Pemberdayaan Anggota Jadi Fokus Gerakan Credit Union
Perlu partisipasi aktif dari semua pihak mulai dari pengurus, pengawas, manajemen serta anggota.
Context.id,JAKARTA- Koperasi Simpan Pinjam Credit Union Bererod Gratia terus berkomitmen melakukan pemberdayaan anggota secara berkelanjutan.
Ketua Pengurus KSP CU Bererod Gratia, Jakarta, Melianus Mau Leon mengatakan, upaya pemberdayaan anggota di antaranya dengan menggelar sejumlah pelatihan rutin dan intens semisal literasi keuangan, literasi usaha, serta pertemuan wirausaha.
Hal itu digungkapkan olehnya di sela pembukaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2023, di Jakarta, Sabtu (23/3/2024).
Sepanjang 2023, credit union itu menggelar aneka kegiatan pemberdayaan anggota sebanyak 875 aktivitas termasuk pelatihan wirausaha, pendidikan kaum muda dan perempuan.
Kesungguhan dalam meningkatkan pemberdayaan anggota juga dilakukan dalam bentuk pembukaan produk pinjaman baru yakni pinjaman mikro yang bisa dimanfaatkan oleh anggota untuk membiayai usaha, dengan balas jasa yang menurutnya lebih rendah dari kredit usaha rakyat (KUR).
Menurutnya, kegiatan RAT tersebut menjadi momentum yang tepat untuk mengevaluasi capaian serta tantangan termasuk mempersiapkan strategi pembedayaan berdasarkan semangat gotong royong. Untuk memajukan gerakan credit union, menurutnya perlu partisipasi aktif dari semua pihak mulai dari pengurus, pengawas, manajemen serta anggota.
“Pengawasan dari anggota juga sangat penting di mana setiap bulan kami melibatkan para ketua anggota komunitas basis anggota [sel pemberdayaan anggota],” paparnya.
Dalam RAT yang dilakukan selama dua hari tersebut, para anggota juga akan memilih susunan pengurus dan pengawas yang baru. Leon yang menjabat pada periode 2021-2023 berpesan agar pengurus mendatang harus memperhatikkan kepatuhan terhadap berrbagai regulasi yang diterbitkan oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.
Marselus Sunardi, Ketua Federasi Credit Union Indonesia (Puskopcuina) yang membuka kegiatan tersebut mengingatkan agar CU Bererod Gratia senantiasa meningkatkan pertumbuhan anggota. Pasalnya, dengan bertambahnya jumlah anggota, maka makin banyak orang yang akan terlibat dalam kegiatan pemberdayaan diri sendiri dan sesama.
“Ber-credit union itu sejatinya adalah pembangunan diri dan pembangunan manusia. Credit union membimbing anggota menjadi orang baik dan orang bijak,” ucapnya.
CU Bererod Gratia, berdiri pada 15 Mei 2006 yang diinisiasi oleh para karyawan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan bersifat terbuka, serta diharapkan menjadi solusi atas permasalahan keuangan anggota dengan cara ” Menolong Anggota untuk Menolong Diri Sendiri”.
Lembaga ini sudah memiliki 9 kantor pelayanan, dengan jumlah aset pada 2023 sebesar Rp184,2 miliar serta 11.583 anggota yang tersebar di DKI Jakarta, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang serta Kabupaten Tangerang.
Pada 2023, lembaga ini telah mencairkan pinjaman kepada anggota sebesar Rp82,1 miliar, meningkat dibandingkan dua tahun sebelumnya di mana pada 2022, yang mencapai Rp73,091 miliar serta 2021, ketika pandemi Covid-19 masih melanda, dengan pencairan sebesar Rp71,3 miliar.
Secara keseluruhan pada 2023, pinjaman beredar di lembaga tersebut mencapai Rp122,3 miliar, meningkat tipis dibandingkan dengan data 2022 yang mencapai Rp115,4 miliar.
Adapun credit union adalah lembaga pemberdayaan berbadan hukum koperasi yang berisikan orang-orang dengan samaan kebutuhan maupun tujuan untuk menjalankan modal usaha bersama. Kepemilikan lembaga ini berasal dari anggota, jadi bukan oleh pemegang saham eksternal atau di luar keanggotaan seperti yang dilakukan oleh bank.
RELATED ARTICLES
Pemberdayaan Anggota Jadi Fokus Gerakan Credit Union
Perlu partisipasi aktif dari semua pihak mulai dari pengurus, pengawas, manajemen serta anggota.
Context.id,JAKARTA- Koperasi Simpan Pinjam Credit Union Bererod Gratia terus berkomitmen melakukan pemberdayaan anggota secara berkelanjutan.
Ketua Pengurus KSP CU Bererod Gratia, Jakarta, Melianus Mau Leon mengatakan, upaya pemberdayaan anggota di antaranya dengan menggelar sejumlah pelatihan rutin dan intens semisal literasi keuangan, literasi usaha, serta pertemuan wirausaha.
Hal itu digungkapkan olehnya di sela pembukaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2023, di Jakarta, Sabtu (23/3/2024).
Sepanjang 2023, credit union itu menggelar aneka kegiatan pemberdayaan anggota sebanyak 875 aktivitas termasuk pelatihan wirausaha, pendidikan kaum muda dan perempuan.
Kesungguhan dalam meningkatkan pemberdayaan anggota juga dilakukan dalam bentuk pembukaan produk pinjaman baru yakni pinjaman mikro yang bisa dimanfaatkan oleh anggota untuk membiayai usaha, dengan balas jasa yang menurutnya lebih rendah dari kredit usaha rakyat (KUR).
Menurutnya, kegiatan RAT tersebut menjadi momentum yang tepat untuk mengevaluasi capaian serta tantangan termasuk mempersiapkan strategi pembedayaan berdasarkan semangat gotong royong. Untuk memajukan gerakan credit union, menurutnya perlu partisipasi aktif dari semua pihak mulai dari pengurus, pengawas, manajemen serta anggota.
“Pengawasan dari anggota juga sangat penting di mana setiap bulan kami melibatkan para ketua anggota komunitas basis anggota [sel pemberdayaan anggota],” paparnya.
Dalam RAT yang dilakukan selama dua hari tersebut, para anggota juga akan memilih susunan pengurus dan pengawas yang baru. Leon yang menjabat pada periode 2021-2023 berpesan agar pengurus mendatang harus memperhatikkan kepatuhan terhadap berrbagai regulasi yang diterbitkan oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.
Marselus Sunardi, Ketua Federasi Credit Union Indonesia (Puskopcuina) yang membuka kegiatan tersebut mengingatkan agar CU Bererod Gratia senantiasa meningkatkan pertumbuhan anggota. Pasalnya, dengan bertambahnya jumlah anggota, maka makin banyak orang yang akan terlibat dalam kegiatan pemberdayaan diri sendiri dan sesama.
“Ber-credit union itu sejatinya adalah pembangunan diri dan pembangunan manusia. Credit union membimbing anggota menjadi orang baik dan orang bijak,” ucapnya.
CU Bererod Gratia, berdiri pada 15 Mei 2006 yang diinisiasi oleh para karyawan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan bersifat terbuka, serta diharapkan menjadi solusi atas permasalahan keuangan anggota dengan cara ” Menolong Anggota untuk Menolong Diri Sendiri”.
Lembaga ini sudah memiliki 9 kantor pelayanan, dengan jumlah aset pada 2023 sebesar Rp184,2 miliar serta 11.583 anggota yang tersebar di DKI Jakarta, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang serta Kabupaten Tangerang.
Pada 2023, lembaga ini telah mencairkan pinjaman kepada anggota sebesar Rp82,1 miliar, meningkat dibandingkan dua tahun sebelumnya di mana pada 2022, yang mencapai Rp73,091 miliar serta 2021, ketika pandemi Covid-19 masih melanda, dengan pencairan sebesar Rp71,3 miliar.
Secara keseluruhan pada 2023, pinjaman beredar di lembaga tersebut mencapai Rp122,3 miliar, meningkat tipis dibandingkan dengan data 2022 yang mencapai Rp115,4 miliar.
Adapun credit union adalah lembaga pemberdayaan berbadan hukum koperasi yang berisikan orang-orang dengan samaan kebutuhan maupun tujuan untuk menjalankan modal usaha bersama. Kepemilikan lembaga ini berasal dari anggota, jadi bukan oleh pemegang saham eksternal atau di luar keanggotaan seperti yang dilakukan oleh bank.
POPULAR
RELATED ARTICLES