Share

Home Stories

Stories 10 Januari 2024

India Baper dan Blokir Pariwisata Maladewa

Para selebritas dan pejabat India menyerukan boikot terhadap perjalanan ke Maladewa

Context.id, JAKARTA - Gegara ejekan di sosial media, hubungan India dan Maladewa memanas dan dinilai mengganggu sektor pariwisata kedua negara.

Semua bermula ketika Perdana Menteri India, Narendra Modi mengunggah fotonya tengah snorkeling serta berjalan-jalan di tepi pantai di Lakshadweep, sebuah pulau di selatan India, tidak jauh dari lepas pantai Kerala.

Mengutip Reuters, postingan itu malah ditanggapi secara membabi buta oleh tiga pejabat Maladewa yang menyebut dia teroris, badut serta boneka Israel.

Pemerintah Maladewa segera mengambil keputusan cepat dengan menonaktifkan ketiga pejabat itu yakni para wakil menteri di Kementerian Ketenagakerjaan Pemuda, Informasi dan Seni.

Akan tetapi, langkah cepat itu tidak kunjung membendung emosi dari pihak India. Para selebritas dan pejabat India menyerukan boikot terhadap perjalanan ke Maladewa, dan meningkatkan promosi pulau-pulau di India untuk menandinginya.

Kamar Dagang India meminta agen perjalanan dan tur untuk berhenti memesan perjalanan ke Maladewa.

Permintaan itu direspon oleh agen perjalanan besar di India yang menghentikan pemesanan penerbangan ke negara kepulauan tersebut dan India memanggil utusan Maladewa sambil mempromosikan destinasi pantai domestiknya.

Tapi sebenarnya di balik insiden ejekan di media sosial ini, hubungan India dan Maladewa meninggi sesuai Mohamed Muizzu terpilih sebagai Presiden Maladewa pada Oktober 2023.

Muizzu dianggap tergolong pro China, berbanding terbalik dengan para pendahulunya yang pro India.

CNN menyebutkan dalam kunjungan kerjanya ke Beijing, Muizzu memberikan pernyataan harapannya untuk bertemu dengan para pejabat China dan menandatangani perjanjian penting untuk meningkatkan perdagangan, profesional, dan pembangunan sosial ekonomi.

Namun meski Muizzu ingin mempererat hubungan dengan Beijing, negara kepulauan kecil di Samudra Hindia  dan yang dihuni sekitar setengah juta orang  itu pada kenyataannya tidak mampu mengasingkan India tetangga terdekatnya.

Maladewa sangat bergantung pada pariwisata dan sebagian besar pendapatannya berasal dari India. Pada 2023, tahun lalu negara dengan populasi terpadat di dunia ini menyumbang kelompok wisatawan terbesar yang mengunjungi pantai-pantai tropis di Maladewa.

India dan Rusia menjadi negara pengunjung terbanyak, sekitar 209.000 setiap tahunnya. Tahun ini Maladewa menargetkan 2 juta kunjungan wisatawan ke negara itu.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 10 Januari 2024

India Baper dan Blokir Pariwisata Maladewa

Para selebritas dan pejabat India menyerukan boikot terhadap perjalanan ke Maladewa

Context.id, JAKARTA - Gegara ejekan di sosial media, hubungan India dan Maladewa memanas dan dinilai mengganggu sektor pariwisata kedua negara.

Semua bermula ketika Perdana Menteri India, Narendra Modi mengunggah fotonya tengah snorkeling serta berjalan-jalan di tepi pantai di Lakshadweep, sebuah pulau di selatan India, tidak jauh dari lepas pantai Kerala.

Mengutip Reuters, postingan itu malah ditanggapi secara membabi buta oleh tiga pejabat Maladewa yang menyebut dia teroris, badut serta boneka Israel.

Pemerintah Maladewa segera mengambil keputusan cepat dengan menonaktifkan ketiga pejabat itu yakni para wakil menteri di Kementerian Ketenagakerjaan Pemuda, Informasi dan Seni.

Akan tetapi, langkah cepat itu tidak kunjung membendung emosi dari pihak India. Para selebritas dan pejabat India menyerukan boikot terhadap perjalanan ke Maladewa, dan meningkatkan promosi pulau-pulau di India untuk menandinginya.

Kamar Dagang India meminta agen perjalanan dan tur untuk berhenti memesan perjalanan ke Maladewa.

Permintaan itu direspon oleh agen perjalanan besar di India yang menghentikan pemesanan penerbangan ke negara kepulauan tersebut dan India memanggil utusan Maladewa sambil mempromosikan destinasi pantai domestiknya.

Tapi sebenarnya di balik insiden ejekan di media sosial ini, hubungan India dan Maladewa meninggi sesuai Mohamed Muizzu terpilih sebagai Presiden Maladewa pada Oktober 2023.

Muizzu dianggap tergolong pro China, berbanding terbalik dengan para pendahulunya yang pro India.

CNN menyebutkan dalam kunjungan kerjanya ke Beijing, Muizzu memberikan pernyataan harapannya untuk bertemu dengan para pejabat China dan menandatangani perjanjian penting untuk meningkatkan perdagangan, profesional, dan pembangunan sosial ekonomi.

Namun meski Muizzu ingin mempererat hubungan dengan Beijing, negara kepulauan kecil di Samudra Hindia  dan yang dihuni sekitar setengah juta orang  itu pada kenyataannya tidak mampu mengasingkan India tetangga terdekatnya.

Maladewa sangat bergantung pada pariwisata dan sebagian besar pendapatannya berasal dari India. Pada 2023, tahun lalu negara dengan populasi terpadat di dunia ini menyumbang kelompok wisatawan terbesar yang mengunjungi pantai-pantai tropis di Maladewa.

India dan Rusia menjadi negara pengunjung terbanyak, sekitar 209.000 setiap tahunnya. Tahun ini Maladewa menargetkan 2 juta kunjungan wisatawan ke negara itu.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Ketika Perang Dagang Mempercepat Eksploitasi Mode

Tarif yang dimaksudkan untuk membela pekerja AS justru memperburuk nasib pekerja di tempat lain

Noviarizal Fernandez . 07 July 2025

Festival Film AI dan Masa Depan Ekspresi Manusia

Festival Film AIFF 2025 mencoba menjembatani antara teknologi AI dan orisinalitas karya seni dalam industri hiburan

Renita Sukma . 07 July 2025

Muatan Politis Proyek Revisi Sejarah Versi Pemerintah

Proyek penulisan ulang sejarah Indonesia versi pemerintah dianggap bermuatan politis, bukan karena dasar pertimbangan ilmu pengetahuan

Renita Sukma . 25 June 2025

Bagaimana AI Meresap dalam Parfum

AI merevolusi proses pembuatan wewangian atau parfum. Benarkah hasilnya sesuai dengan hasil racikan tangan manusia?

Noviarizal Fernandez . 25 June 2025