Stories - 19 May 2022

Swedia-Finlandia Resmi Daftar NATO, Turki Menolak Tegas

Permohonan ini harus disetujui oleh 30 anggota NATO lain jika Rusia-Finlandia ingin bergabung dengan aliansi. Namun, ternyata Turki tidak menyetujui.


Pertemuan PM Finlandia Sanna Marin dan PM Italia Mario Draghi di Istana Chigi, Roma, Rabu (18/5/2022). - Bloomberg -

Context.id, JAKARTA – Swedia dan Finlandia resmi mengajukan permohonan untuk masuk ke dalam organisasi keamanan Eropa NATO, Rabu (18/5/2022). Namun, ternyata Turki menolak tegas kedua negara tersebut bergabung karena alasan politik.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, mengatakan jika kedua negara tersebut menyembunyikan orang-orang yang terkait dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan Gerakan Gulen. Kedua kelompok yang mendalangi kudeta Turki pada 2016 dan ingin menggulingkannya. Selain itu, PKK juga masuk ke dalam daftar teroris AS dan Uni Eropa.

“Kami meminta mereka untuk mengekstradisi 30 teroris, tetapi mereka menolak untuk menolaknya,” kata Erdogan melansir dari Al Jazeera.

Erdogan juga menilai dengan bergabungnya Swedia dan Finlandia sebagai anggota NATO akan membuat organisasi keamanan ini menjadi kurang aman.

“Kami sensitif tentang melindungi perbatasan kami dari serangan dari organisasi teror,” ujar Erdogan.

Permohonan masuknya Swedia dan Finlandia sebagai anggota NATO menjadi perhatian publik. Sebab,  selama puluhan tahun Swedia dan Finlandia merupakan negara netral yang berada di perbatasan antara Rusia dan daerah NATO. Jadi, jika kedua negara bergabung, sisi barat laut Rusia akan langsung berbatasan dengan NATO dan berpeluang besar membahayakan posisi Rusia.

 

Rusia Ketar-Ketir

Di sisi lain, mendengar kabar Swedia dan Finlandia mengajukan permohonan sebagai anggota NATO, telah membuat Rusia ketar-ketir. Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov, mengatakan bahwa permintaan untuk bergabung ini merupakan persepsi yang salah dan tidak sesuai dengan fakta yang terjadi di dunia.

“Keamanan Swedia dan Finlandia tidak akan jadi lebih kuat berkat keputusan ini, dan ini sangat jelas bagi kami,” ujar Ryabkov kepada Newsweek.

Ryabkov juga menyatakan bahwa dengan diterimanya Finlandia dan Swedia di NATO, tingkat ketegangan militer secara umum akan meningkat dan akan ada potensi tindakan militer di kedua negara tersebut.


Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi

MORE  STORIES

Perebutan Likuiditas di Indonesia, Apa Itu?

Likuditas adalah kemampuan entitas dalam memenuhi kewajiban finansialnya yang akan jatuh tempo

Noviarizal Fernandez | 26-07-2024

Suku Inuit di Alaska, Tetap Sehat Walau Tak Makan Sayur

Suku Inuit tetap sehat karena memakan banyak organ daging mentah yang mempunyai kandungan vitamin C, nutrisi, dan lemak jenuh tinggi

Context.id | 26-07-2024

Dampingi Korban Kekerasan Seksual Malah Terjerat UU ITE

Penyidik dianggap tidak memperhatikan dan berupaya mencari fakta-fakta yang akurat berkaitan dengan kasus kekerasan seksual

Noviarizal Fernandez | 26-07-2024

Ini Aturan Penggunaan Bahan Pengawet Makanan

Pengawet makanan dari bahan kimia boleh digunakan dengan batas kadar yang sudah ditentukan BPOM

Noviarizal Fernandez | 25-07-2024