Share

Home Stories

Stories 15 November 2023

Bisnis Menggiurkan Suku Cadang Otomotif

Bisnis suku cadang kendaraan bermotor Astra Otoparts terus meraih pertumbuhan signifikan.

Ilustrasi Bisnis Otomotif - Alvin Alatas

Context.id, JAKARTA-  PT Astra Otoparts Tbk.  mencatatkan laba bersih konsolidasian sebesar Rp1,3 triliun sampai September 2023 atau tumbuh 57,7% dari laba bersih konsolidasian tahun 2022 sebesar Rp0,8 triliun.

Kenaikan laba bersih tersebut sejalan dengan meningkatnya kinerja pendapatan perseroan menjadi Rp14,1 triliun, atau tumbuh 4,4% dari kinerja pendapatan tahun 2022 sebesar Rp13,5 triliun.

Dari sisi neraca, perseroan membukukan pertumbuhan aset sebesar 6,8% menjadi Rp19,8 triliun pada akhir September 2023, dibandingkan Rp18,5 triliun pada akhir Desember 2022.

Seiring dengan itu, jumlah liabilitas juga tercatat mengalami kenaikan sebesar 6,3% menjadi Rp5,8 triliun pada akhir September 2023, dari sebelumnya Rp5,5 triliun pada akhir Desember 2022.

Pada segmen usaha manufaktur, perseroan menjalin kerjasama dengan mitra bisnis ternama dunia untuk memproduksi berbagai macam produk suku cadang yang melayani hampir seluruh pabrikan otomotif dan pasar suku cadang pengganti di Indonesia, baik untuk kendaraan roda dua, roda empat, komersial, dan lainnya.

Sampai dengan September tahun 2023, segmen usaha manufaktur perseroan membukukan pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 8,8% menjadi Rp7,9 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp7,3 triliun.

Adapun pada segmen usaha perdagangan, perseroan didukung jaringan distribusi domestik, ekspor, dan jaringan perdagangan ritel modern dengan nama Shop&Drive, Shop&Bike, Motoquick.

Selain itu ada juga Astra Otoservice, platform perdagangan digital yang menjual produk otomotif dan nonotomotif, dan yang terbaru fasilitas pengisian daya KBLBB Astra Otopower.

Sepanjang sembilan bulan pada 2023, segmen usaha perdagangan Perseroan sedikit mengalami penurunan pendapatan bersih sebesar 0,8% menjadi Rp6,18 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp6,23 triliun.

“Perseroan masih akan fokus pada segmen usaha manufaktur dan perdagangan yang menjadi core business Perseroan, dengan terus melakukan inovasi serta mengembangkan produk dan layanan baru, termasuk elektrifikasi,” kata Direktur Astra Otoparts Wanny Wijaya.

Saat ini, pihaknya memiliki jaringan pengisian daya listrik untuk roda empat dengan merek dagang Astra Otopower yang menggunakan charging machine yang dikembangkan dan diproduksi sendiri dengan merek ALTRO.

Astra Otoparts juga terus mendukung  komponen EV 2W dan 4W, baik yang termasuk general parts yang similar dengan kendaraan ICE maupun specific parts khusus untuk kendaraan listrik.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 15 November 2023

Bisnis Menggiurkan Suku Cadang Otomotif

Bisnis suku cadang kendaraan bermotor Astra Otoparts terus meraih pertumbuhan signifikan.

Ilustrasi Bisnis Otomotif - Alvin Alatas

Context.id, JAKARTA-  PT Astra Otoparts Tbk.  mencatatkan laba bersih konsolidasian sebesar Rp1,3 triliun sampai September 2023 atau tumbuh 57,7% dari laba bersih konsolidasian tahun 2022 sebesar Rp0,8 triliun.

Kenaikan laba bersih tersebut sejalan dengan meningkatnya kinerja pendapatan perseroan menjadi Rp14,1 triliun, atau tumbuh 4,4% dari kinerja pendapatan tahun 2022 sebesar Rp13,5 triliun.

Dari sisi neraca, perseroan membukukan pertumbuhan aset sebesar 6,8% menjadi Rp19,8 triliun pada akhir September 2023, dibandingkan Rp18,5 triliun pada akhir Desember 2022.

Seiring dengan itu, jumlah liabilitas juga tercatat mengalami kenaikan sebesar 6,3% menjadi Rp5,8 triliun pada akhir September 2023, dari sebelumnya Rp5,5 triliun pada akhir Desember 2022.

Pada segmen usaha manufaktur, perseroan menjalin kerjasama dengan mitra bisnis ternama dunia untuk memproduksi berbagai macam produk suku cadang yang melayani hampir seluruh pabrikan otomotif dan pasar suku cadang pengganti di Indonesia, baik untuk kendaraan roda dua, roda empat, komersial, dan lainnya.

Sampai dengan September tahun 2023, segmen usaha manufaktur perseroan membukukan pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 8,8% menjadi Rp7,9 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp7,3 triliun.

Adapun pada segmen usaha perdagangan, perseroan didukung jaringan distribusi domestik, ekspor, dan jaringan perdagangan ritel modern dengan nama Shop&Drive, Shop&Bike, Motoquick.

Selain itu ada juga Astra Otoservice, platform perdagangan digital yang menjual produk otomotif dan nonotomotif, dan yang terbaru fasilitas pengisian daya KBLBB Astra Otopower.

Sepanjang sembilan bulan pada 2023, segmen usaha perdagangan Perseroan sedikit mengalami penurunan pendapatan bersih sebesar 0,8% menjadi Rp6,18 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp6,23 triliun.

“Perseroan masih akan fokus pada segmen usaha manufaktur dan perdagangan yang menjadi core business Perseroan, dengan terus melakukan inovasi serta mengembangkan produk dan layanan baru, termasuk elektrifikasi,” kata Direktur Astra Otoparts Wanny Wijaya.

Saat ini, pihaknya memiliki jaringan pengisian daya listrik untuk roda empat dengan merek dagang Astra Otopower yang menggunakan charging machine yang dikembangkan dan diproduksi sendiri dengan merek ALTRO.

Astra Otoparts juga terus mendukung  komponen EV 2W dan 4W, baik yang termasuk general parts yang similar dengan kendaraan ICE maupun specific parts khusus untuk kendaraan listrik.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Hitungan Prabowo Soal Uang Kasus CPO Rp13,2 Triliun, Bisa Buat Apa Saja?

Presiden Prabowo Subianto melakukan perhitungan terkait uang kasus korupsi CPO Rp13,2 triliun yang ia sebut bisa digunakan untuk membangun desa ne ...

Renita Sukma . 20 October 2025

Polemik IKN Sebagai Ibu Kota Politik, Ini Kata Kemendagri dan Pengamat

Terminologi ibu kota politik yang melekat kepada IKN dianggap rancu karena bertentangan dengan UU IKN. r n r n

Renita Sukma . 18 October 2025

Dilema Kebijakan Rokok: Penerimaan Negara Vs Kesehatan Indonesia

Menkeu Purbaya ingin menggairahkan kembali industri rokok dengan mengerem cukai, sementara menteri sebelumnya Sri Mulyani gencar menaikkan cukai d ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 15 October 2025

Di Tengah Ketidakpastian Global, Emas Justru Terus Mengkilap

Meskipun secara historis dianggap sebagai aset lindung nilai paling aman, emas kerap ikut tertekan ketika terjadi aksi jual besar-besaran di pasar ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 13 October 2025