Share

Home Stories

Stories 24 Mei 2022

Arab Melarang Warganya ke Indonesia, Kemlu Protes!

Pemerintah Arab Saudi melarang warganya bepergian ke sejumlah negara. Larangan ini diklaim berkaitan dengan peningkatan kasus Covid-19.

Pembukaan KTT Future Investment Initiative (FII) di Riyadh, Arab Saudi, pada Selasa (26/10/2022). - Bloomberg -

Context.id, JAKARTA - Pemerintah Arab Saudi membuat kebijakan baru dengan melarang warganya bepergian ke sejumlah negara. Larangan ini diklaim berkaitan dengan peningkatan kasus Covid-19.

Adapun, larangan tersebut berlaku pada warga negara Arab Saudi yang ingin bepergian ke-16 negara ini, mulai dari Lebanon, Suriah, Turki, Iran, Afghanistan, Yaman, Somalia, Ethiopia, Republik Demokratik Kongo, LIbya, India, Vietnam, Armenia, Belarusia, Venezuela, dan Indonesia.

Arab Saudi dilaporkan mengalami lonjakan kasus Covid-19 selama beberapa minggu terakhir. Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Arab Saudi memastikan bahwa warganya tidak ada yang terinfeksi monkeypox.

Terkait hal ini, Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) akan bekerja sama dengan Perwakilan RI di Riyadh (KBRI) untuk membicarakan perihal larangan ini. Direktur Timur Tengah Kemlu RI Bagus Hendraning Kobarsyih, mengatakan pihaknya juga sudah meminta bantuan Kedutaan Arab Saudi di Jakarta untuk menjelaskan maksud dari larangan pekerjaan ini.

“(Kami ingin) agar cabut larangan ini karena tidak beralasan,” ujar Bagus dikutip dari Tempo, Selasa (24/5/2022).

Pasalnya, hasil penanganan Covid-19 di Indonesia sudah lebih baik dari banyak negara di dunia. Bahkan berdasarkan data JHU CSSE Covid-19 (22/5/2022), kasus baru positif Covid-19 di Indonesia hanya berjumlah 227 kasus. Sementara kasus mingguan menyentuh angka 259 kasus.

Namun memang, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa pandemi Covid-19 “pasti belum berakhir”. Direktur Jenderal (Dirjen) WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pihaknya telah menurunkan kewaspadaan dengan risiko tertentu.

“Penurunan pengujian dan pengurutan berarti kita membutakan diri kita sendiri terhadap evolusi virus,” ujar Ghebreyesus melansir dari Times of India.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi

Stories 24 Mei 2022

Arab Melarang Warganya ke Indonesia, Kemlu Protes!

Pemerintah Arab Saudi melarang warganya bepergian ke sejumlah negara. Larangan ini diklaim berkaitan dengan peningkatan kasus Covid-19.

Pembukaan KTT Future Investment Initiative (FII) di Riyadh, Arab Saudi, pada Selasa (26/10/2022). - Bloomberg -

Context.id, JAKARTA - Pemerintah Arab Saudi membuat kebijakan baru dengan melarang warganya bepergian ke sejumlah negara. Larangan ini diklaim berkaitan dengan peningkatan kasus Covid-19.

Adapun, larangan tersebut berlaku pada warga negara Arab Saudi yang ingin bepergian ke-16 negara ini, mulai dari Lebanon, Suriah, Turki, Iran, Afghanistan, Yaman, Somalia, Ethiopia, Republik Demokratik Kongo, LIbya, India, Vietnam, Armenia, Belarusia, Venezuela, dan Indonesia.

Arab Saudi dilaporkan mengalami lonjakan kasus Covid-19 selama beberapa minggu terakhir. Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Arab Saudi memastikan bahwa warganya tidak ada yang terinfeksi monkeypox.

Terkait hal ini, Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) akan bekerja sama dengan Perwakilan RI di Riyadh (KBRI) untuk membicarakan perihal larangan ini. Direktur Timur Tengah Kemlu RI Bagus Hendraning Kobarsyih, mengatakan pihaknya juga sudah meminta bantuan Kedutaan Arab Saudi di Jakarta untuk menjelaskan maksud dari larangan pekerjaan ini.

“(Kami ingin) agar cabut larangan ini karena tidak beralasan,” ujar Bagus dikutip dari Tempo, Selasa (24/5/2022).

Pasalnya, hasil penanganan Covid-19 di Indonesia sudah lebih baik dari banyak negara di dunia. Bahkan berdasarkan data JHU CSSE Covid-19 (22/5/2022), kasus baru positif Covid-19 di Indonesia hanya berjumlah 227 kasus. Sementara kasus mingguan menyentuh angka 259 kasus.

Namun memang, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa pandemi Covid-19 “pasti belum berakhir”. Direktur Jenderal (Dirjen) WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pihaknya telah menurunkan kewaspadaan dengan risiko tertentu.

“Penurunan pengujian dan pengurutan berarti kita membutakan diri kita sendiri terhadap evolusi virus,” ujar Ghebreyesus melansir dari Times of India.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

TikTok Rilis Fitur Kampus, Mirip Facebook Versi Awal

Survei Pew Research Center pada 2024 menemukan enam dari sepuluh remaja di AS mengaku rutin menggunakan TikTok dan fitur ini bisa menggaet lebih ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 26 August 2025

Bubur Ayam Indonesia Dinobatkan sebagai Bubur Terenak di Dunia!

TasteAtlas menempatkan bubur ayam Indonesia sebagai bubur terenak dunia mengungguli Arroz Caldo dari Filipina serta Chè ba màu, bubur khas Vietn ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 26 August 2025

Menang di WTO, Mendag Dorong Uni Eropa Cabut Bea Imbalan Biodiesel

Pemerintah Indonesia mendesak Uni Eropa agar segera menghapus bea masuk imbalan atas impor produk biodiesel RI setelah terbitnya keputusan WTO

Renita Sukma . 25 August 2025

Kunyah Pinang Sirih Sudah Ada Sejak Zaman Kuno

Penelitian menemukan bukti praktik mengunyah pinang telah ada sejak zaman kuno, terutama di wilayah Asia Tenggara.

Renita Sukma . 24 August 2025