Stories - 23 January 2024
Ketika Crazy Rich Dunia Ingin Bayar Pajak Lebih Banyak
Pengenaan pajak yang lebih tinggi ini merupakan bagian dari gerakan bangga membayar lebih banyak alias proud to pay more.
Context.id, JAKARTA - Ratusan miliarder dan multijutawan telah menulis surat yang menyerukan para pemimpin global untuk mengenakan pajak yang adil kepada orang-orang super kaya.
Pengenaan pajak yang lebih tinggi ini merupakan bagian dari gerakan bangga membayar lebih banyak alias proud to pay more.
Dalam sebuah surat yang ditulis oleh lebih dari 250 orang kaya raya, kelompok tersebut meminta para pemimpin global yang berkumpul di Davos, Swiss dalam Forum Ekonomi Dunia untuk mengenakan pajak pada kekayaan ekstrim.
“Jika perwakilan terpilih dari negara-negara dengan perekonomian terkemuka di dunia tidak mengambil langkah-langkah untuk mengatasi peningkatan kesenjangan ekonomi yang dramatis, konsekuensinya akan terus menjadi bencana besar bagi masyarakat,” demikian isi surat terbuka tersebut dikutip dari ABC News, Selasa (23/1/2024).
“Permintaan kami sederhana. Kami meminta Anda mengenakan pajak kepada kami, orang terkaya di masyarakat. Hal ini tidak akan mengubah standar hidup kita secara mendasar, atau merampas hak anak-anak kita, atau membahayakan pertumbuhan ekonomi negara kita. Namun hal ini akan mengubah kekayaan pribadi yang ekstrim dan tidak produktif menjadi investasi bagi masa depan demokrasi kita bersama.”
Dikatakan bahwa kesenjangan telah mencapai titik kritis, membahayakan stabilitas ekonomi, sosial dan ekologi dan perbaikan terhadap masalah ini tidak bisa dilakukan secara individual.
“Kami membutuhkan pemerintah dan pemimpin kami untuk memimpin. Jadi kami kembali menemui Anda dengan permintaan mendesak agar Anda bertindak – secara sepihak di tingkat nasional, dan bersama-sama di panggung internasional,” tulis mereka dalam surat itu.
Adapun para penandatangan surat ini di antaranya pewaris Disney Abigail Disney, Valerie Rockefeller dan Brian Cox, yang berperan sebagai miliarder fiksi Logan Roy dalam Succession. Marlene Engelhorn termasuk di antara suara-suara yang menuntut agar mereka membayar pajak lebih banyak.
“Saya mewarisi kekayaan dan kekuasaan, tanpa melakukan apa pun untuk itu. Dan negara bahkan tidak menginginkan pajak atas kekayaan itu,” kata Engelhorn, yang mewarisi jutaan dolar ketika neneknya meninggal pada 2022.
Engelhorn, yang nenek moyangnya mendirikan raksasa kimia BASF, bergabung dengan beberapa protes yang dilakukan oleh kelompok minoritas kaya di sela-sela Forum Ekonomi Dunia yang menyerukan pajak yang lebih tinggi bagi orang kaya.
Diperkirakan 2.150 miliarder di seluruh dunia memiliki kekayaan sebesar US$3,3 triliun dibandingkan pada 2020, sementara hampir lima miliar orang di seluruh dunia menjadi semakin miskin, kata badan amal Oxfam dalam sebuah laporan, yang mengecam tingkat ketidaksetaraan yang parah.
Penulis : Noviarizal Fernandez
Editor : Wahyu Arifin
MORE STORIES
Di Tengah Perang dan Pengungsian: Mengapa Warga Palestina Tak Mau Pergi?
Warga Palestina tetap bertahan di tengah perang karena keterikatan emosional terhadap tanah, identitas budaya, serta harapan akan masa depan yang ...
Context.id | 09-10-2024
Dua Pelopor Kecerdasan Buatan (AI) Raih Nobel Fisika 2024
Dua pelopor kecerdasan buatan (AI) menerima Nobel Fisika 2024 sebagai pengakuan atas kontribusi inovatif mereka dalam mengubah pemahaman kita tent ...
Context.id | 09-10-2024
Kembalinya Pedagang Maut Viktor Bout ke Perdagangan Senjata Global
Kembalinya Viktor Bout menggambarkan perjalanan kontroversialnya dari penjara menuju kembali terlibat dalam perdagangan senjata global yang komple ...
Context.id | 09-10-2024
Krisis Air Global, Tahun-tahun Terkering dalam Tiga Dekade
Krisis air global selama tiga dekade terakhir disebabkan oleh perubahan iklim dan pengelolaan yang buruk, berdampak pada lingkungan, sosial, dan e ...
Naufal Jauhar Nazhif | 09-10-2024
A modern exploration of business, societies, and ideas.
Powered by Bisnis Indonesia.
Copyright © 2024 - Context
Copyright © 2024 - Context