Share

Home Stories

Stories 19 Mei 2022

Dunkin’ Donuts Tidak Bayar THR, Apa yang Terjadi?

Dalam tiga tahun terakhir, Dunkin Donuts tidak membayar THR dan merumahkan pekerjanya secara sepihak.

Salah satu gerai Dunkin Donuts di jalanan Berlin, Jerman. - Bloomberg -

Context.id, JAKARTA - Restoran Dunkin’ Donuts menjadi sorotan publik terkait polemik pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) pegawai dalam tiga tahun terakhir. Tak hanya itu, restoran donat asal Negeri Paman Sam ini juga diduga merumahkan pekerja secara sepihak.

Hal ini dilaporkan Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (Aspek) kepada Kementerian Ketenagakerjaan dan meminta tindakan tegas untuk pihak Dunkin’ Donuts.

“THR tahun 2020 yang seharusnya diterima oleh pekerja maksimal 7 hari sebelum datangnya Idulfitri tahun 2020, telah ditunda secara sepihak dan baru dibayarkan pada Maret 2021,” ujar Aspek dalam keterangan tertulis, Rabu (18/5/2022).

Masalah mengenai THR sebenarnya sudah diatur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) No. 6/2016 tentang THR bagi pekerja atau buruh perusahaan. Adapun perusahaan yang telat membayarkan THR akan dikenakan denda sebesar 5 persen.

Dengan begitu, seharusnya Dunkin’ Donuts membayarkan 5 persen tambahan pada pekerja. Hanya saja, hingga berita ini diterbitkan belum ada informasi terkini terkait pembayaran THR karyawan Dunkin' Donuts

Presiden Aspek, Mirah Sumirat pun akhirnua menyuarakan gerakan “Boikot Dunkin’ Donuts”, sampai adanya kepastian mengenai kepastian para pekerja yang dirumahkan, serta THR dibayarkan.

 

Dunkin’ Donuts Kalah Bersaing?

Melansir Antara, laporan kinerja keuangan kuartal IV/ 2019 mengatakan bahwa 450 gerai Dunkin’ di Amerika Serikat akan ditutup karena ingin mengganti konsep restoran.

Pasalnya, Dunkin’ awalnya lebih memprioritaskan kualitas saat makan di tempat. Namun, dengan berkembangnya teknologi, perusahaan menyadari kalau sekarang lebih didominasi pickup pinggir jalan, drive thru, dan pesanan via daring.

Sayangnya, sebelum hal itu terealisasi, pandemi Covid-19 datang dan menyerang industri makanan di seluruh dunia. Banyak cabang Dunkin’ Donut yang terpaksa mem-PHK karyawannya karena tidak dapat membayar upah.

Selain itu melansir dari Channel News Asia, seluruh cabang Dunkin’ Donuts Singapura juga ditutup dan hingga sekarang masih belum dibuka kembali. Di sisi lain, Dunkin’ Amerika juga sempat memiliki rencana untuk menutup 800 cabang atau 8 persen dari keseluruhan toko pada 2020.

Dilansir dari Business Insider, pada Juli 2020, penjualan Dunkin’ Donut sudah turun sebanyak 18,7 persen, dan angka tersebut tidak termasuk cabang yang telah tutup.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi

Stories 19 Mei 2022

Dunkin’ Donuts Tidak Bayar THR, Apa yang Terjadi?

Dalam tiga tahun terakhir, Dunkin Donuts tidak membayar THR dan merumahkan pekerjanya secara sepihak.

Salah satu gerai Dunkin Donuts di jalanan Berlin, Jerman. - Bloomberg -

Context.id, JAKARTA - Restoran Dunkin’ Donuts menjadi sorotan publik terkait polemik pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) pegawai dalam tiga tahun terakhir. Tak hanya itu, restoran donat asal Negeri Paman Sam ini juga diduga merumahkan pekerja secara sepihak.

Hal ini dilaporkan Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (Aspek) kepada Kementerian Ketenagakerjaan dan meminta tindakan tegas untuk pihak Dunkin’ Donuts.

“THR tahun 2020 yang seharusnya diterima oleh pekerja maksimal 7 hari sebelum datangnya Idulfitri tahun 2020, telah ditunda secara sepihak dan baru dibayarkan pada Maret 2021,” ujar Aspek dalam keterangan tertulis, Rabu (18/5/2022).

Masalah mengenai THR sebenarnya sudah diatur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) No. 6/2016 tentang THR bagi pekerja atau buruh perusahaan. Adapun perusahaan yang telat membayarkan THR akan dikenakan denda sebesar 5 persen.

Dengan begitu, seharusnya Dunkin’ Donuts membayarkan 5 persen tambahan pada pekerja. Hanya saja, hingga berita ini diterbitkan belum ada informasi terkini terkait pembayaran THR karyawan Dunkin' Donuts

Presiden Aspek, Mirah Sumirat pun akhirnua menyuarakan gerakan “Boikot Dunkin’ Donuts”, sampai adanya kepastian mengenai kepastian para pekerja yang dirumahkan, serta THR dibayarkan.

 

Dunkin’ Donuts Kalah Bersaing?

Melansir Antara, laporan kinerja keuangan kuartal IV/ 2019 mengatakan bahwa 450 gerai Dunkin’ di Amerika Serikat akan ditutup karena ingin mengganti konsep restoran.

Pasalnya, Dunkin’ awalnya lebih memprioritaskan kualitas saat makan di tempat. Namun, dengan berkembangnya teknologi, perusahaan menyadari kalau sekarang lebih didominasi pickup pinggir jalan, drive thru, dan pesanan via daring.

Sayangnya, sebelum hal itu terealisasi, pandemi Covid-19 datang dan menyerang industri makanan di seluruh dunia. Banyak cabang Dunkin’ Donut yang terpaksa mem-PHK karyawannya karena tidak dapat membayar upah.

Selain itu melansir dari Channel News Asia, seluruh cabang Dunkin’ Donuts Singapura juga ditutup dan hingga sekarang masih belum dibuka kembali. Di sisi lain, Dunkin’ Amerika juga sempat memiliki rencana untuk menutup 800 cabang atau 8 persen dari keseluruhan toko pada 2020.

Dilansir dari Business Insider, pada Juli 2020, penjualan Dunkin’ Donut sudah turun sebanyak 18,7 persen, dan angka tersebut tidak termasuk cabang yang telah tutup.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

Hitungan Prabowo Soal Uang Kasus CPO Rp13,2 Triliun, Bisa Buat Apa Saja?

Presiden Prabowo Subianto melakukan perhitungan terkait uang kasus korupsi CPO Rp13,2 triliun yang ia sebut bisa digunakan untuk membangun desa ne ...

Renita Sukma . 20 October 2025

Polemik IKN Sebagai Ibu Kota Politik, Ini Kata Kemendagri dan Pengamat

Terminologi ibu kota politik yang melekat kepada IKN dianggap rancu karena bertentangan dengan UU IKN. r n r n

Renita Sukma . 18 October 2025

Dilema Kebijakan Rokok: Penerimaan Negara Vs Kesehatan Indonesia

Menkeu Purbaya ingin menggairahkan kembali industri rokok dengan mengerem cukai, sementara menteri sebelumnya Sri Mulyani gencar menaikkan cukai d ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 15 October 2025

Di Tengah Ketidakpastian Global, Emas Justru Terus Mengkilap

Meskipun secara historis dianggap sebagai aset lindung nilai paling aman, emas kerap ikut tertekan ketika terjadi aksi jual besar-besaran di pasar ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 13 October 2025