Share

Stories 04 Januari 2024

Kematian Petinggi Hamas Picu Perang Israel-Hizbullah?

Pada 2009 silam, Hizbullah dan Israel pernah terlibat peperangan. Saat itu Israel menderita banyak kerugian dan oleh sejumlah pihak dinyatakan mengalami kekalahan.

Context.id, JAKARTA - Pembunuhan pimpinan Hamas oleh Israel di Beirut, Lebanon meningkatkan ketegangan antara Israel dan milisi Hizbullah di Lebanon.

Seperti diketahui, serangan Israel membunuh seorang pemimpin Hamas, Saleh al-Arouri yang dikenal sebagai dalang di balik kelompok militan Palestina di Tepi Barat.

Kendaraan Aroruri hancur setelah dihantam rudal dari pesawat tidak berawak atau drone milik Israel di pinggiran kota Beirut, Selasa (2/1/2023).

Hamas memastikan Saleh al-Arouri Wakil Kepala Politbiro Hamas, tewas dalam serangan tersebut. Ini merupakan serangan pertama di ibu kota Lebanon selama hampir dua dekade.

Al-Arouri adalah pemimpin paling senior Hamas yang terbunuh sejak kelompok tersebut, yang ditetapkan oleh AS dan Uni Eropa sebagai organisasi teroris, menyusup ke Israel pada 7 Oktober lalu dan menewaskan hampir 1.200 orang.

Israel membalasnya dengan serangan di Jalur Gaza yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 20.000 warga Palestina.

Peristiwa ini kembali meningkatkan ketegangan dengan Hizbullah, faksi bersenjata yang bermarkas di Lebanon. Kelompok ini diketahui sempat bersitegang dengan Israel pada Oktober, November dan Desember 2023.

Drone Israel menyerang wilayah Lebanon Selatan sebagai tanggapan atas serangan penembakan terhadap pemukiman Yahudi oleh unit bersenjata Hizbullah. Serangan drone itu menewaskan 4 orang, termasuk putra Mohammad Raad, pemimpin blok parlemen Hizbullah. 

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Desember 2023 memperingatkan bahwa eskalasi di perbatasan Israel yang dipicu oleh gerakan Hizbullah, dapat mengakibatkan hancurnya Lebanon.

Netanyahu mengatakan bahwa Israel akan terus melawan Hizbullah, mendorongnya jauh dari perbatasan dan menghancurkan persenjataan yang mereka punya. 

“Di wilayah utara, kami terus-menerus aktif melawan upaya Hizbullah. Kami terus membasmi kelompok teroris, mendorong mereka menjauh dari perbatasan dan menghancurkan persenjataan mereka,” katanya. 

Dia menegaskan bahwa jika Hizbullah membuat kesalahan dengan terlibat dalam perang habis-habisan, maka dia akan menghancurkan Lebanon dengan tangannya sendiri. 

Setelah sempat mereda, kematian Saleh al-Arouri bisa saja memancing ketegangan baru dengan Hizbullah karena kelompok ini dikenal sebagai pendukung Hamas.

Hal ini bisa ditilik dari pertemuan Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, dengan Wakil Ketua Hamas, Khalil al-Hayya, setelah terjadi gencatan senjata Israel-Hamas, November silam.

Pertemuan itu bertujuan membahas perkembangan di Jalur Gaza dan kedua belah pihak meninjau perkembangan di semua front perlawanan, menurut laporan kantor berita resmi Lebanon, NNA.

"Mereka menekankan pentingnya melanjutkan koordinasi guna mencapai kemenangan yang dijanjikan,” kata lembaga penyiaran itu.

Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati mengatakan serangan itu adalah kejahatan baru Israel yang bertujuan untuk menyeret Lebanon ke fase konfrontasi baru.

Pada 2009 silam, Hizbullah dan Israel juga pernah terlibat peperangangan. Saat itu Israel menderita banyak kerugian dan oleh sejumlah pihak dinyatakan mengalami kekalahan.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 04 Januari 2024

Kematian Petinggi Hamas Picu Perang Israel-Hizbullah?

Pada 2009 silam, Hizbullah dan Israel pernah terlibat peperangan. Saat itu Israel menderita banyak kerugian dan oleh sejumlah pihak dinyatakan mengalami kekalahan.

Context.id, JAKARTA - Pembunuhan pimpinan Hamas oleh Israel di Beirut, Lebanon meningkatkan ketegangan antara Israel dan milisi Hizbullah di Lebanon.

Seperti diketahui, serangan Israel membunuh seorang pemimpin Hamas, Saleh al-Arouri yang dikenal sebagai dalang di balik kelompok militan Palestina di Tepi Barat.

Kendaraan Aroruri hancur setelah dihantam rudal dari pesawat tidak berawak atau drone milik Israel di pinggiran kota Beirut, Selasa (2/1/2023).

Hamas memastikan Saleh al-Arouri Wakil Kepala Politbiro Hamas, tewas dalam serangan tersebut. Ini merupakan serangan pertama di ibu kota Lebanon selama hampir dua dekade.

Al-Arouri adalah pemimpin paling senior Hamas yang terbunuh sejak kelompok tersebut, yang ditetapkan oleh AS dan Uni Eropa sebagai organisasi teroris, menyusup ke Israel pada 7 Oktober lalu dan menewaskan hampir 1.200 orang.

Israel membalasnya dengan serangan di Jalur Gaza yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 20.000 warga Palestina.

Peristiwa ini kembali meningkatkan ketegangan dengan Hizbullah, faksi bersenjata yang bermarkas di Lebanon. Kelompok ini diketahui sempat bersitegang dengan Israel pada Oktober, November dan Desember 2023.

Drone Israel menyerang wilayah Lebanon Selatan sebagai tanggapan atas serangan penembakan terhadap pemukiman Yahudi oleh unit bersenjata Hizbullah. Serangan drone itu menewaskan 4 orang, termasuk putra Mohammad Raad, pemimpin blok parlemen Hizbullah. 

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Desember 2023 memperingatkan bahwa eskalasi di perbatasan Israel yang dipicu oleh gerakan Hizbullah, dapat mengakibatkan hancurnya Lebanon.

Netanyahu mengatakan bahwa Israel akan terus melawan Hizbullah, mendorongnya jauh dari perbatasan dan menghancurkan persenjataan yang mereka punya. 

“Di wilayah utara, kami terus-menerus aktif melawan upaya Hizbullah. Kami terus membasmi kelompok teroris, mendorong mereka menjauh dari perbatasan dan menghancurkan persenjataan mereka,” katanya. 

Dia menegaskan bahwa jika Hizbullah membuat kesalahan dengan terlibat dalam perang habis-habisan, maka dia akan menghancurkan Lebanon dengan tangannya sendiri. 

Setelah sempat mereda, kematian Saleh al-Arouri bisa saja memancing ketegangan baru dengan Hizbullah karena kelompok ini dikenal sebagai pendukung Hamas.

Hal ini bisa ditilik dari pertemuan Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, dengan Wakil Ketua Hamas, Khalil al-Hayya, setelah terjadi gencatan senjata Israel-Hamas, November silam.

Pertemuan itu bertujuan membahas perkembangan di Jalur Gaza dan kedua belah pihak meninjau perkembangan di semua front perlawanan, menurut laporan kantor berita resmi Lebanon, NNA.

"Mereka menekankan pentingnya melanjutkan koordinasi guna mencapai kemenangan yang dijanjikan,” kata lembaga penyiaran itu.

Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati mengatakan serangan itu adalah kejahatan baru Israel yang bertujuan untuk menyeret Lebanon ke fase konfrontasi baru.

Pada 2009 silam, Hizbullah dan Israel juga pernah terlibat peperangangan. Saat itu Israel menderita banyak kerugian dan oleh sejumlah pihak dinyatakan mengalami kekalahan.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Kolaborasi Manusia dan Kecerdasan Buatan Mengubah Metode Perawatan Kanker

Teknologi AI merevolusi deteksi, diagnosis, dan perawatan kanker dengan meningkatkan akurasi dan kecepatan, namun perlu kehati-hatian dan keputusa ...

Context.id . 06 November 2024

Jack Ma Berbagi Pelajaran Hidup bagi Generasi Muda

Jack Ma, pendiri Alibaba, mengajarkan kesuksesan datang dari ketekunan menghadapi kegagalan, belajar dari kesalahan dan memberikan dampak positif ...

Context.id . 06 November 2024

Mungkinkah Mars Menjadi Tempat Tinggal? Temuan Baru Soal Kehidupan Mikroba

NASA menemukan area di Mars yang berpotensi mendukung kehidupan mikroba, tersembunyi di bawah lapisan es dan debu.

Context.id . 31 October 2024

Inovasi Kesehatan Mental: Mengobati Depresi Melalui Aplikasi Digital

Aplikasi Rejoyn menawarkan solusi inovatif untuk mengobati depresi dengan latihan emosional yang \"mereset \" sirkuit otak

Context.id . 30 October 2024