Kerja Sama TikTok-Tokopedia Bakal Terealisasi?
Kerja sama TikTok Shop dengan GOTO mendapat restu dari pemerintah.
Context.id, JAKARTA - Jalan TikTok Shop untuk kembali beraksi di bidang marketplace semakin mulus ketika Menteri Perdagangan merestui kerja sama dengan Tokopedia.
"Boleh saja kalau kerja sama, dengan lokal,” ucap Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, belum lama ini.
Tanggapan ini diungkapkan oleh Zulkifli Hasan merespon ByteDance, perusahaan payung TikTok yang akan bekerja sama dengan Tokopedia.
Seperti diketahui, ByteDance Ltd., induk perusahaan TikTok, dikabarkan telah sepakat untuk menjalin kerja sama secara luas dengan PT Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO).
Investasi ByteDance di GOTO akan menjadi pelopor untuk e-commerce luar negeri di negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Mengutip Bloomberg, ByteDance akhirnya sepakat untuk bekerja sama dengan Tokopedia milik GOTO di beberapa area, ketimbang bersaing langsung dengan platform dagang-el tersebut.
"TikTok dan Tokopedia berencana untuk mengumumkan rincian kerja sama tersebut secepatnya pada minggu depan," ujar sumber yang tidak ingin disebutkan namanya kepada Bloomberg.
Meskipun kedua perusahaan telah mencapai kesepakatan informal, rincian akhir dari aliansi tersebut masih dalam tahap pembahasan sehingga dapat berubah sebelum akhirnya diumumkan secara resmi.
Adapun, sumber Bloomberg juga menambahkan bahwa kesepakatan antara TikTok Shop dan Tokopedia masih perlu mendapatkan persetujuan regulasi dan masih berpotensi mengalami kegagalan.
Investasi di Tokopedia dinilai dapat menjadi yang pertama bagi anak perusahaan ByteDance tersebut. Kinerja TikTok Shop sebelumnya tumbuh pesat sejak awal tahun hingga beberapa bulan silam.
Bahkan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan tiap bulannya TikTok Shop bisa meraup puluhan rupiah dari operasionalnya.
Namun, perkembangan TikTok Shop di Indonesia melawan Sea Ltd. dan Tokopedia terhenti ketika keluhan dari pedagang lokal muncul.
Kini, kerjasama dengan pihak lokal dapat menjadi model bagi TikTok dapat melakukan ekspansi di pasar lain seperti Malaysia, yang pemerintahannya telah mengisyaratkan kesediaan untuk meninjau kembali pengaruh pemain luar negeri seperti TikTok.
Bulan lalu, TikTok dan GOTO dikabarkan tengan mendiskusikan potensi investasi. Namun, opsi lainnya adalah usaha patungan (joint venture) . Hal tersebut mencakup pembangunan platform e-commerce baru.
Terkait hal itu, perwakilan dari TikTok dan GOTO menolak untuk memberikan komentarnya. Tujuan utama ByteDance dari kerja sama ini, yakni menghidupkan kembali layanan belanja online di arena ritel atau TikTok Shop di Asia Tenggara.
Sebagai informasi, TikTok, satu-satunya platform yang langsung terkena dampak dari peraturan baru di Indonesia, beberapa bulan telah menghentikan layanan belanja TikTok Shop untuk mematuhi peraturan tersebut.
Indonesia merupakan pasar pertama dan terbesar untuk TikTok Shop. Adapun TikTok Shop memulai layanannya di Indonesia pada 2021 dan langsung sukses dengan para pembeli yang lebih muda dan mengutamakan video sehingga mendorongnya untuk berekspansi ke pasar lain, termasuk Amerika Serikat.
Bagi GOTO, kesepakatan dengan TikTok bisa jadi berisiko karena akan membantu saingan ritel online milik mereka, yaitu Tokopedia, untuk beroperasi di Indonesia.
Namun, kesepakatan ini juga akan memberikan GOTO mitra media sosial global yang kuat dalam pengaturan yang dapat meningkatkan volume belanja, logistik, dan pembayaran untuk kedua perusahaan.
RELATED ARTICLES
Kerja Sama TikTok-Tokopedia Bakal Terealisasi?
Kerja sama TikTok Shop dengan GOTO mendapat restu dari pemerintah.
Context.id, JAKARTA - Jalan TikTok Shop untuk kembali beraksi di bidang marketplace semakin mulus ketika Menteri Perdagangan merestui kerja sama dengan Tokopedia.
"Boleh saja kalau kerja sama, dengan lokal,” ucap Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, belum lama ini.
Tanggapan ini diungkapkan oleh Zulkifli Hasan merespon ByteDance, perusahaan payung TikTok yang akan bekerja sama dengan Tokopedia.
Seperti diketahui, ByteDance Ltd., induk perusahaan TikTok, dikabarkan telah sepakat untuk menjalin kerja sama secara luas dengan PT Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO).
Investasi ByteDance di GOTO akan menjadi pelopor untuk e-commerce luar negeri di negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Mengutip Bloomberg, ByteDance akhirnya sepakat untuk bekerja sama dengan Tokopedia milik GOTO di beberapa area, ketimbang bersaing langsung dengan platform dagang-el tersebut.
"TikTok dan Tokopedia berencana untuk mengumumkan rincian kerja sama tersebut secepatnya pada minggu depan," ujar sumber yang tidak ingin disebutkan namanya kepada Bloomberg.
Meskipun kedua perusahaan telah mencapai kesepakatan informal, rincian akhir dari aliansi tersebut masih dalam tahap pembahasan sehingga dapat berubah sebelum akhirnya diumumkan secara resmi.
Adapun, sumber Bloomberg juga menambahkan bahwa kesepakatan antara TikTok Shop dan Tokopedia masih perlu mendapatkan persetujuan regulasi dan masih berpotensi mengalami kegagalan.
Investasi di Tokopedia dinilai dapat menjadi yang pertama bagi anak perusahaan ByteDance tersebut. Kinerja TikTok Shop sebelumnya tumbuh pesat sejak awal tahun hingga beberapa bulan silam.
Bahkan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan tiap bulannya TikTok Shop bisa meraup puluhan rupiah dari operasionalnya.
Namun, perkembangan TikTok Shop di Indonesia melawan Sea Ltd. dan Tokopedia terhenti ketika keluhan dari pedagang lokal muncul.
Kini, kerjasama dengan pihak lokal dapat menjadi model bagi TikTok dapat melakukan ekspansi di pasar lain seperti Malaysia, yang pemerintahannya telah mengisyaratkan kesediaan untuk meninjau kembali pengaruh pemain luar negeri seperti TikTok.
Bulan lalu, TikTok dan GOTO dikabarkan tengan mendiskusikan potensi investasi. Namun, opsi lainnya adalah usaha patungan (joint venture) . Hal tersebut mencakup pembangunan platform e-commerce baru.
Terkait hal itu, perwakilan dari TikTok dan GOTO menolak untuk memberikan komentarnya. Tujuan utama ByteDance dari kerja sama ini, yakni menghidupkan kembali layanan belanja online di arena ritel atau TikTok Shop di Asia Tenggara.
Sebagai informasi, TikTok, satu-satunya platform yang langsung terkena dampak dari peraturan baru di Indonesia, beberapa bulan telah menghentikan layanan belanja TikTok Shop untuk mematuhi peraturan tersebut.
Indonesia merupakan pasar pertama dan terbesar untuk TikTok Shop. Adapun TikTok Shop memulai layanannya di Indonesia pada 2021 dan langsung sukses dengan para pembeli yang lebih muda dan mengutamakan video sehingga mendorongnya untuk berekspansi ke pasar lain, termasuk Amerika Serikat.
Bagi GOTO, kesepakatan dengan TikTok bisa jadi berisiko karena akan membantu saingan ritel online milik mereka, yaitu Tokopedia, untuk beroperasi di Indonesia.
Namun, kesepakatan ini juga akan memberikan GOTO mitra media sosial global yang kuat dalam pengaturan yang dapat meningkatkan volume belanja, logistik, dan pembayaran untuk kedua perusahaan.
POPULAR
RELATED ARTICLES