Share

Stories 16 Januari 2024

Profil Frederik X, Raja Baru Denmark

Frederik merupakan anak pertama dari Ratu Margrethe dan suaminya, Pangeran Henrik

Context.id, JAKARTA - Frederik X resmi menduduki tahta Kerajaan Denmark. Seperti apa sih kehidupannya sebelum menjadi raja?

Dia merupakan Putra Mahkota Kerajaan Denmark yang memiliki nama lengkap Frederik Andre Hendrik Christian dan lahir pada 26 Mei 1968.

Sejak usia 3 tahun, Frederik sudah dilatih untuk menjadi raja selanjutnya. Namun dia baru naik takhta pada usia 55 tahun menggantikan ibunya.

Frederik merupakan anak pertama dari Ratu Margrethe dan suaminya, Pangeran Henrik, yang meninggal pada 2018. Ia memiliki adik laki-laki bernama Pangeran Joachim yang lahir pada 1969.

Adapun Frederik menikah dengan Mary Elizabeth Donaldson, seorang warga Australia, anak imigran asal Skotlandia. Mereka besua di Olimpiade Sydney 2000 dan melangkah ke pelaminan pada 14 Mei 2004.

Dalam perjalanan, mereka dikaruniai empat orang anak, yakni Christian Valdemar Henri Jean (19), Isabella Henrietta Ingrid Margrethe (17), dan si kembar Vincent Frederik Minik Alexander dan Josephine Sophia Ivalo Mathilda (13).

Frederik diketahui  menempuh studi bidang ilmu politik di Universitas Harvard hingga 1993. Dirinya kemudian melanjutkan kuliah bidang yang sama di Universitas Aarhus dan lulus pada 1995.

Untuk dinas mewakili negara, Frederik pernah menempati pos sebagai perwakilan Denmark di markas PBB dan Kedutaan Besar Denmark di Paris.

Selain itu, dirinya juga aktif di bidang militer. Frederik terakhir berpangkat panglima angkatan laut, serta kolonel angkatan darat dan udara.

Setelah diangkat menjadi raja, Frederik akan memimpin sebagai kepala negara di Denmark, Greenland, dan Kepulauan Faroe.

Sementara putranya, Christian akan mengambil alih gelar putra mahkota sebagai pewaris takhta Raja Frederik X.

Dalam wawancara tahun 1996 dengan Berlingske Tidende, putra mahkota mengatakan bahwa di masa remajanya dia terkadang bertanya-tanya apakah dia bisa lepas dari nasibnya.

“Saya pikir itu terlalu tidak nyaman. Anda tahu bahwa Anda akan tampil di depan umum, sangat dikenal, mudah diakses oleh semua orang, dan digambarkan. Saya tidak menyukainya," katanya saat remaja.

Adapun ibunya, Ratu Margrethe II yang memutuskan mengundurkan diri, merupakan pemimpin terlama Denmark sekaligus Eropa, setelah Ratu Elizabeth II di Inggris.

Seorang juru bicara istana kerajaan mengatakan kepada surat kabar Berlinske bahwa ratu memberi tahu putra-putranya tentang keputusannya hanya tiga hari sebelum pengumuman tersebut.

Pelantikan Frederik X dilakukan dengan senyap, di mana Denmark tidak mengadakan upacara penobatan. Suksesinya secara resmi dilakukan di Istana Christiansborg, Copenhagen yang ditandai dengan penandatanganan deklarasi pengunduran diri Ratu Margrethe II.

Pengalihan kekuasaan secara resmi terjadi pada pertemuan Dewan Negara di Istana Christiansborg di Kopenhagen, di mana ribuan orang berkumpul untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Margrethe.

Setelah itu, raja dan ratu baru tampil di depan umum di balkon istana, sebuah tradisi yang dimulai sejak konstitusi tahun 1849, dengan Perdana Menteri Mette Frederiksen memproklamirkan aksesi Raja.

"Harapan saya adalah menjadi raja pemersatu di masa depan. Ini adalah tugas yang telah saya dekati sepanjang hidup saya. Ini adalah tugas yang saya jalani dengan bangga, hormat, dan gembira," kata Frederik X dalam pidato pertamanya sebagai raja, dikutip dari The Guardian, Senin (15/1).

Pernah Begundal

Sebelum bertemu Donaldson, Frederik dikenal sebagai putra mahkota yang sangat populer dan kerap bergonta-ganti pasangan. The Washington Post mencatat bahwa saat muda Frederik dikenal sebagai Prince Party dan memiliki kepribadian yang sangat berbeda dengan Margrethe II.

CNN pun mencatat masa muda Frederik sebagai pemuda pemberontak. Dengan wajah yang tampan dan gemar berolahraga, New York Post menyebut Frederik muda sebagai putra mahkota yang playboy. Ia pernah mengencani model Malou Aamund, Katja Storkholm, hingga Maria Montell dengan kisah percintaan yang liar dipenuhi kehidupan yang glamor.

Gaya hidup playboy-nya itu melibatkan perjalanan mewah keliling dunia, sering mengunjungi klub malam, dan daftar pacar yang panjang, termasuk model pakaian dalam serta bintang pop. Hampir setiap minggu, tingkahnya yang nyeleneh menjadi tajuk utama di surat kabar dan majalah tabloid di Denmark.

Sebagian besar pemberontakannya konon dipicu oleh keengganannya untuk menjadi raja suatu hari nanti, sehingga menyebabkan hubungan yang tegang dengan ibunya, Ratu Margrethe.

Gitte Redder, komentator keluarga kerajaan Denmark, pernah mengatakan kepada AFP bahwa masa kecil Pangeran Frederik juga dirusak oleh kebencian terhadap tugas orangtuanya, yang didahulukan sebelum membesarkan dia dan adik laki-lakinya, Pangeran Joachim.

"Sebagai seorang anak dan remaja, dia merasa sangat tidak nyaman dengan perhatian media dan pengetahuan bahwa dia akan menjadi raja," kata Redder.

 



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 16 Januari 2024

Profil Frederik X, Raja Baru Denmark

Frederik merupakan anak pertama dari Ratu Margrethe dan suaminya, Pangeran Henrik

Context.id, JAKARTA - Frederik X resmi menduduki tahta Kerajaan Denmark. Seperti apa sih kehidupannya sebelum menjadi raja?

Dia merupakan Putra Mahkota Kerajaan Denmark yang memiliki nama lengkap Frederik Andre Hendrik Christian dan lahir pada 26 Mei 1968.

Sejak usia 3 tahun, Frederik sudah dilatih untuk menjadi raja selanjutnya. Namun dia baru naik takhta pada usia 55 tahun menggantikan ibunya.

Frederik merupakan anak pertama dari Ratu Margrethe dan suaminya, Pangeran Henrik, yang meninggal pada 2018. Ia memiliki adik laki-laki bernama Pangeran Joachim yang lahir pada 1969.

Adapun Frederik menikah dengan Mary Elizabeth Donaldson, seorang warga Australia, anak imigran asal Skotlandia. Mereka besua di Olimpiade Sydney 2000 dan melangkah ke pelaminan pada 14 Mei 2004.

Dalam perjalanan, mereka dikaruniai empat orang anak, yakni Christian Valdemar Henri Jean (19), Isabella Henrietta Ingrid Margrethe (17), dan si kembar Vincent Frederik Minik Alexander dan Josephine Sophia Ivalo Mathilda (13).

Frederik diketahui  menempuh studi bidang ilmu politik di Universitas Harvard hingga 1993. Dirinya kemudian melanjutkan kuliah bidang yang sama di Universitas Aarhus dan lulus pada 1995.

Untuk dinas mewakili negara, Frederik pernah menempati pos sebagai perwakilan Denmark di markas PBB dan Kedutaan Besar Denmark di Paris.

Selain itu, dirinya juga aktif di bidang militer. Frederik terakhir berpangkat panglima angkatan laut, serta kolonel angkatan darat dan udara.

Setelah diangkat menjadi raja, Frederik akan memimpin sebagai kepala negara di Denmark, Greenland, dan Kepulauan Faroe.

Sementara putranya, Christian akan mengambil alih gelar putra mahkota sebagai pewaris takhta Raja Frederik X.

Dalam wawancara tahun 1996 dengan Berlingske Tidende, putra mahkota mengatakan bahwa di masa remajanya dia terkadang bertanya-tanya apakah dia bisa lepas dari nasibnya.

“Saya pikir itu terlalu tidak nyaman. Anda tahu bahwa Anda akan tampil di depan umum, sangat dikenal, mudah diakses oleh semua orang, dan digambarkan. Saya tidak menyukainya," katanya saat remaja.

Adapun ibunya, Ratu Margrethe II yang memutuskan mengundurkan diri, merupakan pemimpin terlama Denmark sekaligus Eropa, setelah Ratu Elizabeth II di Inggris.

Seorang juru bicara istana kerajaan mengatakan kepada surat kabar Berlinske bahwa ratu memberi tahu putra-putranya tentang keputusannya hanya tiga hari sebelum pengumuman tersebut.

Pelantikan Frederik X dilakukan dengan senyap, di mana Denmark tidak mengadakan upacara penobatan. Suksesinya secara resmi dilakukan di Istana Christiansborg, Copenhagen yang ditandai dengan penandatanganan deklarasi pengunduran diri Ratu Margrethe II.

Pengalihan kekuasaan secara resmi terjadi pada pertemuan Dewan Negara di Istana Christiansborg di Kopenhagen, di mana ribuan orang berkumpul untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Margrethe.

Setelah itu, raja dan ratu baru tampil di depan umum di balkon istana, sebuah tradisi yang dimulai sejak konstitusi tahun 1849, dengan Perdana Menteri Mette Frederiksen memproklamirkan aksesi Raja.

"Harapan saya adalah menjadi raja pemersatu di masa depan. Ini adalah tugas yang telah saya dekati sepanjang hidup saya. Ini adalah tugas yang saya jalani dengan bangga, hormat, dan gembira," kata Frederik X dalam pidato pertamanya sebagai raja, dikutip dari The Guardian, Senin (15/1).

Pernah Begundal

Sebelum bertemu Donaldson, Frederik dikenal sebagai putra mahkota yang sangat populer dan kerap bergonta-ganti pasangan. The Washington Post mencatat bahwa saat muda Frederik dikenal sebagai Prince Party dan memiliki kepribadian yang sangat berbeda dengan Margrethe II.

CNN pun mencatat masa muda Frederik sebagai pemuda pemberontak. Dengan wajah yang tampan dan gemar berolahraga, New York Post menyebut Frederik muda sebagai putra mahkota yang playboy. Ia pernah mengencani model Malou Aamund, Katja Storkholm, hingga Maria Montell dengan kisah percintaan yang liar dipenuhi kehidupan yang glamor.

Gaya hidup playboy-nya itu melibatkan perjalanan mewah keliling dunia, sering mengunjungi klub malam, dan daftar pacar yang panjang, termasuk model pakaian dalam serta bintang pop. Hampir setiap minggu, tingkahnya yang nyeleneh menjadi tajuk utama di surat kabar dan majalah tabloid di Denmark.

Sebagian besar pemberontakannya konon dipicu oleh keengganannya untuk menjadi raja suatu hari nanti, sehingga menyebabkan hubungan yang tegang dengan ibunya, Ratu Margrethe.

Gitte Redder, komentator keluarga kerajaan Denmark, pernah mengatakan kepada AFP bahwa masa kecil Pangeran Frederik juga dirusak oleh kebencian terhadap tugas orangtuanya, yang didahulukan sebelum membesarkan dia dan adik laki-lakinya, Pangeran Joachim.

"Sebagai seorang anak dan remaja, dia merasa sangat tidak nyaman dengan perhatian media dan pengetahuan bahwa dia akan menjadi raja," kata Redder.

 



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Jack Ma Berbagi Pelajaran Hidup bagi Generasi Muda

Jack Ma, pendiri Alibaba, mengajarkan kesuksesan datang dari ketekunan menghadapi kegagalan, belajar dari kesalahan dan memberikan dampak positif ...

Context.id . 06 November 2024

Inovasi Kesehatan Mental: Mengobati Depresi Melalui Aplikasi Digital

Aplikasi Rejoyn menawarkan solusi inovatif untuk mengobati depresi dengan latihan emosional yang \"mereset \" sirkuit otak

Context.id . 30 October 2024

Lewat Pertukaran Pelajar, Hubungan Indonesia-Kazakhstan Makin Erat

Hubungan Indonesia-Kazakhstan semakin erat melalui acara \"Kazakhstan-Indonesia Friendship Society\" dan program pertukaran pelajar untuk generasi ...

Helen Angelia . 30 October 2024

Jam Kerja Rendah Tapi Produktivitas Tinggi, Berkaca dari Jerman

Data OECD menunjukkan meskipun orang Jerman hanya bekerja rata-rata 1.340 jam per tahun, partisipasi perempuan yang tinggi dan regulasi bagus memb ...

Context.id . 29 October 2024