Share

Home Stories

Stories 10 Juni 2022

Luncurkan Paylater, Apple Siap Jadi Fintech?

Apple Inc. akan masuk ke industri keuangan dengan meluncurkan fitur paylater dengan iOS16 pada akhir tahun 2022.

Logo Apple. - Bloomberg -

Context.id, JAKARTA - Apple Inc. akan masuk ke industri keuangan dengan meluncurkan fitur paylater dengan iOS16 pada akhir tahun 2022.

Menariknya, industri teknologi ini akan mengelola layanan pinjaman sendiri, tanpa bantuan dari perusahaan keuangan lain. Nantinya, Apple Financing LLC, anak usaha Apple yang akan mengawasi pemeriksaan kredit dan membuat keputusan tentang Apple Paylater.

Namun, saat ini Apple Financing masih belum memiliki bank sendiri, sehingga penyelesaian pembelian Apple Paylater masih dilakukan oleh Goldman Sach, perusahan finansial penerbit Mastercard. Namun, pinjaman, manajemen risiko, dan penilaian kredit sudah dilakukan oleh Apple Financing. Selain itu, adapula layanan pelanggan baru, analisis penipuan, dan alat untuk menghitung bunga, yang diurus oleh anak perusahaan Apple tersebut.

Dengan demikian, inilah kali pertama Apple menangani tugas-tugas keuangan utama sendiri. Pasalnya sebelum ini, layanan keuangan perusahaan teknologi ini masih didukung oleh pihak ketiga.

Layaknya Apple Card yang merupakan kartu kredit masih bergantung pada Goldman Sachs Group Inc. untuk layanan pinjaman dan penilaian kredit. Lalu Apple Pay yang masih bergantung pada Green Dot Bank.

Namun, dilansir dari Protocol, sebelumnya Apple sudah membeli Credit Kudos, sebuah startup perbankan Inggris dengan harga sekitar $150 juta atau Rp2,2 triliun. Dengan demikian Apple juga sudah memiliki data keuangan yang diperlukan sebagai fintech.


Bagaimana Cara Menggunakan Apple Paylater?

Nantinya, Apple Paylater yang dihubungkan dengan Apple Pay (layanan dompet digital), akan masuk ke dalam jasa pinjaman jangka pendek. Selain itu, menurut rilis berita perusahaan, fitur ini tidak akan dikenakan bunga atau biaya saat peminjaman.

Adapun cara peminjamannya mirip dengan paket yang ditawarkan sejumlah perusahan Buy Now, Pay Later (BNPL) yang lain, seperti PayPal, Afterpay, dan Klarna. Pembayaran pertama jatuh tempo saat checkout dan tiga pembayaran lainnya dibayarkan setiap minggu sampai pinjaman lunas.

Tak heran, fitur baru ini direspon positif oleh sejumlah orang. Pasalnya, jutaan orang yang menggunakan Apple Pay, sehingga Apple Paylater juga memiliki potensi besar untuk diminati, karena biaya barang yang sedang naik dan anggaran rumah tangga yang semakin besar.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi

Stories 10 Juni 2022

Luncurkan Paylater, Apple Siap Jadi Fintech?

Apple Inc. akan masuk ke industri keuangan dengan meluncurkan fitur paylater dengan iOS16 pada akhir tahun 2022.

Logo Apple. - Bloomberg -

Context.id, JAKARTA - Apple Inc. akan masuk ke industri keuangan dengan meluncurkan fitur paylater dengan iOS16 pada akhir tahun 2022.

Menariknya, industri teknologi ini akan mengelola layanan pinjaman sendiri, tanpa bantuan dari perusahaan keuangan lain. Nantinya, Apple Financing LLC, anak usaha Apple yang akan mengawasi pemeriksaan kredit dan membuat keputusan tentang Apple Paylater.

Namun, saat ini Apple Financing masih belum memiliki bank sendiri, sehingga penyelesaian pembelian Apple Paylater masih dilakukan oleh Goldman Sach, perusahan finansial penerbit Mastercard. Namun, pinjaman, manajemen risiko, dan penilaian kredit sudah dilakukan oleh Apple Financing. Selain itu, adapula layanan pelanggan baru, analisis penipuan, dan alat untuk menghitung bunga, yang diurus oleh anak perusahaan Apple tersebut.

Dengan demikian, inilah kali pertama Apple menangani tugas-tugas keuangan utama sendiri. Pasalnya sebelum ini, layanan keuangan perusahaan teknologi ini masih didukung oleh pihak ketiga.

Layaknya Apple Card yang merupakan kartu kredit masih bergantung pada Goldman Sachs Group Inc. untuk layanan pinjaman dan penilaian kredit. Lalu Apple Pay yang masih bergantung pada Green Dot Bank.

Namun, dilansir dari Protocol, sebelumnya Apple sudah membeli Credit Kudos, sebuah startup perbankan Inggris dengan harga sekitar $150 juta atau Rp2,2 triliun. Dengan demikian Apple juga sudah memiliki data keuangan yang diperlukan sebagai fintech.


Bagaimana Cara Menggunakan Apple Paylater?

Nantinya, Apple Paylater yang dihubungkan dengan Apple Pay (layanan dompet digital), akan masuk ke dalam jasa pinjaman jangka pendek. Selain itu, menurut rilis berita perusahaan, fitur ini tidak akan dikenakan bunga atau biaya saat peminjaman.

Adapun cara peminjamannya mirip dengan paket yang ditawarkan sejumlah perusahan Buy Now, Pay Later (BNPL) yang lain, seperti PayPal, Afterpay, dan Klarna. Pembayaran pertama jatuh tempo saat checkout dan tiga pembayaran lainnya dibayarkan setiap minggu sampai pinjaman lunas.

Tak heran, fitur baru ini direspon positif oleh sejumlah orang. Pasalnya, jutaan orang yang menggunakan Apple Pay, sehingga Apple Paylater juga memiliki potensi besar untuk diminati, karena biaya barang yang sedang naik dan anggaran rumah tangga yang semakin besar.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

Hitungan Prabowo Soal Uang Kasus CPO Rp13,2 Triliun, Bisa Buat Apa Saja?

Presiden Prabowo Subianto melakukan perhitungan terkait uang kasus korupsi CPO Rp13,2 triliun yang ia sebut bisa digunakan untuk membangun desa ne ...

Renita Sukma . 20 October 2025

Polemik IKN Sebagai Ibu Kota Politik, Ini Kata Kemendagri dan Pengamat

Terminologi ibu kota politik yang melekat kepada IKN dianggap rancu karena bertentangan dengan UU IKN. r n r n

Renita Sukma . 18 October 2025

Dilema Kebijakan Rokok: Penerimaan Negara Vs Kesehatan Indonesia

Menkeu Purbaya ingin menggairahkan kembali industri rokok dengan mengerem cukai, sementara menteri sebelumnya Sri Mulyani gencar menaikkan cukai d ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 15 October 2025

Di Tengah Ketidakpastian Global, Emas Justru Terus Mengkilap

Meskipun secara historis dianggap sebagai aset lindung nilai paling aman, emas kerap ikut tertekan ketika terjadi aksi jual besar-besaran di pasar ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 13 October 2025