Share

Home Stories

Stories 18 Mei 2022

Bukan Cuma Shopee, Perusahaan Dunia Ini Ikut Rugi Besar

Banyak pemimpin perusahaan teknologi dunia rugi besar-besaran. Waduh, kira-kira karena apa ya?

Salah satu kantor Shopee di Singapura. - Bloomberg -

Context.id, JAKARTA - Banyak pemimpin perusahaan teknologi di dunia rugi besar-besaran karena pandemi yang membaik, suku bunga bank yang meningkat karena kebijakan The Fed, serta imbas perang Rusia-Ukraina.

Salah satunya adalah Sea Ltd. dan CEO-nya Forrest Li yang harus kehilangan lebih dari US$1 triliun. Dampak buruk ini pun diperparah dengan anak usahanya Shopee yang juga memiliki kinerja buruk selama setahun belakangan dan ditutupnya e-commerce tersebut di India dan Prancis.

“Sea akan menghadapi tantangan yang meningkat pada tahun 2022,” ujar ekonom Hong Kong, Shawn Yang kepada Bloomberg.

Selain Forrest Li dari Sea, banyak pengusaha lain yang mengalami kerugian besar akibat krisis global ini, seperti Erick Yuan CEO Zoom yang kehilangan kekayaan sebesar $4,4 miliar, Jeff Bezos dari Amazon yang kekayaannya turun US$58 miliar, serta Ernie Garcia & Ernie Garcia II, perusahaan mobil bekas Carvana Co., yang telah merugi senilai US$15 miliar.

Selain itu, perusahaan-perusahaan di Silicon Valley juga sedang dilanda krisis terbesarnya sejak 2008. Tercatat, banyak perusahaan yang terpaksa mem-PHK-kan karyawannya, karena masifnya kerugian ditambah dengan penurunan harga saham.

Alhasil, muncullah istilah Zombie Unicorn di Silicon Valley yang merujuk pada perusahaan rintisan dengan valuasi tinggi tetapi sedang diambang kehancuran dan butuh investor baru untuk menyelamatkan perusahaan.

Melansir Bisnis, ahli strategi portfolio senior Ingalls & Snyder Tim Ghriskey mengatakan bahwa hal ini belum mencapai puncaknya. Kenaikan suku bunga The Fed yang diperkirakan mencapai 150 basis poin pada tahun ini dan belum adanya penyelesaian konflik Rusia-Ukraina, membuat krisis ini masih bisa berlanjut.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi

Stories 18 Mei 2022

Bukan Cuma Shopee, Perusahaan Dunia Ini Ikut Rugi Besar

Banyak pemimpin perusahaan teknologi dunia rugi besar-besaran. Waduh, kira-kira karena apa ya?

Salah satu kantor Shopee di Singapura. - Bloomberg -

Context.id, JAKARTA - Banyak pemimpin perusahaan teknologi di dunia rugi besar-besaran karena pandemi yang membaik, suku bunga bank yang meningkat karena kebijakan The Fed, serta imbas perang Rusia-Ukraina.

Salah satunya adalah Sea Ltd. dan CEO-nya Forrest Li yang harus kehilangan lebih dari US$1 triliun. Dampak buruk ini pun diperparah dengan anak usahanya Shopee yang juga memiliki kinerja buruk selama setahun belakangan dan ditutupnya e-commerce tersebut di India dan Prancis.

“Sea akan menghadapi tantangan yang meningkat pada tahun 2022,” ujar ekonom Hong Kong, Shawn Yang kepada Bloomberg.

Selain Forrest Li dari Sea, banyak pengusaha lain yang mengalami kerugian besar akibat krisis global ini, seperti Erick Yuan CEO Zoom yang kehilangan kekayaan sebesar $4,4 miliar, Jeff Bezos dari Amazon yang kekayaannya turun US$58 miliar, serta Ernie Garcia & Ernie Garcia II, perusahaan mobil bekas Carvana Co., yang telah merugi senilai US$15 miliar.

Selain itu, perusahaan-perusahaan di Silicon Valley juga sedang dilanda krisis terbesarnya sejak 2008. Tercatat, banyak perusahaan yang terpaksa mem-PHK-kan karyawannya, karena masifnya kerugian ditambah dengan penurunan harga saham.

Alhasil, muncullah istilah Zombie Unicorn di Silicon Valley yang merujuk pada perusahaan rintisan dengan valuasi tinggi tetapi sedang diambang kehancuran dan butuh investor baru untuk menyelamatkan perusahaan.

Melansir Bisnis, ahli strategi portfolio senior Ingalls & Snyder Tim Ghriskey mengatakan bahwa hal ini belum mencapai puncaknya. Kenaikan suku bunga The Fed yang diperkirakan mencapai 150 basis poin pada tahun ini dan belum adanya penyelesaian konflik Rusia-Ukraina, membuat krisis ini masih bisa berlanjut.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

Muatan Politis Proyek Revisi Sejarah Versi Pemerintah

Proyek penulisan ulang sejarah Indonesia versi pemerintah dianggap bermuatan politis, bukan karena dasar pertimbangan ilmu pengetahuan

Renita Sukma . 25 June 2025

Bagaimana AI Meresap dalam Parfum

AI merevolusi proses pembuatan wewangian atau parfum. Benarkah hasilnya sesuai dengan hasil racikan tangan manusia?

Noviarizal Fernandez . 25 June 2025

Meningkatnya Penculikan Miliarder Kripto

Awalnya, pencurian kripto identik dengan peretas tapi kini kembali ke cara konvensional, menculik investornya dan memindahkan kekayaannya ke rekening

Noviarizal Fernandez . 23 June 2025

Turang Sudah Pulang, Film Terbaik yang Lama Menghilang

Seniman Bunga Siagian berhasil membawa pulang film karya aktivis Lekra Bachtiar Siagian berjudul Turang, yang sempat hilang puluhan tahun dari per ...

Renita Sukma . 22 June 2025