Share

Stories 12 Januari 2024

Orang Indonesia Paling Aktif Main Ponsel Sedunia

Dibandingkan warga dari negara-negara lain di dunia, orang Indonesia mengakses ponsel pintar lima jam lebih lama dibandingkan laporan 2023

Ilustrasi Bermain Ponsel - Jihan Aldiza

Context.id, JAKARTA - Apa yang paling sering dilakukan oleh orang Indonesia kalau sedang gabut? Bisa jadi jawabannya, mengutak-atik atau memeloti ponsel.

Saking seringnya kita menghabiskan waktu menatap layar ponsel pintar, tak heran jika Indonesia dinobatkan sebagai negara yang penduduknya paling lama mengoperasikan gawai itu.

Predikat itu terekam dalam laporan termutakhir dari Data.AI melalui uraian bertajuk State of Mobile 2024. Di laporan itu, Indonesia masih betah nangkring di peringkat puncak dari 10 negara teratas.

Bahkan tahun laporan kali ini menyebutkan orang Indonesia mengakses ponsel lima jam lebih lama dibandingkan laporan 2023. “Penggunaan ponsel di Indonesia melebihi enam jam setiap harinya,” tulis Data AI dalam laporannya.

Adapun perangkat yang dianalisis oleh Data.AI mencakup individu yang mengoperasikan ponsel dan tablet dengan basis sistem operasi android. Sementara yang menggunakan iOS tidak masuk dalam survei kali ini.

Tidak hanya menggunakan ponsel terlama, orang Indonesia juga jawara dalam hal mengunduh aplikasi dan menempati peringkat kelima sepanjang 2023 di mana terjadi 7,56 miliar kali pengunduhan.

Meski demikian, orang India bisa melampaui orang Indonesia dalam hal pemakaian aplikasi mobile. Indonesia menghabiskan 415 miliar jam sepanjang 2023 di aplikasi mobile dan menempati posisi ketiga, di bawah Indonesia.

Secara global, sepanjang 2023, penggunaan ponsel berbasis android mencapai 5,1 triliun jam atau meningkat 6% dibandingan tahun sebelumnya. Jka dihitung rata-rata, setiap hari ponsel berbasis android diakses selama 14 miliar jam.

Menariknya, secara global pula, sepanjang 2023, total pengeluaran untuk iklan di aplikasi mencapai US$362 miliar atau setara dengan Rp5634 triliun atau meningkat sebanyak 8% dibandingkan tahun sebelumnya.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 12 Januari 2024

Orang Indonesia Paling Aktif Main Ponsel Sedunia

Dibandingkan warga dari negara-negara lain di dunia, orang Indonesia mengakses ponsel pintar lima jam lebih lama dibandingkan laporan 2023

Ilustrasi Bermain Ponsel - Jihan Aldiza

Context.id, JAKARTA - Apa yang paling sering dilakukan oleh orang Indonesia kalau sedang gabut? Bisa jadi jawabannya, mengutak-atik atau memeloti ponsel.

Saking seringnya kita menghabiskan waktu menatap layar ponsel pintar, tak heran jika Indonesia dinobatkan sebagai negara yang penduduknya paling lama mengoperasikan gawai itu.

Predikat itu terekam dalam laporan termutakhir dari Data.AI melalui uraian bertajuk State of Mobile 2024. Di laporan itu, Indonesia masih betah nangkring di peringkat puncak dari 10 negara teratas.

Bahkan tahun laporan kali ini menyebutkan orang Indonesia mengakses ponsel lima jam lebih lama dibandingkan laporan 2023. “Penggunaan ponsel di Indonesia melebihi enam jam setiap harinya,” tulis Data AI dalam laporannya.

Adapun perangkat yang dianalisis oleh Data.AI mencakup individu yang mengoperasikan ponsel dan tablet dengan basis sistem operasi android. Sementara yang menggunakan iOS tidak masuk dalam survei kali ini.

Tidak hanya menggunakan ponsel terlama, orang Indonesia juga jawara dalam hal mengunduh aplikasi dan menempati peringkat kelima sepanjang 2023 di mana terjadi 7,56 miliar kali pengunduhan.

Meski demikian, orang India bisa melampaui orang Indonesia dalam hal pemakaian aplikasi mobile. Indonesia menghabiskan 415 miliar jam sepanjang 2023 di aplikasi mobile dan menempati posisi ketiga, di bawah Indonesia.

Secara global, sepanjang 2023, penggunaan ponsel berbasis android mencapai 5,1 triliun jam atau meningkat 6% dibandingan tahun sebelumnya. Jka dihitung rata-rata, setiap hari ponsel berbasis android diakses selama 14 miliar jam.

Menariknya, secara global pula, sepanjang 2023, total pengeluaran untuk iklan di aplikasi mencapai US$362 miliar atau setara dengan Rp5634 triliun atau meningkat sebanyak 8% dibandingkan tahun sebelumnya.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Haruskah Tetap Belajar Coding di Dunia AI?

Kamp pelatihan coding dulunya tampak seperti tiket emas menuju masa depan yang aman secara ekonomi. Namun, saat janji itu memudar, apa yang harus ...

Context.id . 25 November 2024

Menuju Pemulihan: Dua Ilmuwan Harvard Mencari Jalan Cepat Atasi Depresi

Depresi menjadi musuh yang sulit ditaklukkan karena pengobatannya butuh waktu panjang

Context.id . 24 November 2024

Hati-hati! Terlalu Banyak Duduk Rentan Terkena Serangan Jantung

Menurut penelitian terbaru meskipun kita rajin olahraga yang rutin jika tubuh tidak banyak bergerak dapat meningkatkan risiko gagal jantung hingga 60%

Context.id . 24 November 2024

Klaster AI Kempner Raih Predikat Superkomputer Hijau Tercepat di Dunia

Melalui peningkatan daya komputasi ini, kita dapat mempelajari lebih dalam bagaimana model generatif belajar untuk bernalar dan menyelesaikan tuga ...

Context.id . 23 November 2024