Stories - 05 April 2024

Ini Sejarah Panjang Pramuka di Indonesia

Penghapusan Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah memantik polemik. Bagaimana sejarah gerakan ini di Indonesia?


Peringatan Hari Pramuka/ Kominfo

Context.id, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim baru saja menerbitkan Peraturan Menteri No 12 Tahun 2024 yang mengatur menghapus kewajiban siswa dari jenjang PAUD hingga menengah untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Pramuka.

Langkah ini menimbulkan polemik. Pasalnya, Pramuka sudah lama menjadi kegiatan ekstrakurikuler di sekolah Indonesia. 

Berdasarkan UU No.12 Tahun 2010, Pramuka merupakan gerakan kepanduan yang menjadi kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.

Gerakan ini ditujukan sebagai bentuk pengembangan kemampuan non-akademik dan karakter siswa.

Meskipun gerakan kepanduan dunia telah lahir sejak awal abad 20 di Inggris, tetapi gerakan ini memerlukan waktu dan catatan sejarah yang panjang sebelum akhirnya resmi berkembang di Indonesia.



Sejarah Gerakan Pramuka

Gerakan kepanduan dunia diperkenalkan pertama kali di Inggris pada 1908 oleh Lord Baden Powell melalui terbitan sebuah buku berjudul ‘Scouting for Boys’.

Buku milik Baden Powell ini kemudian menjadi populer dan berhasil meluas hingga ke negara-negara sekitarnya, mulai dari Belanda, Prancis, hingga Italia.

Pada 1912, Belanda yang saat itu tengah menguasai Indonesia pun ikut mendirikan gerakan kepanduan dengan nama Nationale Padvinderij Organisatie (NPO). 

Disusul oleh Javaansche Padvinder Organisatie (JPO) yang dibentuk oleh Mangkunegara VII dari Surakarta sebagai organisasi pramuka pertama di Indonesia.

Pada 1922, jambore kepanduan dunia pertama dilaksanakan di Olympia Hall London. Jambore ini diikuti oleh total 27 negara, termasuk Indonesia.

Setahun berselang, organisasi Pramuka mulai terbentuk di Indonesia, ditandai dengan berdirinya Jong Indonesische Padvinderij Organisatie di Jakarta (JIPO) dan Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung.

Kedua organisasi tersebut berkembang menjadi organisasi pramuka yang kemudian mengawali tumbuh suburnya organisasi kepanduan di Indonesia.

Pada 1926, JIPO dan NPO memutuskan untuk bergabung menjadi Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO) dan menjadi organisasi kepramukaan terbesar di Indonesia pada masa itu.

Gerakan kepanduan di Indonesia sempat dianggap sebagai ancaman oleh pihak Belanda hingga Belanda mengeluarkan larangan organisasi kepanduan selain bentukan Belanda yang menggunakan istilah Padvinder.

Setelah peristiwa gerakan Sumpah Pemuda pada 1928, gerakan Pramuka semakin masif sebagai bentuk solidaritas dan perjuangan kaum-kaum pemuda untuk bebas dari penjajahan Belanda.

Jambore kepramukaan Indonesia pertama kali digelar pada 1941 yang digagas oleh Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) di Yogyakarta.

Setelah masa agresi militer II Belanda pada 1960, kondisi politik Indonesia mulai membaik dan pemerintah melalui Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara menggagas perbaikan organisasi kepanduan sebagai bentuk semangat perjuangan kaum pemuda.

Setahun kemudian, pada 1961 Presiden Soekarno kemudian secara resmi meleburkan seluruh organisasi kepanduan yang ada di Indonesia menjadi satu kesatuan, yaitu Gerakan Praja Muda Karana atau Pramuka.

Para tokoh pembentuk Gerakan Pramuka pada masa itu adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Achmad Aziz Saleh, dan Achamadi. 

Pada tahun inilah istilah Pramuka pertama kali muncul di Indonesia, dan Sri Sultan Hamengkubuwono IX secara resmi dinobatkan menjadi Bapak Pramuka Indonesia.

Sejak kemunculannya pada masa penjajahan, Pramuka konsisten menjadi gerakan pemuda yang menumbuhkan rasa cinta Tanah Air. 

Sekolah-sekolah di Indonesia yang berada pada tingkat PAUD hingga menengah pun diwajibkan untuk memiliki ekstrakurikuler Pramuka.

Penulis: Ridho Danu


Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

MORE  STORIES

Indonesia Usung Hydro-Diplomacy di World Water Forum ke-10, Apa Poinnya?

Hydro-diplomacy merespon masalah manajemen sumber daya air, pemerataan distribusi air, dan mitigasi bencana terkait air termasuk soal pembiayaan.

Ririn oktaviani | 29-04-2024

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Apa Dampaknya Bagi Konsumen?

Dampaknya, masyarakat akan semakin tercekik karena kesulitan untuk membayar transaksi kredit yang bunganya semakin meroket.

Context.id | 29-04-2024

Dipaksa Jual Saham, TikTok Pilih Opsi Tutup Aplikasinya di AS

Para senior eksekutif ByteDance memilih aplikasi dimatikan di AS ketimbang menjualnya kepada calon pembeli

Context.id | 29-04-2024

Cara elegan Shin Tae Yong Membalas Penghinaan

Tangan dingin Shin Tae Yong berhasil mempecundangi negara asalnya sendiri dan membawa Indonesia melaju ke semifinal AFC Cup U-23.

Noviarizal Fernandez | 29-04-2024