AS Kirim Roket ke Ukraina, Rusia Ketar-Ketir!
Amerika akan mengirimkan Ukraina sejumlah roket jarak sedang berteknologi tinggi, seperti yang diminta pemerintah Ukraina beberapa saat lalu.
Context.id, JAKARTA - Amerika akan mengirimkan Ukraina sejumlah roket jarak sedang berteknologi tinggi, seperti yang diminta pemerintah Ukraina beberapa saat lalu.
Roket ini merupakan bagian dari bantuan AS kepada Ukraina yang senilai US$700 juta, yang terdiri atas helikopter, sistem senjata anti tank Javelin kendaraan taktis, suku cadang, dan lain-lainnya.
Adapun bantuan ini dilakukan untuk membantu Ukraina menangkal serangan Rusia, karena selama ini Ukraina tidak memiliki senjata yang layak untuk perang. Pengiriman roket ini juga diharapkan dapat digunakan di wilayah Donbas Timur, Ukraina (yang sedang mengalami perebutan wilayah) agar Ukraina dapat mengambil kembali kota yang telah direbut Rusia.
Presiden Amerika, Joe Biden bahkan menegaskan bahwa senjata ini bukan untuk menyerang Rusia. Argumennya, sistem senjata apapun dapat menembak ke Rusia jika cukup dekat dengan perbatasan. Sementara roket jarak sedang ini hanya bisa meluncur sejauh 70 km.
Di sisi lain, Ukraina juga telah menyatakan kepada pejabat AS bahwa mereka tidak akan menembakan roket ke wilayah Rusia.
Namun ternyata, pernyataan Biden dan Ukraina dianggap bualan belaka oleh pihak Rusia. Juru bicara istana negara Rusia bahkan menyatakan bahwa AS sengaja menuangkan minyak ke api.
Dikarenakan pengiriman senjata tersebut dinilai bukan untuk membuat Ukraina dapat bertahan, melainkan justru meningkatkan permusuhan di Ukraina.
RELATED ARTICLES
AS Kirim Roket ke Ukraina, Rusia Ketar-Ketir!
Amerika akan mengirimkan Ukraina sejumlah roket jarak sedang berteknologi tinggi, seperti yang diminta pemerintah Ukraina beberapa saat lalu.
Context.id, JAKARTA - Amerika akan mengirimkan Ukraina sejumlah roket jarak sedang berteknologi tinggi, seperti yang diminta pemerintah Ukraina beberapa saat lalu.
Roket ini merupakan bagian dari bantuan AS kepada Ukraina yang senilai US$700 juta, yang terdiri atas helikopter, sistem senjata anti tank Javelin kendaraan taktis, suku cadang, dan lain-lainnya.
Adapun bantuan ini dilakukan untuk membantu Ukraina menangkal serangan Rusia, karena selama ini Ukraina tidak memiliki senjata yang layak untuk perang. Pengiriman roket ini juga diharapkan dapat digunakan di wilayah Donbas Timur, Ukraina (yang sedang mengalami perebutan wilayah) agar Ukraina dapat mengambil kembali kota yang telah direbut Rusia.
Presiden Amerika, Joe Biden bahkan menegaskan bahwa senjata ini bukan untuk menyerang Rusia. Argumennya, sistem senjata apapun dapat menembak ke Rusia jika cukup dekat dengan perbatasan. Sementara roket jarak sedang ini hanya bisa meluncur sejauh 70 km.
Di sisi lain, Ukraina juga telah menyatakan kepada pejabat AS bahwa mereka tidak akan menembakan roket ke wilayah Rusia.
Namun ternyata, pernyataan Biden dan Ukraina dianggap bualan belaka oleh pihak Rusia. Juru bicara istana negara Rusia bahkan menyatakan bahwa AS sengaja menuangkan minyak ke api.
Dikarenakan pengiriman senjata tersebut dinilai bukan untuk membuat Ukraina dapat bertahan, melainkan justru meningkatkan permusuhan di Ukraina.
POPULAR
RELATED ARTICLES