Stories - 01 April 2024

Xiaomi Targetkan Posisi Lima Besar Produsen Mobil Listrik Dunia

Xiaomi merilis tiga versi dari model NEV di antaranya SU7, SU7 Pro, SU7 Max dan dibanderol dengan harga mulai dari Rp473 juta-658 juta.

Context.id, JAKARTA - Perusahaan elektronik asal China, Xiaomi resmi meluncurkan mobil listrik dengan menggunakan energi terbarukan atau new energy vehicle (NEV) dengan tipe sport utility vehicle (SUV). 

Dilansir dari Euro News, perusahaan tersebut merilis tiga versi dari model NEV di antaranya SU7, SU7 Pro, SU7 Max dan dibanderol dengan harga mulai dari 215.900 yuan atau $30.431 AS hingga 299.900 yuan atau sekitar Rp473 juta-Rp658 juta. 

Harga tersebut 30.000 yuan lebih rendah dengan mobil garapan Elon Musk, Tesla Model 3 di China.

Peluncuran mobil listrik Xiaomi ini mendapat respon baik di pasaran. Setelah pembukaan penjualan dibuka, pada 27 menit pertama Xiaomi telah mendapatkan 50.000 pesanan di Beijing. 

Para produsen kendaraan listrik China juga mulai memasuki pasar luar negeri walaupun sebagian besar penjualan dibeli oleh masyarakat dalam negeri.



Namun dengan strategi penjualan model-model dengan harga yang lebih murah menjadi tantangan bagi perusahaan luar yang terkenal dengan otomotifnya seperti Eropa, Jepang, dan Amerika. 

Hal tersebut ditanggapi oleh Komisi Eropa yang menyelidiki antisubsidi terkait mobil listrik murah dari China pada akhir tahun lalu. Mereka menganggap bahwa produsen China telah mendistorsi pasar otomotif di Eropa. 

Xiaomi dikenal dengan perusahaan yang memproduksi barang elektronik seperti ponsel pintar, televisi pintar, dan perangkat lainnya. Oleh karena itu CEO Xiaomi, Lei Jun memiliki ide untuk menggabungkan mobil dengan telepon maupun peralatan rumah tangga lainnya. 

Mobil tersebut dirancang dengan minimal 700 km dengan pengalaman mengemudi yang lebih baik bagi pengendara pribadi, atau keluarga kecil sekalipun.

Tak hanya itu, mobil ini juga memiliki kelebihan dengan fitur-fitur cerdasnya di antaranya pengguna dapat berkomunikasi di mobil dengan kurir barang saat bel pintu rumah dibunyikan.

Mobil tersebut juga akan sesuai dengan sistem Apple dan Xiaomi melihat popularitas dari kedua merek tersebut. 

Lei juga mengatakan bahwa perusahaan ini berencana untuk menjadi salah satu dari lima produsen mobil terbesar di dunia dengan kisaran waktu 15 hingga 20 tahun kedepan. 

Sementara CEO konsultan Sino Auto Insight, Tu Le mengatakan bahwa terciptanya mobil listrik tersebut merupakan upaya Xiaomi untuk menjadi bagian dari kehidupan seseorang yang menjadi hal penting bagi perusahaan teknologi. 

“Kemampuan untuk menjadi bagian berkelanjutan dari kehidupan seseorang adalah hal yang sangat penting bagi perusahaan teknologi,” katanya. 

“Anda mungkin tidak mengenal siapapun di Beijing yang tidak memiliki setidaknya satu produk Xiaomi, baik itu ponsel, komputer, TV, alat pembersih (udara), atau tablet.” tambahnya 

Menurutnya, Xiaomi telah memprediksikan bahwa perusahaannya dapat merancang dan mengembangkan mobil listrik yang dapat laku di pasaran.

Penulis: Diandra Zahra


Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

MORE  STORIES

Pengguna Mobil Apa yang Paling Pintar di Jalanan?

Pernah kesal dengan perilaku berkendara sebagian pengemudi mobil dengan brand tertentu? Ini riset yang mengkorelasikan brand mobil yang dikendarai ...

Fahri N. Muharom | 07-09-2024

Bagaimana Sepak Bola Tunanetra Dimainkan?

Atlet sepak bola tunanetra sangat hebat dalam menggunakan kesadaran ruang dan mampu memadukan kecepatan serta teknik bermain

Context.id | 06-09-2024

Nyetir Lebih dari Dua Jam Bisa Bikin Makin Bodoh?

Sebuah studi di Inggris menemukan bahwa mengemudi lebih dari dua jam sehari bisa menurunkan daya otak seseorang.

Naufal Jauhar Nazhif | 06-09-2024

Saat Hewan Ditugaskan Menjadi James Bond

Penggunaan hewan dalam kegiatan militer telah berlangsung selama bertahun-tahun baik itu untuk kegiatan mata-mata atau untuk penyerangan.

Context.id | 05-09-2024