Share

Stories 12 Juli 2024

Sepak Terjang Jusuf Hamka, dari Bisnis ke Politik

Jusuf Hamka alias Baba Alun disorongkan Partai Golkar untuk maju di Pilkada DKI Jakarta mendampingi Kaesang Pangarep, Ketum PSI yang juga anak bungsu Presiden Jokowi

Bos Jalan Tol, Jusuf Hamka berfoto bersama dengan ibu-ibu di Kabupaten Sumedang, Jumat (23/6/2023).

Context.id, JAKARTA- Partai Golkar menawarkan Jusuf Hamka kepada Kaesang Pangarep dalam pertarungan di Pilkada DKI Jakarta.

Tawarkan itu dinyatakan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto ketika menerima kunjungan Kaesang, putra bungsu Presiden Joko Widodo, sekaligus Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kamis (11/7/2024).

Bisa jadi, ada sebagian masyarakat yang belum mengetahui Jusuf Hamka. Berdasarkan penelusuran dari berbagai sumber, Jusuf Hamka lahir di Sawah Besar, Jakarta Pusat, pada 5 Desember 1957.

Dia memiliki nama kecil Alun Joseph. Akan tetapi, Jusuf Hamka baru mengubah namanya saat memutuskan untuk menganut agama Islam pada 1981 terinspirasi dari tokoh Islam Buya Hamka.

Nama belakangnya didapat dari tokoh Muslim Indonesia Buya Hamka yang namanya tentu tidak asing lagi di telinga.

Perjalanan Jusuf Hamka menjadi seorang mualaf bukan tanpa sandungan. Ia sempat mengalami penolakan demi penolakan dari keluarga yang mayoritas adalah Tionghoa.

Apalagi, orangtua Jusuf Hamka juga bukan orang sembarangan karena berasal dari keluarga moderat. Ayahnya, Joseph Suhaimi (Jauw To Tjiang) merupakan seorang dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Jakarta.

Sementara ibunya, Suwanti Suhaimi (Siaw Po Swan) adalah seorang guru. Jusuf Hamka diketahui juga pernah menunaikan ibadah haji pada 1984.

Jiwa bisnis sudah dimiliki Jusuf Hamka sejak kecil. Saat tumbuh di daerah Pasar Baru, Jakarta Pusat, dia sering berjualan es mambo, kacang dan beberapa camilan kecil lainnya untuk menambah uang jajan.

Kini, Jusuf Hamka menjadi salah satu konglomerat muslim yang sangat sukses di Indonesia. Kesuksesannya berasal dari bisnis jalan tol yang ditekuninya hingga kini. 

Ketika menawarkan Jusuf kepada Kaesang, Airlangga mengatakan pebisnis ini sangat memahami konsep pembangunan infrastruktur. Hal ini bisa menjadi jawaban persoalan kemacetan Jakarta yang membutuhkan konsep infrastruktur yang apik.

Klaim Airlangga itu bukanlah pepesan kosong semata. Jusuf Hamka merupakan pengusaha di bidang infrastruktur, termasuk jalan tol.

Ada namanya di balik proyek tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap (Getaci). Getaci merupakan tol yang akan menghubungkan Jawa Barat dengan Jawa Tengah. Memiliki panjang 206,65 km, dan menjadi jalan tol terpanjang kedua di Indonesia.

Jusuf Hamka berada di balik perusahaan miliknya PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), yang menjadi salah satu pemegang saham PT Jasa Sarana, yang merupakan BUMD Jabar.

Dalam dunia politk, Jusuf Hamka memang tergabung dan menjadi kader Partai Golkar sejak dulu. 



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 12 Juli 2024

Sepak Terjang Jusuf Hamka, dari Bisnis ke Politik

Jusuf Hamka alias Baba Alun disorongkan Partai Golkar untuk maju di Pilkada DKI Jakarta mendampingi Kaesang Pangarep, Ketum PSI yang juga anak bungsu Presiden Jokowi

Bos Jalan Tol, Jusuf Hamka berfoto bersama dengan ibu-ibu di Kabupaten Sumedang, Jumat (23/6/2023).

Context.id, JAKARTA- Partai Golkar menawarkan Jusuf Hamka kepada Kaesang Pangarep dalam pertarungan di Pilkada DKI Jakarta.

Tawarkan itu dinyatakan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto ketika menerima kunjungan Kaesang, putra bungsu Presiden Joko Widodo, sekaligus Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kamis (11/7/2024).

Bisa jadi, ada sebagian masyarakat yang belum mengetahui Jusuf Hamka. Berdasarkan penelusuran dari berbagai sumber, Jusuf Hamka lahir di Sawah Besar, Jakarta Pusat, pada 5 Desember 1957.

Dia memiliki nama kecil Alun Joseph. Akan tetapi, Jusuf Hamka baru mengubah namanya saat memutuskan untuk menganut agama Islam pada 1981 terinspirasi dari tokoh Islam Buya Hamka.

Nama belakangnya didapat dari tokoh Muslim Indonesia Buya Hamka yang namanya tentu tidak asing lagi di telinga.

Perjalanan Jusuf Hamka menjadi seorang mualaf bukan tanpa sandungan. Ia sempat mengalami penolakan demi penolakan dari keluarga yang mayoritas adalah Tionghoa.

Apalagi, orangtua Jusuf Hamka juga bukan orang sembarangan karena berasal dari keluarga moderat. Ayahnya, Joseph Suhaimi (Jauw To Tjiang) merupakan seorang dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Jakarta.

Sementara ibunya, Suwanti Suhaimi (Siaw Po Swan) adalah seorang guru. Jusuf Hamka diketahui juga pernah menunaikan ibadah haji pada 1984.

Jiwa bisnis sudah dimiliki Jusuf Hamka sejak kecil. Saat tumbuh di daerah Pasar Baru, Jakarta Pusat, dia sering berjualan es mambo, kacang dan beberapa camilan kecil lainnya untuk menambah uang jajan.

Kini, Jusuf Hamka menjadi salah satu konglomerat muslim yang sangat sukses di Indonesia. Kesuksesannya berasal dari bisnis jalan tol yang ditekuninya hingga kini. 

Ketika menawarkan Jusuf kepada Kaesang, Airlangga mengatakan pebisnis ini sangat memahami konsep pembangunan infrastruktur. Hal ini bisa menjadi jawaban persoalan kemacetan Jakarta yang membutuhkan konsep infrastruktur yang apik.

Klaim Airlangga itu bukanlah pepesan kosong semata. Jusuf Hamka merupakan pengusaha di bidang infrastruktur, termasuk jalan tol.

Ada namanya di balik proyek tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap (Getaci). Getaci merupakan tol yang akan menghubungkan Jawa Barat dengan Jawa Tengah. Memiliki panjang 206,65 km, dan menjadi jalan tol terpanjang kedua di Indonesia.

Jusuf Hamka berada di balik perusahaan miliknya PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), yang menjadi salah satu pemegang saham PT Jasa Sarana, yang merupakan BUMD Jabar.

Dalam dunia politk, Jusuf Hamka memang tergabung dan menjadi kader Partai Golkar sejak dulu. 



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Inovasi Kesehatan Mental: Mengobati Depresi Melalui Aplikasi Digital

Aplikasi Rejoyn menawarkan solusi inovatif untuk mengobati depresi dengan latihan emosional yang \"mereset \" sirkuit otak

Context.id . 30 October 2024

Lewat Pertukaran Pelajar, Hubungan Indonesia-Kazakhstan Makin Erat

Hubungan Indonesia-Kazakhstan semakin erat melalui acara \"Kazakhstan-Indonesia Friendship Society\" dan program pertukaran pelajar untuk generasi ...

Helen Angelia . 30 October 2024

Jam Kerja Rendah Tapi Produktivitas Tinggi, Berkaca dari Jerman

Data OECD menunjukkan bmeskipun orang Jerman hanya bekerja rata-rata 1.340 jam per tahun, partisipasi perempuan yang tinggi dan regulasi bagus mem ...

Context.id . 29 October 2024

Konsep Adrenal Fatigue Hanyalah Mitos dan Bukan Diagnosis yang Sahih

Konsep adrenal fatigue adalah mitos tanpa dasar ilmiah dan bukan diagnosis medis sah yang hanyalah trik marketing dari pendengung

Context.id . 29 October 2024