Jejak Hidup dan Bisnis Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM yang Baru
Bahlil berasal dari keluarga sederhana di Papua yang sukses menjadi pengusaha hingga menteri andalan Jokowi
Context.id, JAKARTA - Bahlil Lahadalia baru saja dilantik menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang baru, menggantikan Arifin Tasrif.
Sebelumnya Bahlil yang merupakan mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menjabat sebagai Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM)
Menjalani hidup yang sulit sejak kecil membuat Bahlil menjadi pribadi yang ulet.
Bahlil lahir dan besar di Fakfak, Papua Barat. Dia berasal dari keluarga sederhana di mana ayahnya adalah seorang pekerja bangunan dan ibunya menjual jasa binatu di rumah tetangga.
Di sela kesibukannya menjadi buruh cuci, ibunya juga membuat aneka kue jajanan pasar yang dijajakan oleh anak-anaknya, termasuk Bahlil.
Dari situlah Bahlil bisa mendapatkan uang untuk membeli keperluan sekolahnya, dan juga mainan seperti kelereng.
Dalam sebuah podcast, komika Mamat Alkatiri yang juga sama-sama berasal dari Fakfak pernah menceritakan Bahlil tidak jarang menjajakan kue di lapangan sepak bola ketika ada pertandingan antar klub.
Selepas menamatkan Sekolah Dasar (SD) Bahlil terus berjuang mencari nafkah di sela kesibukannya sebagai pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Bahlil bercerita pernah menjadi kondektur dan sopir angkutan umum, kerja keras yang dia lakoni begitu menginjak bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Setamat SMK, Bahlil kemudian merantau ke Kota Jayapura dengan menumpang kapal. Di sana, semula dia tidak berkuliah melainkan bekerja sebagai kuli gerobak pada sebuah pasar.
Setiap hari, dia menawarkan jasa membawakan barang belanjaan pengunjung pasar dari areal pasar hingga ke pangkalan angkutan umum. Selain itu, dia juga menjajakan koran untuk menambah isi dompetnya.
Semasa kuliah, Bahlil terjun ke dunia pergerakan dan menjadi ketua senat. Dia mengaku pernah dijebloskan ke tahanan karena memimpin aksi demonstrasi periode 1997-1998.
Pengalaman berorganisasi itu turut menambah jaringan pertemanannya yang kemudian bermanfaat selepas lulus.
Bersama kawan-kawannya, Bahlil mendirikan perusahaan konsultan keuangan dan teknologi informasi. Ketika itu Bahlil menjadi kepala di wilayah Papua.
Kehidupan yang makin matang membuatnya tidak berpuas diri. Meski telah mendapatkan gaji yang lumayan besar, namun dia kemudian memutuskan untuk berhenti dan membuka usaha baru yakni di bidang perniagaan kayu.
Dari situlah ekspansi bisnis terus ia lakukan dengan berbagai tantangan yang berliku. Kala itu, dia memiliki unit usaha yang tersebar mulai dari Papua, Maluku, Sulawesi, hingga Jakarta.
Hal itulah yang kemudian mengantarkan dia menjadi Ketua Hipmi, hingga akhirnya terlibat dalam tim kampanye Jokowi-Maruf Amin.
Selepas jadi timses, Bahlil ditarik masuk ke kabinet Joko Widodo periode 2019-2024, dengan posisi sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM dan kini sebagai Menteri ESDM.
RELATED ARTICLES
Jejak Hidup dan Bisnis Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM yang Baru
Bahlil berasal dari keluarga sederhana di Papua yang sukses menjadi pengusaha hingga menteri andalan Jokowi
Context.id, JAKARTA - Bahlil Lahadalia baru saja dilantik menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang baru, menggantikan Arifin Tasrif.
Sebelumnya Bahlil yang merupakan mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menjabat sebagai Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM)
Menjalani hidup yang sulit sejak kecil membuat Bahlil menjadi pribadi yang ulet.
Bahlil lahir dan besar di Fakfak, Papua Barat. Dia berasal dari keluarga sederhana di mana ayahnya adalah seorang pekerja bangunan dan ibunya menjual jasa binatu di rumah tetangga.
Di sela kesibukannya menjadi buruh cuci, ibunya juga membuat aneka kue jajanan pasar yang dijajakan oleh anak-anaknya, termasuk Bahlil.
Dari situlah Bahlil bisa mendapatkan uang untuk membeli keperluan sekolahnya, dan juga mainan seperti kelereng.
Dalam sebuah podcast, komika Mamat Alkatiri yang juga sama-sama berasal dari Fakfak pernah menceritakan Bahlil tidak jarang menjajakan kue di lapangan sepak bola ketika ada pertandingan antar klub.
Selepas menamatkan Sekolah Dasar (SD) Bahlil terus berjuang mencari nafkah di sela kesibukannya sebagai pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Bahlil bercerita pernah menjadi kondektur dan sopir angkutan umum, kerja keras yang dia lakoni begitu menginjak bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Setamat SMK, Bahlil kemudian merantau ke Kota Jayapura dengan menumpang kapal. Di sana, semula dia tidak berkuliah melainkan bekerja sebagai kuli gerobak pada sebuah pasar.
Setiap hari, dia menawarkan jasa membawakan barang belanjaan pengunjung pasar dari areal pasar hingga ke pangkalan angkutan umum. Selain itu, dia juga menjajakan koran untuk menambah isi dompetnya.
Semasa kuliah, Bahlil terjun ke dunia pergerakan dan menjadi ketua senat. Dia mengaku pernah dijebloskan ke tahanan karena memimpin aksi demonstrasi periode 1997-1998.
Pengalaman berorganisasi itu turut menambah jaringan pertemanannya yang kemudian bermanfaat selepas lulus.
Bersama kawan-kawannya, Bahlil mendirikan perusahaan konsultan keuangan dan teknologi informasi. Ketika itu Bahlil menjadi kepala di wilayah Papua.
Kehidupan yang makin matang membuatnya tidak berpuas diri. Meski telah mendapatkan gaji yang lumayan besar, namun dia kemudian memutuskan untuk berhenti dan membuka usaha baru yakni di bidang perniagaan kayu.
Dari situlah ekspansi bisnis terus ia lakukan dengan berbagai tantangan yang berliku. Kala itu, dia memiliki unit usaha yang tersebar mulai dari Papua, Maluku, Sulawesi, hingga Jakarta.
Hal itulah yang kemudian mengantarkan dia menjadi Ketua Hipmi, hingga akhirnya terlibat dalam tim kampanye Jokowi-Maruf Amin.
Selepas jadi timses, Bahlil ditarik masuk ke kabinet Joko Widodo periode 2019-2024, dengan posisi sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM dan kini sebagai Menteri ESDM.
POPULAR
RELATED ARTICLES