Share

Stories 10 Juni 2024

Seberapa Sulit dan Mahalnya Masuk Universitas Harvard?

Sebanyak 13 mahasiswa Harvard ditangguhkan gelarnya karena protes penyerangan Israel ke Palestina. Duh, apa nggak rugi ya? Harvard loh....

Demo menentang serangan Israel ke Palestina di kampus Harvard/reuters

Context.id, JAKARTA - Masih ingat dengan 13 mahasiswa Universitas Harvard yang rela tidak mendapatkan gelar karena diangap menjadi provokator dalam aksi protes atas penyerangan Israel terhadap Palestina? 

Ya, melansir Aljazeera, sejak beberapa bulan lalu, mahasiswa tersebut membangun perkemahan pro-Palestina di halaman Universitas Harvard. 

Padahal, kampus tersebut bisa dibilang sangat dekat dengan Israel karena mendapatkan bantuan keuangan dan juga menjalin kerja sama riset dengan perusahaan dari negara tersebut. 

Alhasil, Harvard Corporation melarang mahasiswanya untuk menerima gelar pada upacara wisuda pada 23 Mei lalu. 

Asmer Asrar Safi, mahasiswa internasional bidang studi sosial dan etnis yang menjadi salah satu dari 13 mahasiswa tersebut menyampaikan dirinya tengah menunggu keputusan banding



“Saya sedang menunggu keputusan banding saya keluar,” ujarnya 

Bukan hanya Harvard, universitas lainnya di Amerika Serikat juga terjebak dalam perdebatan antara kebebasan akademik dan haknya dalam memprotes perang Israel. 

Seberapa Bergengsi Harvard?
Segala sesuatu yang terkait dengan Harvard pasti menyedot banyak perhatian, tak terkecuali soal demo dukungan terhadap Palestina.

Pasalnya, sebagai kampus bergengsi dan prestise di dunia, Harvard dianggap seperti menara gading dan tidak mau terlibat urusan yang sangat politis. 

Lalu sebenarnya, seberapa bergengsinya sih kuliah di Harvard?  

Melansir Tokyo Academics, Universitas Harvard menjadi salah satu kampus dengan tingkat kesulitan yang tinggi yang hanya menerima 4,7% dari pelamar periode 2023-2024 yang diterima atau sama dengan 5 dari 100 orang yang mendaftar di kampus tersebut. 

Bahkan, angkatan yang masuk pada 2021-2022 diterima di Universitas tersebut, sebanyak 76% mahasiswanya memiliki IPK paling kecil 4.0. Dari jumlah itu, 94%nya selalu memiliki peringkat teratas di kelas saat di sekolah menengah atas. 

Tak hanya itu, Harvard juga memiliki standar IPK yang cukup tinggi yaitu sekitar 4,18  

Harvard juga menggunakan Seleksi SAT atau Scholastic Assessment Test dengan rata-rata skor yaitu 1494 dari 1600 pada angkatan yang diterima pada tahun 2020-2021. 

Selain itu, Harvard juga menggunakan seleksi ACT atau Activated Clotting Time yang menguji mahasiswanya pada lima bidang yaitu Bahasa Inggris, matematika, sains, reading, dan writing. 

Universitas yang telah melahirkan delapan presiden Amerika Serikat tersebut, juga memiliki seleksi lainnya seperti kekuatan akademis, atletik, ekstrakurikuler para pelamar, hingga surat rekomendasi. 

Mahalnya Biaya Harvard

Namun jika melihat dari biaya pendidikan di Harvard, kampus ini termasuk perguruan tinggi dengan biaya termahal di Amerika Serikat yang dilansir dari investopedia. 

Harvard University termasuk universitas yang biaya kuliahnya cukup fantastis. Bagi mahasiswa internasional, biaya kuliah di Harvard mencakupu biaya untuk kuliah, tempat tinggal, penerbangan, asuransi kesehatan, dan masih banyak lagi.

Berikut adalah rincian singkat biaya kuliah di Harvard University dalam rupiah untuk periode 2022-2023:

Biaya kuliah program sarjana: Sekitar 52.000 USD atau 800 juta rupiah
Biaya buku: Sekitar 800-1.000 USD atau 12-15 juta rupiah
Biaya tempat tinggal: Sekitar 12.000 USD atau 184 juta rupiah
Biaya pengeluaran pribadi: Sekitar 2.500 USD atau 38 juta rupiah tergantung kebutuhan pribadi
Biaya transportasi: Sekitar 4.000 USD atau 61 juta rupiah
Biaya penerbangan: Sekitar 7.500 USD atau 115 juta rupiah
Asuransi kesehatan: Sekitar 4.000 USD atau 61 juta rupiah

Bagaimana, fantastis kan jumlah biayanya? 

Tapi tenang saja, bukan berarti kamu tidak bisa kuliah di sana. Pasalnya, 55 persen mahasiswa program sarjana di Harvard University menggunakan beasiswa, baik dari abadi maupun darir komunitas alumni Harvard. 

Meskipun menggunakan beasiswa, beberapa jenis beasiswa tidak mencakup biaya hidup saat berkuliah di Harvard.

Secara umum, biaya di Amerika, khususnya di Cambridge atau Boston, cukup tinggi untuk mahasiswa internasional dari negara-negara seperti Indonesia.

Melansir laman Numbeo, biaya hidup di Boston relatif sedikit lebih murah dibanding Cambridge. Untuk tinggal di Boston, butuh sekitar 6.613 USD atau 101 juta rupiah per bulan.

Sementara di Boston, satu bulan bisa menghabiskan anggaran sekitar 6.800 USD atau 104 juta. Biaya ini sudah mencakup biaya sewa tempat tinggal, makan, dan tagihan utilitas.

Baik di Cambridge maupun Boston, rata-rata sewa apartemen satu kamar di pusat kota adalah sekitar 2.650 USD atau 40 juta rupiah per bulan.

Jika jauh dari pusat kota, harga sewa di sekitaran Boston mencapai 1.934 USD atau 29 juta rupiah per bulan. Lebih murah dibanding di Cambridge, yakni 2.175 USD atau 33 juta rupiah.

Penulis: Diandra Zahra

 



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 10 Juni 2024

Seberapa Sulit dan Mahalnya Masuk Universitas Harvard?

Sebanyak 13 mahasiswa Harvard ditangguhkan gelarnya karena protes penyerangan Israel ke Palestina. Duh, apa nggak rugi ya? Harvard loh....

Demo menentang serangan Israel ke Palestina di kampus Harvard/reuters

Context.id, JAKARTA - Masih ingat dengan 13 mahasiswa Universitas Harvard yang rela tidak mendapatkan gelar karena diangap menjadi provokator dalam aksi protes atas penyerangan Israel terhadap Palestina? 

Ya, melansir Aljazeera, sejak beberapa bulan lalu, mahasiswa tersebut membangun perkemahan pro-Palestina di halaman Universitas Harvard. 

Padahal, kampus tersebut bisa dibilang sangat dekat dengan Israel karena mendapatkan bantuan keuangan dan juga menjalin kerja sama riset dengan perusahaan dari negara tersebut. 

Alhasil, Harvard Corporation melarang mahasiswanya untuk menerima gelar pada upacara wisuda pada 23 Mei lalu. 

Asmer Asrar Safi, mahasiswa internasional bidang studi sosial dan etnis yang menjadi salah satu dari 13 mahasiswa tersebut menyampaikan dirinya tengah menunggu keputusan banding



“Saya sedang menunggu keputusan banding saya keluar,” ujarnya 

Bukan hanya Harvard, universitas lainnya di Amerika Serikat juga terjebak dalam perdebatan antara kebebasan akademik dan haknya dalam memprotes perang Israel. 

Seberapa Bergengsi Harvard?
Segala sesuatu yang terkait dengan Harvard pasti menyedot banyak perhatian, tak terkecuali soal demo dukungan terhadap Palestina.

Pasalnya, sebagai kampus bergengsi dan prestise di dunia, Harvard dianggap seperti menara gading dan tidak mau terlibat urusan yang sangat politis. 

Lalu sebenarnya, seberapa bergengsinya sih kuliah di Harvard?  

Melansir Tokyo Academics, Universitas Harvard menjadi salah satu kampus dengan tingkat kesulitan yang tinggi yang hanya menerima 4,7% dari pelamar periode 2023-2024 yang diterima atau sama dengan 5 dari 100 orang yang mendaftar di kampus tersebut. 

Bahkan, angkatan yang masuk pada 2021-2022 diterima di Universitas tersebut, sebanyak 76% mahasiswanya memiliki IPK paling kecil 4.0. Dari jumlah itu, 94%nya selalu memiliki peringkat teratas di kelas saat di sekolah menengah atas. 

Tak hanya itu, Harvard juga memiliki standar IPK yang cukup tinggi yaitu sekitar 4,18  

Harvard juga menggunakan Seleksi SAT atau Scholastic Assessment Test dengan rata-rata skor yaitu 1494 dari 1600 pada angkatan yang diterima pada tahun 2020-2021. 

Selain itu, Harvard juga menggunakan seleksi ACT atau Activated Clotting Time yang menguji mahasiswanya pada lima bidang yaitu Bahasa Inggris, matematika, sains, reading, dan writing. 

Universitas yang telah melahirkan delapan presiden Amerika Serikat tersebut, juga memiliki seleksi lainnya seperti kekuatan akademis, atletik, ekstrakurikuler para pelamar, hingga surat rekomendasi. 

Mahalnya Biaya Harvard

Namun jika melihat dari biaya pendidikan di Harvard, kampus ini termasuk perguruan tinggi dengan biaya termahal di Amerika Serikat yang dilansir dari investopedia. 

Harvard University termasuk universitas yang biaya kuliahnya cukup fantastis. Bagi mahasiswa internasional, biaya kuliah di Harvard mencakupu biaya untuk kuliah, tempat tinggal, penerbangan, asuransi kesehatan, dan masih banyak lagi.

Berikut adalah rincian singkat biaya kuliah di Harvard University dalam rupiah untuk periode 2022-2023:

Biaya kuliah program sarjana: Sekitar 52.000 USD atau 800 juta rupiah
Biaya buku: Sekitar 800-1.000 USD atau 12-15 juta rupiah
Biaya tempat tinggal: Sekitar 12.000 USD atau 184 juta rupiah
Biaya pengeluaran pribadi: Sekitar 2.500 USD atau 38 juta rupiah tergantung kebutuhan pribadi
Biaya transportasi: Sekitar 4.000 USD atau 61 juta rupiah
Biaya penerbangan: Sekitar 7.500 USD atau 115 juta rupiah
Asuransi kesehatan: Sekitar 4.000 USD atau 61 juta rupiah

Bagaimana, fantastis kan jumlah biayanya? 

Tapi tenang saja, bukan berarti kamu tidak bisa kuliah di sana. Pasalnya, 55 persen mahasiswa program sarjana di Harvard University menggunakan beasiswa, baik dari abadi maupun darir komunitas alumni Harvard. 

Meskipun menggunakan beasiswa, beberapa jenis beasiswa tidak mencakup biaya hidup saat berkuliah di Harvard.

Secara umum, biaya di Amerika, khususnya di Cambridge atau Boston, cukup tinggi untuk mahasiswa internasional dari negara-negara seperti Indonesia.

Melansir laman Numbeo, biaya hidup di Boston relatif sedikit lebih murah dibanding Cambridge. Untuk tinggal di Boston, butuh sekitar 6.613 USD atau 101 juta rupiah per bulan.

Sementara di Boston, satu bulan bisa menghabiskan anggaran sekitar 6.800 USD atau 104 juta. Biaya ini sudah mencakup biaya sewa tempat tinggal, makan, dan tagihan utilitas.

Baik di Cambridge maupun Boston, rata-rata sewa apartemen satu kamar di pusat kota adalah sekitar 2.650 USD atau 40 juta rupiah per bulan.

Jika jauh dari pusat kota, harga sewa di sekitaran Boston mencapai 1.934 USD atau 29 juta rupiah per bulan. Lebih murah dibanding di Cambridge, yakni 2.175 USD atau 33 juta rupiah.

Penulis: Diandra Zahra

 



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Inovasi Kesehatan Mental: Mengobati Depresi Melalui Aplikasi Digital

Aplikasi Rejoyn menawarkan solusi inovatif untuk mengobati depresi dengan latihan emosional yang \"mereset \" sirkuit otak

Context.id . 30 October 2024

Lewat Pertukaran Pelajar, Hubungan Indonesia-Kazakhstan Makin Erat

Hubungan Indonesia-Kazakhstan semakin erat melalui acara \"Kazakhstan-Indonesia Friendship Society\" dan program pertukaran pelajar untuk generasi ...

Helen Angelia . 30 October 2024

Jam Kerja Rendah Tapi Produktivitas Tinggi, Berkaca dari Jerman

Data OECD menunjukkan bmeskipun orang Jerman hanya bekerja rata-rata 1.340 jam per tahun, partisipasi perempuan yang tinggi dan regulasi bagus mem ...

Context.id . 29 October 2024

Konsep Adrenal Fatigue Hanyalah Mitos dan Bukan Diagnosis yang Sahih

Konsep adrenal fatigue adalah mitos tanpa dasar ilmiah dan bukan diagnosis medis sah yang hanyalah trik marketing dari pendengung

Context.id . 29 October 2024