Stories - 13 June 2022

Haru, Isi Hati Ridwan Kamil di Pemakaman Eril

Kematian Eril adalah kehilangan yang sangat telak, juga pengalaman yang sunngguh dahsyat, kata Ridwan Kamil di akhir sambutannya.


Proses pemakaman Emmeril Kahn Mumtadz (13/6/2022).

 

Context, JAKARTA - Emmeril Kahn Mumtadz atau yang disapa Eril telah dimakamkan di Islamic Center Cimaung, Kabupaten Bandung pada Senin (13/6/2022). Pemakamannya itu disertai dengan haru yang sangat mendalam dari ratusan pelayat yang datang. 

Sebelum rombongan jenazah Eril datang, ratusan pelayat sudah hadir terlebih dahulu. Selain untuk melihat proses pemakaman, mereka juga datang untuk menunjukkan rasa simpati kepada Ridwan Kamil dan keluarga. Doa dan lantunan sholawat juga turut terdengar bahkan sebelum Jenazah Eril tiba di lokasi. 

Sekitar pukul 10.54 WIB, mobil ambulance yang membawa jenazah Eril tiba. Tibanya rombongan tersebut disambut oleh siswa-siswa yang berasal lebih dari 51 sekolah, serta para keluarga inti yang sudah tiba satu jam lebih awal. Sesaat setelah ambulance berhenti, petinya langsung dibawa oleh sepuluh personel Brimob Polda Jabar, diikuti oleh Ridwan Kamil dan Atalia. 

Pada pukul 11.40 WIB, proses pemakaman jenazah mulai dilakukan. Ridwan Kamil selaku ayah dari Eril memasukkan tanah pertama ke dalam liang lahat. Setelah proses pemakaman yang berlangsung khidmat itu selesai, pihak keluarga langsung melakukan proses penaburan bunga yang ditutup dengan doa bersama. Tak lama kemudian, Ridwan Kamil pun memberikan kata-kata sambutan yang sangat indah mengenai mendiang anaknya. 

“14 hari bisa terasa pendek dalam hidup rutin yang sehari-hari. Tapi 14 hari ini, menjadi begitu panjang dalam kehidupan kami. Kami bertanya-tanya, mengapa harus selama ini ya Allah? Mengapa tidak lebih cepat? Agar semua lekas berlalu, supaya kita yang hidup, tidak terlalu lama mengharu biru,” Ungkap Ridwan Kamil.

Dalam lanjutan sambutannya tersebut, Ridwan Kamil juga mengatakan kalau lamanya waktu yang diberikan itu telah memberinya pelajaran akan keikhlasan dalam menghadapi sesuatu yang besar. 

“Tentang hidup Eril yang secara kasat mata rasanya terlalu singkat, tapi setelah dicermati, ternyata kehidupannya sangat padat, penuh manfaat. 23 tahun mungkin belum cukup untuk menghasilkan karya-karya yang besar. Namun terbukti ternyata memadai untuk menjadi manusia yang dicintai dengan akbar,” lanjutnya.

Ridwan kamil juga mengungkapkan kalau dari peristiwa ini, ia sadar jika Allah telah mencukupkan seluruh amal-amal Eril. Ia juga sadar kalau Allah telah menutupi segala kemungkinan untuk bertambahnya kekhilafan Eril. 

“Luncuran doa yang dipanjatkan dari berbagai penjuru negeri, adalah limpahan pertanda yang lebih dari cukup bagi kami untuk yakin, barangkali Allah memang memang yang menghendaki agar kepulangannya disambut baik oleh langit dan bumi.” ungkapnya. 

“Kematian Eril adalah kehilangan yang sangat telak, juga pengalaman yang sunngguh dahsyat,” kata Ridwan Kamil di akhir sambutannya. 

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi dan pihak-pihak terkait yang sudah membantu seluruh proses, mulai dari pencarian, pemulangan, hingga pemakaman.  Selain itu, Ridwan Kamil juga bilang kalau ia merasa sangat terharu dengan banyaknya masyarakat yang berantusias untuk ikut bersholawat dan mendoakan Eril.

 

MENINGGAL DI SUNGAI AARE

Sebelumnya, Eril dinyatakan hilang di Sungai Aare, Swiss pada hari Kamis (26/5/2022). Saat itu ia sedang berenang bersama adik perempuannya. Hilangnya anak dari Ridwan Kamil itu sempat viral dan jadi topik pembicaraan. 

Berhari-hari dilakukan pencarian, jenazah dari Eril akhirnya berhasil ditemukan pada hari Rabu (8/6/2022) oleh kepolisian setempat. Setelah dilakukannya tes DNA, jenazah tersebut dikonfirmasi merupakan jenazah dari Emmeril Kahn Mumtadz, anak dari Ridwan Kamil. Kabar dari ditemukannya Eril berhasil sampai ke telinga masyarakat Indonesia pada hari Kamis (9/6/2022) malam. 

Setelah mengetahui anaknya ditemukan, Ridwan Kamil langsung bertolak ke Swiss di hari yang sama. Di sana ia mengurus semua proses pemulangan yang dibantu oleh pihak dari KBRI Swiss.


Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Putri Dewi

MORE  STORIES

Perebutan Likuiditas di Indonesia, Apa Itu?

Likuditas adalah kemampuan entitas dalam memenuhi kewajiban finansialnya yang akan jatuh tempo

Noviarizal Fernandez | 26-07-2024

Suku Inuit di Alaska, Tetap Sehat Walau Tak Makan Sayur

Suku Inuit tetap sehat karena memakan banyak organ daging mentah yang mempunyai kandungan vitamin C, nutrisi, dan lemak jenuh tinggi

Context.id | 26-07-2024

Dampingi Korban Kekerasan Seksual Malah Terjerat UU ITE

Penyidik dianggap tidak memperhatikan dan berupaya mencari fakta-fakta yang akurat berkaitan dengan kasus kekerasan seksual

Noviarizal Fernandez | 26-07-2024

Ini Aturan Penggunaan Bahan Pengawet Makanan

Pengawet makanan dari bahan kimia boleh digunakan dengan batas kadar yang sudah ditentukan BPOM

Noviarizal Fernandez | 25-07-2024