Share

Home Stories

Stories 08 Juni 2022

Lagi-Lagi Starbucks China Jual Kopi Kadaluwarsa

Petugas menemukan bubuk kopi kadaluwarsa tersimpan di rak sebelum diolah untuk dijual ke pelanggan

Sebuah gerai Starbucks di Wuhan, China. - Bloomberg -

Context.id, JAKARTA – Sebuah gerai Starbucks di China kembali menjadi sorotan lantaran menjual kopi kadaluwarsa. Akibatnya, gerai yang berada di Hangzhou itu terpaksa membayar denda sebesar 10 ribu yuan atau Rp21,7 juta.

Dilansir Business Insider, petugas menemukan bubuk kopi kadaluwarsa tersimpan di rak sebelum diolah untuk dijual ke pelanggan, Selasa (7/6/2022). Alhasil, penemuan ini memicu reaksi netizen di China yang menyatakan bahwa mereka kehilangan kepercayaan pada kedai kopi terbesar di dunia itu.

“Mereka mahal dan mereka tidak dapat menjamin kualitas makanannya. Siapa yang berani minum kopi mereka lagi?” ujar seorang netizen di media sosial Weibo dilansir dari Business Insider.

Masalah penjualan barang kadaluwarsa ini bukan pertama kalinya terjadi di Starbucks China. Melansir Beijing News, pada Desember 2021, dua gerai Starbucks di Kota Wuxi menemukan cairan kakao, matcha, dan krim yang sudah kadaluwarsa. Parahnya, penjualan barang kadaluarsa tersebut sudah terencana dan pihak gerai dengan sengaja menutupinya.

Peristiwa ini diketahui usai seorang karyawan tertangkap basah melepas stiker label kadaluwarsa pada botol cairan matcha. Kemudian, karyawan tersebut menggantinya dengan yang baru, untuk “memperpanjang” masa pakainya.

Akibat kejadian itu, kedua toko kehilangan 699 ribu yuan atau setara dengan Rp1,5 juta dan harus membayar denda 674 ribu yuan atau setara dengan Rp1,4 juta.

Lalu, pada Maret 2022, Starbucks juga pernah mengalami keluhan adanya kecoa hidup dalam minumannya. Walaupun hal tersebut tidak diakui oleh Starbucks, tetapi netizen mulai kehilangan kepercayaannya.

Hal ini sangat disayangkan. Pasalnya menurut SCMP, China adalah pasar kedua terbesar Starbucks di luar Amerika, dengan lebih dari 5.400 toko yang tersebar di 200 kota.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi

Stories 08 Juni 2022

Lagi-Lagi Starbucks China Jual Kopi Kadaluwarsa

Petugas menemukan bubuk kopi kadaluwarsa tersimpan di rak sebelum diolah untuk dijual ke pelanggan

Sebuah gerai Starbucks di Wuhan, China. - Bloomberg -

Context.id, JAKARTA – Sebuah gerai Starbucks di China kembali menjadi sorotan lantaran menjual kopi kadaluwarsa. Akibatnya, gerai yang berada di Hangzhou itu terpaksa membayar denda sebesar 10 ribu yuan atau Rp21,7 juta.

Dilansir Business Insider, petugas menemukan bubuk kopi kadaluwarsa tersimpan di rak sebelum diolah untuk dijual ke pelanggan, Selasa (7/6/2022). Alhasil, penemuan ini memicu reaksi netizen di China yang menyatakan bahwa mereka kehilangan kepercayaan pada kedai kopi terbesar di dunia itu.

“Mereka mahal dan mereka tidak dapat menjamin kualitas makanannya. Siapa yang berani minum kopi mereka lagi?” ujar seorang netizen di media sosial Weibo dilansir dari Business Insider.

Masalah penjualan barang kadaluwarsa ini bukan pertama kalinya terjadi di Starbucks China. Melansir Beijing News, pada Desember 2021, dua gerai Starbucks di Kota Wuxi menemukan cairan kakao, matcha, dan krim yang sudah kadaluwarsa. Parahnya, penjualan barang kadaluarsa tersebut sudah terencana dan pihak gerai dengan sengaja menutupinya.

Peristiwa ini diketahui usai seorang karyawan tertangkap basah melepas stiker label kadaluwarsa pada botol cairan matcha. Kemudian, karyawan tersebut menggantinya dengan yang baru, untuk “memperpanjang” masa pakainya.

Akibat kejadian itu, kedua toko kehilangan 699 ribu yuan atau setara dengan Rp1,5 juta dan harus membayar denda 674 ribu yuan atau setara dengan Rp1,4 juta.

Lalu, pada Maret 2022, Starbucks juga pernah mengalami keluhan adanya kecoa hidup dalam minumannya. Walaupun hal tersebut tidak diakui oleh Starbucks, tetapi netizen mulai kehilangan kepercayaannya.

Hal ini sangat disayangkan. Pasalnya menurut SCMP, China adalah pasar kedua terbesar Starbucks di luar Amerika, dengan lebih dari 5.400 toko yang tersebar di 200 kota.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

Google VEO 3, AI yang Bisa Bikin Video dari Teks

Bayangkan kamu cukup menulis cerita dan dalam hitungan menit, video sinematik pun tercipta

Renita Sukma . 30 May 2025

Dua Dekade Marjin Kiri, Bernapas di Sela-Sela Penjegalan dan Pasar Buku

Penerbit Marjin Kiri bertahan hingga usia dua puluh tahun. Bertarung melawan modal besar hingga keengganan membaca buku serius

Renita Sukma . 28 May 2025

Bahasa Inggris, Tiket ke Panggung Global

Keinginan masyarakat Indonesia untuk menembus dunia kerja dan pendidikan global terus meningkat. Namun satu hal mendasar justru tertinggal, kemamp ...

Renita Sukma . 27 May 2025

Soeharto Tetap Membayangi Meskipun Sudah 27 Tahun Lengser

Dua puluh tujuh tahun setelah Soeharto mengakhiri 32 tahun kekuasaannya, Indonesia kembali bergulat dengan warisan Orde Baru

Renita Sukma . 26 May 2025