Stories - 04 April 2024

AS Ingin Atur Waktu di Bulan

Amerika Serikat berupaya menetapkan norma-norma internasional di tengah perlombaan negara dan perusahaan swasta yang ingin mencapai Bulan


Ilustrasi AS ingin atur waktu bulan - Jihan Aldiza

Context.id, JAKARTA - Gedung Putih pada Selasa (2/4) mengarahkan Badan Antariksa Amerika (NASA) untuk menetapkan standar waktu terpadu Bulan dan benda langit lainnya.

Adapun Washington menegaskan jika Amerika Serikat berupaya untuk menetapkan norma-norma internasional di tengah perlombaan negara-negara dan perusahaan swasta yang ingin mencapai Bulan.

Melansir Reuters, Kepala Kebijakan Sains dan Teknologi Gedung Putih (OSTP) mengarahkan NASA dan pemerintah AS untuk mengkoordinasikan Waktu Bulan Terkoordinasi (LTC) pada akhir 2026 mendatang.

“NASA, perusahaan swasta dan badan antariksa di seluruh dunia meluncurkan misi ke Bulan, Mars, dan sekitarnya, penting bagi kami untuk menetapkan standar waktu untuk keamanan dan akurasi,” jelas Wakil Direktur OSTP Steve Welby, seperti dikutip dari Space News, Rabu, (3/4).

OSTP mengatakan jika Waktu Bulan Terkoordinasi ini dapat menjadi tolak ukur ketepatan waktu bagi pesawat ruang angkasa, bulan, dan satelit yang membutuhkan waktu presisi untuk misi yang mereka jalani karena perbedaan variasi periodik di luar angkasa.



“Jam yang sama yang kita miliki di Bumi akan bergerak pada tingkat yang berbeda di bulan,” ucap Kepala Komunikasi dan Navigasi Luar Angkasa NASA Kevin Coggins, seperti dikutip, Rabu, (3/4).

Hal ini dapat terjadi karena adanya gaya gravitasi yang berbeda serta faktor-faktor lainnya di bulan dan luar angkasa yang dapat mengubah bagaimana waktu relatif dirasakan di Bumi.

Adapun sistem waktu bulan universal ini nantinya akan menggunakan teknologi yang sama dengan sistem waktu universal terkoordinasi di bumi yang bergantung pada jaringan global jam atom yang ditempatkan diseluruh dunia.

“Pikirkan jam atom di AS. Mereka adalah detak jantung bangsa yang menyinkronkan segalanya. Anda akan menginginkan detak jantung yang sama di bulan,” jelas Coggins, seperti dikutip, Rabu, (3/4).

Pejabat OSTP juga mengatakan jika penyebaran jam atom di permukaan bulan akan diperlukan untuk mendapatkan hasil rata-rata waktu yang tepat sama seperti di Bumi.

Tak hanya itu, pejabat tersebut juga menekankan jika kepemimpinan Amerika untuk menetapkan standar yang sesuai dan mencapai akurasi serta ketahanan yang diperlukan untuk beroperasi di bulan akan sangat menguntungkan semua negara di luar angkasa.

Kendati demikian, mega proyek internasional tersebut membutuhkan perjanjian internasional untuk mengimplementasikan waktu bulan terkoordinasi, namun dua saingan utama AS di luar angkasa seperti China dan Rusia dikabarkan belum menandatangani usulan tersebut.

Penulis: Candra Soemirat


Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

MORE  STORIES

Perkenalkan SocialAI, Medsos Bagi Orang Kesepian atau Pemalu

SocialAI merupakan media sosial yang benar-benar berisi interaksi palsu alias diisi oleh chatbot AI

Context.id | 19-09-2024

Peran Penting Internet untuk Pendidikan di Sudut Lain Indonesia

Kehadiran internet di kota-kota besar mungkin sudah menjadi kebutuhan primer. Tapi, bagaimana di desa atau daerah terpencil yang belum terjamah?

Context.id | 19-09-2024

Industri Antariksa Asia Mulai Menyaingi AS dan Eropa

China, India dan Jepang membuka pintu bagi negara-negara Asia ikut dalam persaingan antariksa

Context.id | 19-09-2024

Lepas Tanggung Jawab Iklim, Perusahaan Energi Fosil Jadi Sponsor Olahraga

Lembaga penelitian iklim menemukan aliran dana besar perusahaan migas ke acara olahraga untuk mengelabui masyarakat soal krisis iklim\r\n

Context.id | 18-09-2024