Share

Stories 21 Mei 2024

Kuliah di Indonesia Mahal, Studi di Negara Ini Saja

Tingginya biaya kuliah di Indonesia membuat banyak orang membandingkannya dengan luar negeri yang bahkan bisa lebih murah

ilustrasi kuliah di luar negeri/Ditjen Kekayaan Negara Kemenkeu

Context.id, JAKARTA - Tingginya uang kuliah tunggal atau UKT di Indonesia kembali menjadi perbincangan publik. Biaya kuliah yang semakin tinggi bukan hanya di perguruan tinggi swasta tapi juga perguruan tinggi negeri dikeluhkan mahasiswa. 

Parahnya lagi, kenaikan UKT dinilai lonjakannya sangat fantastis, dari rentang 20%-100%. Ambil contoh, di UI saja seperti dilansir dari Bisnis, biaya kuliah tahun pendidikan 2024/2025 bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta. 

Biaya kuliah tersebut terdiri dari uang kuliah tunggal (UKT) dan iuran pengembangan institusi (IPI). Untuk Fakultas Kedokteran UI, UKT mulai Rp500.000 hingga Rp20.0000.000. Kemudian untuk IPInya dimulai dari Rp0 hingga Rp161.670.000. 

Selain itu, Fakultas Kedokteran Gigi dan Farmasi juga memiliki biaya kuliah tinggi yakni mulai Rp50-95 juta. Fakultas Ilmu Komputer, Arsitektur, Teknik, dan Hukum juga memiliki uang kuliah tinggi hingga Rp80 juta.

Sementara di Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto golongan tertinggi di Fakultas Peternakan sebelumnya berada di angka Rp2,5 juta, kemudian naik menjadi Rp14,5 juta pada  2024. Hal serupa juga terjadi di kampus lain seperti UGM, ITB, dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 



Tingginya biaya kuliah di Indonesia membuat banyak orang yang membandingkannya dengan kuliah di luar negeri. Bahkan, ada yang menilai kuliah di luar negeri lebih realistis dibandingkan di Indonesia.  

Berikut ini negara yang memiliki sistem pendidikan terbaik dengan harga cukup terjangkau dan rasional 

Norwegia 
Negara ini sudah dikenal sebagai dengan kualitas pendidikannya.Untuk biaya pendidikan rata-rata di Norway para mahasiswa harus mengeluarkan biaya pendidikan rata-rata sebesar EUR 7.000 - EUR 9.000 atau sekitar Rp125 juta-Rp161 juta

Sementara biaya hidup rata-rata per tahunnya di Norway harus mengeluarkan NOK 139.600 atau sekitar Rp216 juta

Taiwan 
Taiwan menjadi salah satu negara yang dinilai cukup murah bagi pelajar asing untuk menuntut ilmu. Terlebih lagi, Taiwan memiliki 40 kampus peringkat dunia, salah satunya National Taiwan University yang nangkring di peringkat ke 68 berdasarkan QS World University Rankings 2022 lalu. 

Besaran biaya kuliah bervariasi sesuai program studi yang diambil. Namun, rata-rata biaya kuliah per tahun sebesar NT$100,000 sampai NT$200,000 per tahun. Angka ini setara dengan Rp48 juta hingga Rp97 juta dengan kualitas yang sangat bagus. 

Jerman 
Negara yang memiliki kampus terkemuka ini memberikan fasilitas pendidikan termurah di Eropa. Bahkan negara ini juga memberikan bantuan keuangan bagi mahasiswanya yang mengalami kesulitan. 

Biaya yang dikeluarkan oleh mahasiswa yang belajar di Jerman tersebut hanya sekitar EUR 100 hingga 1500 per semester atau sekitar Rp26 juta. Sementara biaya hidup rata-rata per bulan yaitu EUR 900 per bulannya atau sekitar Rp16 juta 

Prancis 
Negara ini terkenal dengan kualitas pendidikannya yang sangat bagus. Sejak dulu, Prancis memiliki sistem pendidikan bergengsi yang diminati mahasiswa internasional.

Untuk biaya kuliah di negara Prancis yaitu sebesar EUR 3000 per tahun untuk jenjang sarjana atau sekitar Rp52 juta dan biaya hidup rata-rata yaitu mencapai EUR 1200 per bulannya setara dengan Rp21 juta 

Malaysia
Negara jiran Malaysia juga menjadi salah satu negara termurah untuk belajar di luar negeri. Biaya kuliahnya sekitar USD 3.550 atau Rp 57 juta per tahun bahkan bisa lebih murah. Biaya hidupnya juga tidak jauh berbeda dengan di Indonesia. 

 

India
India merupakan salah satu negara yang memiliki sistem pendidikan dengan kualitas bagus. Oh ya, negara ini juga termasuk yang paling ramah kantong untuk mahasiswa internasional.

Biaya kuliahnya bahkan hanya belasan juta rupiah hingga lulus jenjang sarjana. Sementara biaya hidupnya sekitar Rp5 juta-Rp10 juta per bulannya.  

Penulis: Diandra Zahra



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 21 Mei 2024

Kuliah di Indonesia Mahal, Studi di Negara Ini Saja

Tingginya biaya kuliah di Indonesia membuat banyak orang membandingkannya dengan luar negeri yang bahkan bisa lebih murah

ilustrasi kuliah di luar negeri/Ditjen Kekayaan Negara Kemenkeu

Context.id, JAKARTA - Tingginya uang kuliah tunggal atau UKT di Indonesia kembali menjadi perbincangan publik. Biaya kuliah yang semakin tinggi bukan hanya di perguruan tinggi swasta tapi juga perguruan tinggi negeri dikeluhkan mahasiswa. 

Parahnya lagi, kenaikan UKT dinilai lonjakannya sangat fantastis, dari rentang 20%-100%. Ambil contoh, di UI saja seperti dilansir dari Bisnis, biaya kuliah tahun pendidikan 2024/2025 bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta. 

Biaya kuliah tersebut terdiri dari uang kuliah tunggal (UKT) dan iuran pengembangan institusi (IPI). Untuk Fakultas Kedokteran UI, UKT mulai Rp500.000 hingga Rp20.0000.000. Kemudian untuk IPInya dimulai dari Rp0 hingga Rp161.670.000. 

Selain itu, Fakultas Kedokteran Gigi dan Farmasi juga memiliki biaya kuliah tinggi yakni mulai Rp50-95 juta. Fakultas Ilmu Komputer, Arsitektur, Teknik, dan Hukum juga memiliki uang kuliah tinggi hingga Rp80 juta.

Sementara di Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto golongan tertinggi di Fakultas Peternakan sebelumnya berada di angka Rp2,5 juta, kemudian naik menjadi Rp14,5 juta pada  2024. Hal serupa juga terjadi di kampus lain seperti UGM, ITB, dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 



Tingginya biaya kuliah di Indonesia membuat banyak orang yang membandingkannya dengan kuliah di luar negeri. Bahkan, ada yang menilai kuliah di luar negeri lebih realistis dibandingkan di Indonesia.  

Berikut ini negara yang memiliki sistem pendidikan terbaik dengan harga cukup terjangkau dan rasional 

Norwegia 
Negara ini sudah dikenal sebagai dengan kualitas pendidikannya.Untuk biaya pendidikan rata-rata di Norway para mahasiswa harus mengeluarkan biaya pendidikan rata-rata sebesar EUR 7.000 - EUR 9.000 atau sekitar Rp125 juta-Rp161 juta

Sementara biaya hidup rata-rata per tahunnya di Norway harus mengeluarkan NOK 139.600 atau sekitar Rp216 juta

Taiwan 
Taiwan menjadi salah satu negara yang dinilai cukup murah bagi pelajar asing untuk menuntut ilmu. Terlebih lagi, Taiwan memiliki 40 kampus peringkat dunia, salah satunya National Taiwan University yang nangkring di peringkat ke 68 berdasarkan QS World University Rankings 2022 lalu. 

Besaran biaya kuliah bervariasi sesuai program studi yang diambil. Namun, rata-rata biaya kuliah per tahun sebesar NT$100,000 sampai NT$200,000 per tahun. Angka ini setara dengan Rp48 juta hingga Rp97 juta dengan kualitas yang sangat bagus. 

Jerman 
Negara yang memiliki kampus terkemuka ini memberikan fasilitas pendidikan termurah di Eropa. Bahkan negara ini juga memberikan bantuan keuangan bagi mahasiswanya yang mengalami kesulitan. 

Biaya yang dikeluarkan oleh mahasiswa yang belajar di Jerman tersebut hanya sekitar EUR 100 hingga 1500 per semester atau sekitar Rp26 juta. Sementara biaya hidup rata-rata per bulan yaitu EUR 900 per bulannya atau sekitar Rp16 juta 

Prancis 
Negara ini terkenal dengan kualitas pendidikannya yang sangat bagus. Sejak dulu, Prancis memiliki sistem pendidikan bergengsi yang diminati mahasiswa internasional.

Untuk biaya kuliah di negara Prancis yaitu sebesar EUR 3000 per tahun untuk jenjang sarjana atau sekitar Rp52 juta dan biaya hidup rata-rata yaitu mencapai EUR 1200 per bulannya setara dengan Rp21 juta 

Malaysia
Negara jiran Malaysia juga menjadi salah satu negara termurah untuk belajar di luar negeri. Biaya kuliahnya sekitar USD 3.550 atau Rp 57 juta per tahun bahkan bisa lebih murah. Biaya hidupnya juga tidak jauh berbeda dengan di Indonesia. 

 

India
India merupakan salah satu negara yang memiliki sistem pendidikan dengan kualitas bagus. Oh ya, negara ini juga termasuk yang paling ramah kantong untuk mahasiswa internasional.

Biaya kuliahnya bahkan hanya belasan juta rupiah hingga lulus jenjang sarjana. Sementara biaya hidupnya sekitar Rp5 juta-Rp10 juta per bulannya.  

Penulis: Diandra Zahra



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Inovasi Kesehatan Mental: Mengobati Depresi Melalui Aplikasi Digital

Aplikasi Rejoyn menawarkan solusi inovatif untuk mengobati depresi dengan latihan emosional yang \"mereset \" sirkuit otak

Context.id . 30 October 2024

Lewat Pertukaran Pelajar, Hubungan Indonesia-Kazakhstan Makin Erat

Hubungan Indonesia-Kazakhstan semakin erat melalui acara \"Kazakhstan-Indonesia Friendship Society\" dan program pertukaran pelajar untuk generasi ...

Helen Angelia . 30 October 2024

Jam Kerja Rendah Tapi Produktivitas Tinggi, Berkaca dari Jerman

Data OECD menunjukkan bmeskipun orang Jerman hanya bekerja rata-rata 1.340 jam per tahun, partisipasi perempuan yang tinggi dan regulasi bagus mem ...

Context.id . 29 October 2024

Konsep Adrenal Fatigue Hanyalah Mitos dan Bukan Diagnosis yang Sahih

Konsep adrenal fatigue adalah mitos tanpa dasar ilmiah dan bukan diagnosis medis sah yang hanyalah trik marketing dari pendengung

Context.id . 29 October 2024