Stories - 13 March 2024
Aplikasi X Milik Elon Musk Dianggap Fasilitasi Kelompok Teror
Media sosial X milik Elon Musk tengah dalam penyelidikan terkait adanya kelompok teroris yang menggunakan layanan premium berbayar di aplikasi itu
Context.id, JAKARTA - Media sosial X milik Elon Musk tengah dalam penyelidikan terkait adanya kelompok teroris yang menggunakan dan menghasilkan uang dari layanan premium berbayar di aplikasi tersebut.
Penyelidikan tersebut dilakukan oleh dua anggota kongres dari Partai Demokrat Amerika Serikat yaitu Jamie Raskin dari Maryland dan Daniel Goldman dari New York.
Kedua anggota kongres ini memulai penyelidikan setelah mendapat laporan terkait para pemimpin senior Hizbullah, media berita Iran, dan media pemerintah Rusia serta kelompok Houthi ikut menjadi pengguna media sosial X tersebut.
Laporan tersebut berasal dari Tech Transparency Project (TTP) yang menemukan kelompok teroris atau organisasi yang dikecam oleh pihak AS ternyata memiliki akun dengan centang berbayar di X.
Mengutip laporan TTP via Bloomberg, Raskin dan Goldman menjelaskan X menyalahi kebijakan sanksi AS dengan memberikan layanan premium berbayar akun yang diduga milik para kelompok teror.
BACA JUGA
- Gegara Iklan Judi Pemerintah Tegur Platform X
- Bukan Prank! Akhirnya Elon Musk Fix Beli Twitter
- Elon Musk Jadi Bos Twitter yang Baru!
“Jika benar, hal ini menimbulkan kekhawatiran yang signifikan bahwa X mungkin melanggar undang-undang sanksi AS dengan memfasilitasi transaksi keuangan dari organisasi teroris dan entitas lain yang diberi sanksi oleh Departemen Keuangan AS,” tulisnya di surat yang ditujukan kepada Ketua Pengawasan dan Akuntabilitas James Comer, seperti dikutip Rabu (13/3)
Sementara, pihak X menegaskan bahwa pihaknya bertanggung jawab atas keselamatan pengguna dan proses berlangganannya telah mematuhi kewajiban hukum. Bahkan pihak X juga melakukan penyaringan secara independen terhadap pembayaran X.
“Beberapa akun yang tercantum dalam laporan TPP tidak disebutkan secara langsung dalam daftar sanksi, sementara beberapa akun lainnya mungkin memiliki tanda centang akun yang terlihat tanpa menerima layanan apa pun yang akan dikenakan sanksi,” tulis X,
Setelah laporan TPP tersebut, pihak X telah menghapus centang biru pada akun profil beberapa pemimpin kelompok yang tidak disukai AS, salah satunya pemimpin Hizbullah Nasrallah.
Raskin dan Goldman juga masih menunggu jawaban dari pihak X terkait beberapa hal di antaranya, akun X dari entitas lain yang memiliki sanksi Amerika Serikat namun terdapat tanda centang emas yang mana menjadi pertanda status “Organisasi Terverifikasi” termasuk Press TV Iran dan Tinkoff Bank Russia.
Serta kemungkinan penerimaan pendapatan iklan dari X oleh entitas yang terkena sanksi tersebut.
Penulis: Diandra Zahra
Penulis : Context.id
Editor : Wahyu Arifin
MORE STORIES
Generasi Muda (Harus) Bisa Menavigasi Keuangan
Gen Z harus mulai cerdas dalam mengelola keuangan, dengan fokus pada menabung, investasi, dan pelunasan utang untuk mencapai kesejahteraan finansial.
Context.id | 25-10-2024
Popularitas Sepeda dan Skuter Listrik Dihadapkan dengan Risiko Keselamatan
Sepeda listrik dan skuter listrik semakin populer di Indonesia, tetapi risiko keselamatan yang tinggi memerlukan kesadaran dan tindakan pencegahan ...
Naufal Jauhar Nazhif | 25-10-2024
Mendengar, Membeli dan Menyanyikan, Inilah Pengaruh Kuat Jingle Produk
Jingle produk efektif sebagai alat pemasaran karena melodi dan lirik kreatifnya menciptakan koneksi emosional serta nostalgia.
Context.id | 25-10-2024
Mengapa Sekolah Masih Mewajibkan Rok bagi Anak Perempuan?
Studi menunjukkan seragam sekolah, khususnya rok yang dikenakan anak perempuan, dapat membatasi aktivitas fisik mereka.
Naufal Jauhar Nazhif | 24-10-2024
A modern exploration of business, societies, and ideas.
Powered by Bisnis Indonesia.
Copyright © 2024 - Context
Copyright © 2024 - Context