Stories - 07 May 2024

Sederet Pengalaman Buruk yang Pernah Dialami Pengguna KRL Jabodetabek

Pengguna KRL Commuter Line pernah mengalami kejadian buruk

Context.id, JAKARTA – Belum lama ini viral unggahan video bule asal Chicago Amerika Serikat (AS) yang memuji kondisi Kereta Rel Listrik (KRL) atau Commuter Line di Indonesia.

Evan memuji kebersihan salah satu transportasi umum andalan masyarakat Jabodetabek untuk beraktivitas sehari-hari tersebut. 

“Saya di Jakarta, Indonesia. Saya akan mengunjungi suatu tempat yang terkenal untuk makan gado-gado dan beberapa makanan Indonesia lainnya. Saya bisa dengan mudah mendapatkan Grab Bike dan saya merasa lebih baik menggunakan transportasi massal,” kata Evan dalam video yang diunggahnya ke YouTube.

Namun, di sisi lain, ternyata banyak pengalaman buruk yang dialami oleh pengguna KRL di Indonesia saat di perjalanan.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), kemacetan parah menjadi pengalaman buruk yang paling banyak dialami oleh pelaku komuter Jabodetabek pada 2023. 



Sebanyak 67,3% pelaku komuter Jabodetabek menyatakan pernah mengalami pengalaman buruk tersebut. 

Gangguan pada moda transportasi menempati urutan kedua pengalaman buruk yang pernah dialami oleh pelaku komuter Jakarta yang mencapai 25,7%. 

Kemudian, sebanyak 6,5% pelaku komuter pernah mengalami kecelakaan saat di perjalanan. Ada pula pelaku komuter Jabodetabek ayng mengaku pernah memiliki pengalaman tindak kejahatan sebanyak 1,4%. 

Lalu, 0,4% pelaku komuter pernah mengalami pelecehan seksual selama perjalanan.  Sementara, 0,3% pelaku komuter mengatakan pernah mengalami pengalaman buruk lainnya. 

Di sisi lain, laporan BPS menunjukkan, sebanyak 38,2% pelaku komuter Jabodetabek mengatakan tidak pernah stres selama melakukan perjalanan.

Namun, sebanyak 28,4% pelaku komuter terkadang merasa stres dan 2,8% pelaku komuter merasa sering sekali merasa stres selama melakukan perjalanan. 


Penulis : Ririn oktaviani

Editor   : Context.id

MORE  STORIES

Tingkatkan Layanan Kesehatan Tak Cukup Dengan Penambahan SDM

Sub sistem tersebut berupa upaya, fasilitas, logistik dan obat-obatan, pembiayaan, serta SDM

Noviarizal Fernandez | 17-05-2024

Miliarder Beli Klub Eropa, Ada Pengaruh ke Sepak Bola Indonesia?

Deretan pengusaha kakap Tanah Air miliki saham mayoritas di klub-klub sepak bola luar negeri

Noviarizal Fernandez | 17-05-2024

Polemik Pernikahan Massal 100 Anak Perempuan di Nigeria

Pendidikan lebih prioritas bagi anak-anak perempuan dibandingkan memaksanya untuk melakukan pernikahan

Context.id | 17-05-2024

Reimajinasi Baru Museum dan Cagar Budaya Menjadi Ruang Belajar Inklusif.

Kemdikbudristek meluncurkan Indonesian Heritage Agency atau IHA untuk memberikan citra baru bagi museum dan situs budaya nasional.

Context.id | 17-05-2024