkan oleh beberapa pihak. Alasannya, selain karena menjadi salah satu restoran terpopuler, McD di Rusia ini punya nilai sejarahnya sendiri.
SEMPAT JADI SIMBOL MUNCULNYA KAPITALISME DI UNI SOVIET
McDonald’s sendiri punya nilai historis saat membuka cabangnya di Rusia, atau Uni Soviet pada saat itu. Dalam konteks politik, munculnya McD di Rusia pada 30 Januari 1990 ini adalah sebuah pertanda mulai runtuhnya kejayaan Uni Soviet yang berideologi komunis. Soalnya, hampir tidak mungkin Uni Soviet sebagai negara komunis mengizinkan McD yang merupakan salah satu simbol kapitalisme AS untuk membuka cabang di wilayahnya.
Karena itu, dibukanya McD di Rusia saat itu jadi berita yang sangat menarik bagi masyarakat Rusia, AS, bahkan dunia. Akhirnya, pertanda ini pun menjadi kenyataan. Dua tahun setelahnya, Uni Soviet benar-benar runtuh setelah 70 tahun berjaya.
Saat pertama kali dibuka, masyarakat Rusia sangat lah antusias. Bahkan banyak dari mereka yang rela antre panjang demi mencoba seperti apa rasanya burger khas Amerika Serikat. Masyarakat Rusia yang pertama kali ke McD juga merasa takjub dengan keramahan pelayanannya. Hal ini jarang terlihat di restoran lainnya di Rusia ataupun wilayah lainnya di Uni Soviet. Lucunya, restoran ini juga dianggap menjadi wisata healing untuk sebagian masyarakat Rusia pada waktu itu yang sedang dilanda masalah politik dan ekonomi.
Saking lakunya, McDonald’s berhasil mencatat rekor 30.000 pelanggan sebanyak satu hari. Hebatnya lagi, angka ini hanya diperoleh dari satu restoran saja. Untuk menampung banyaknya pelanggan, restoran cabang Moskwa ini sampai harus menyediakan 900 kursi. 700 di dalam ruangan dan sisanya di luar ruangan.
Sampai keluarnya McD dari Rusia, restoran ini masih jadi favorit masyarakat Rusia. Buktinya, banyak yang rela mengantri demi mendapatkan Big Mac terakhir di negara yang sedang berkonflik dengan Ukraina tersebut.
POPULAR
RELATED ARTICLES