Share

Home Stories

Stories 29 Januari 2024

Dana Operasional Badan PBB untuk Pengungsi Palestina Terancam Disetop

Israel makin jauh beertindak dengan mendesak penghentian pendanaan dan operasioan badan PBB untuk pengungsi di Gaza atau UNRWA.

Ilustrasi Dana - Puspa Larasati

Context.id, JAKARTA - Israel makin jauh bertindak dengan mendesak penghentian pendanaan dan operasioan badan PBB untuk pengungsi di Timur Dekat.

Menteri Luar Negeri Israel Katz mendesak dunia untuk berhenti mendanai Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), dan menuntut agar memberhentikan kepemimpinannya, serta meminta organisasi itu dibubarkan.

Dia mengatakan bahwa Israel percaya akan adanya hubungan antara UNRWA dengan gerakan radikal Palestina Hamas, yang tidak dapat disangkal. 

“Amerika Serikat, Kanada, Finlandia, Australia, Italia, dan Inggris telah menghentikan pendanaan UNRWA karena keterlibatan staf dalam pembantaian 7 Oktober. Saya menyerukan lebih banyak negara untuk bergabung. Hubungan UNRWA dengan Hamas, memberikan perlindungan bagi teroris, dan melanggengkan aturannya, tidak dapat disangkal," katanya, di X, sebagaimana dikutip (29/1/2024). 

Dia meminta agar pimpinan UNRWA harus diberhentikan dan diselidiki secara menyeluruh atas kecurigaan mereka mengenai hubungan dengan Hamas. 

Menurutnya, dalam membangun kembali Gaza, UNRWA harus diganti dengan badan-badan lain yang didedikasikan untuk perdamaian dan pembangunan. 

Negara-negara Barat seperti biasa senantiasa seiya sekata dengan Israel. Melansir TASS, sebelumnya Menteri Luar Negeri Israel itu menyambut baik keputusan Amerika Serikat (AS) dan Kanada karena menangguhkan pendanaan untuk UNRWA.

Dia mengatakan bahwa kebijakan negaranya adalah untuk memastikan bahwa UNRWA tidak mendapat tempat dalam kehidupan di Jalur Gaza pascaperang.

Katz membuat pernyataan tersebut setelah keputusan Australia, Inggris, Kanada dan AS yang menangguhkan pendanaan untuk UNRWA setelah beberapa pegawainya dicurigai memiliki hubungan dengan Hamas. 

Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini memerintahkan agar beberapa pegawai, yang diduga terkait dengan serangan Hamas di Israel selatan musim gugur lalu, agar dipecat.

Seperti diketahui, ketegangan berkobar di Timur Tengah setelah militan Hamas dari Jalur Gaza menyerang wilayah Israel pada 7 Oktober 2023.

Israel memblokade total Jalur Gaza dan melancarkan pemboman terhadap wilayah tersebut dan beberapa wilayah di Lebanon dan Suriah, serta di Tepi Barat.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 29 Januari 2024

Dana Operasional Badan PBB untuk Pengungsi Palestina Terancam Disetop

Israel makin jauh beertindak dengan mendesak penghentian pendanaan dan operasioan badan PBB untuk pengungsi di Gaza atau UNRWA.

Ilustrasi Dana - Puspa Larasati

Context.id, JAKARTA - Israel makin jauh bertindak dengan mendesak penghentian pendanaan dan operasioan badan PBB untuk pengungsi di Timur Dekat.

Menteri Luar Negeri Israel Katz mendesak dunia untuk berhenti mendanai Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), dan menuntut agar memberhentikan kepemimpinannya, serta meminta organisasi itu dibubarkan.

Dia mengatakan bahwa Israel percaya akan adanya hubungan antara UNRWA dengan gerakan radikal Palestina Hamas, yang tidak dapat disangkal. 

“Amerika Serikat, Kanada, Finlandia, Australia, Italia, dan Inggris telah menghentikan pendanaan UNRWA karena keterlibatan staf dalam pembantaian 7 Oktober. Saya menyerukan lebih banyak negara untuk bergabung. Hubungan UNRWA dengan Hamas, memberikan perlindungan bagi teroris, dan melanggengkan aturannya, tidak dapat disangkal," katanya, di X, sebagaimana dikutip (29/1/2024). 

Dia meminta agar pimpinan UNRWA harus diberhentikan dan diselidiki secara menyeluruh atas kecurigaan mereka mengenai hubungan dengan Hamas. 

Menurutnya, dalam membangun kembali Gaza, UNRWA harus diganti dengan badan-badan lain yang didedikasikan untuk perdamaian dan pembangunan. 

Negara-negara Barat seperti biasa senantiasa seiya sekata dengan Israel. Melansir TASS, sebelumnya Menteri Luar Negeri Israel itu menyambut baik keputusan Amerika Serikat (AS) dan Kanada karena menangguhkan pendanaan untuk UNRWA.

Dia mengatakan bahwa kebijakan negaranya adalah untuk memastikan bahwa UNRWA tidak mendapat tempat dalam kehidupan di Jalur Gaza pascaperang.

Katz membuat pernyataan tersebut setelah keputusan Australia, Inggris, Kanada dan AS yang menangguhkan pendanaan untuk UNRWA setelah beberapa pegawainya dicurigai memiliki hubungan dengan Hamas. 

Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini memerintahkan agar beberapa pegawai, yang diduga terkait dengan serangan Hamas di Israel selatan musim gugur lalu, agar dipecat.

Seperti diketahui, ketegangan berkobar di Timur Tengah setelah militan Hamas dari Jalur Gaza menyerang wilayah Israel pada 7 Oktober 2023.

Israel memblokade total Jalur Gaza dan melancarkan pemboman terhadap wilayah tersebut dan beberapa wilayah di Lebanon dan Suriah, serta di Tepi Barat.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Hitungan Prabowo Soal Uang Kasus CPO Rp13,2 Triliun, Bisa Buat Apa Saja?

Presiden Prabowo Subianto melakukan perhitungan terkait uang kasus korupsi CPO Rp13,2 triliun yang ia sebut bisa digunakan untuk membangun desa ne ...

Renita Sukma . 20 October 2025

Polemik IKN Sebagai Ibu Kota Politik, Ini Kata Kemendagri dan Pengamat

Terminologi ibu kota politik yang melekat kepada IKN dianggap rancu karena bertentangan dengan UU IKN. r n r n

Renita Sukma . 18 October 2025

Dilema Kebijakan Rokok: Penerimaan Negara Vs Kesehatan Indonesia

Menkeu Purbaya ingin menggairahkan kembali industri rokok dengan mengerem cukai, sementara menteri sebelumnya Sri Mulyani gencar menaikkan cukai d ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 15 October 2025

Di Tengah Ketidakpastian Global, Emas Justru Terus Mengkilap

Meskipun secara historis dianggap sebagai aset lindung nilai paling aman, emas kerap ikut tertekan ketika terjadi aksi jual besar-besaran di pasar ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 13 October 2025