Share

Home Stories

Stories 14 November 2023

Menunggu Efek Positif Tambahan Subsidi Konversi Motor Listrik

Penambahan subsidi konversi motor listrik diharapkan meningkatkan minat masyarakat beralih ke kendaraan listrik

Suasana bengkel motor listrik konversi Elders Garage/Bisnis-Anshary Madya

Context.id, JAKARTA - Setelah sekian lama pemerintah menetapkan subsidi sebesar Rp8 juta bagi pembelian setiap unit sepeda motor listrik baru, angka penjualan pun dinilai masih berjalan lambat.

Minimnya serapan subsidi motor listrik bahkan membuat Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko kebingungan. Pasalnya, penyaluran subsidi motor listrik bahkan belum mencapai 50% dari target.

"Iya, itu agak aneh ini memang kenapa agak sulit berkembangnya ya pertumbuhannya. Agak aneh ya," kata Moeldoko saat ditemui wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan awal November ini.

Dia membeberkan ragam strategi telah dilakukan oleh pemerintah, salah satunya dengan menghilangkan persyaratan ketat pada motor listrik subsidi. Namun, sampai saat ini penyalurannya tetap minim.

Adapun data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebutkan penjualan sepeda motor listrik dengan subsidi Rp7 juta baru mencapai 7.500 penerima manfaat per 20 Oktober 2023. Angka itu jauh dari target 200.000 unit yang dicanangkan Pemerintah.

Bertolak dari fakta itulah, pemerintah kembali mengungkap wacana penambahan subsidi dari Rp7 juta menjadi Rp10 juta per unit untuk konversi motor listrik. Sedangkan untuk motor listrik baru, tetap diangka Rp7 juta. 

Hanya saja, hingga kini belum ada peraturan baru yang memayungi, padahal kejar target hanya menyisakan waktu efektif satu bulan sebelum tutup tahun.

Menteri ESDM, Arifin Tasrif mengatakan rencana penambahan subsidi untuk konversi motor listrik tengah digodok. Kebijakan baru ini dilakukan lantaran insentif tersebut dinilai belum banyak menarik minat masyarakat. "Sudah, Rp10 juta yang diputuskan untuk yang konversi," kata Arifin, dikutip Senin (13/11/2023).

Wacana penambahan subsidi motor listrik konversi tentunya disambut positif pelaku usaha. Meski tak menyasar subsidi motor listrik baru, Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) menilai rencana penambahan alokasi subsidi konversi motor listrik dapat mendongkrak minat masyarakat hingga menambah kehadiran bengkel-bengkel konversi.

Ketua Aismoli Budi Setiyadi mengatakan rencana tersebut dapat mempercepat tercapainya target konversi motor listrik tahun ini sebanyak 50.000 unit. Kendati, hal tersebut dinilai sulit untuk terwujud jelang akhir 2023.

"Kalau target 50.000 unit tahun 2023 mungkin agak susah tercapai, tetapi minimal akan merangsang lahirnya bengkel-bengkel konversi yang itu adalah UMKM," kata Budi seperti dilansir dari Bisnis.

Kenaikan subsidi Rp10 juta, tuturnya, dapat memberikan multiplier effect terhadap pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya di bidang bengkel konversi motor listrik. 

Selama ini, realisasi penyerapan subsidi konversi motor listrik memang belum masif dikarenakan ongkos yang masih terlalu tinggi, terutama untuk pembelian baterai motor listrik yang memang cukup mahal. 



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 14 November 2023

Menunggu Efek Positif Tambahan Subsidi Konversi Motor Listrik

Penambahan subsidi konversi motor listrik diharapkan meningkatkan minat masyarakat beralih ke kendaraan listrik

Suasana bengkel motor listrik konversi Elders Garage/Bisnis-Anshary Madya

Context.id, JAKARTA - Setelah sekian lama pemerintah menetapkan subsidi sebesar Rp8 juta bagi pembelian setiap unit sepeda motor listrik baru, angka penjualan pun dinilai masih berjalan lambat.

Minimnya serapan subsidi motor listrik bahkan membuat Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko kebingungan. Pasalnya, penyaluran subsidi motor listrik bahkan belum mencapai 50% dari target.

"Iya, itu agak aneh ini memang kenapa agak sulit berkembangnya ya pertumbuhannya. Agak aneh ya," kata Moeldoko saat ditemui wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan awal November ini.

Dia membeberkan ragam strategi telah dilakukan oleh pemerintah, salah satunya dengan menghilangkan persyaratan ketat pada motor listrik subsidi. Namun, sampai saat ini penyalurannya tetap minim.

Adapun data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebutkan penjualan sepeda motor listrik dengan subsidi Rp7 juta baru mencapai 7.500 penerima manfaat per 20 Oktober 2023. Angka itu jauh dari target 200.000 unit yang dicanangkan Pemerintah.

Bertolak dari fakta itulah, pemerintah kembali mengungkap wacana penambahan subsidi dari Rp7 juta menjadi Rp10 juta per unit untuk konversi motor listrik. Sedangkan untuk motor listrik baru, tetap diangka Rp7 juta. 

Hanya saja, hingga kini belum ada peraturan baru yang memayungi, padahal kejar target hanya menyisakan waktu efektif satu bulan sebelum tutup tahun.

Menteri ESDM, Arifin Tasrif mengatakan rencana penambahan subsidi untuk konversi motor listrik tengah digodok. Kebijakan baru ini dilakukan lantaran insentif tersebut dinilai belum banyak menarik minat masyarakat. "Sudah, Rp10 juta yang diputuskan untuk yang konversi," kata Arifin, dikutip Senin (13/11/2023).

Wacana penambahan subsidi motor listrik konversi tentunya disambut positif pelaku usaha. Meski tak menyasar subsidi motor listrik baru, Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) menilai rencana penambahan alokasi subsidi konversi motor listrik dapat mendongkrak minat masyarakat hingga menambah kehadiran bengkel-bengkel konversi.

Ketua Aismoli Budi Setiyadi mengatakan rencana tersebut dapat mempercepat tercapainya target konversi motor listrik tahun ini sebanyak 50.000 unit. Kendati, hal tersebut dinilai sulit untuk terwujud jelang akhir 2023.

"Kalau target 50.000 unit tahun 2023 mungkin agak susah tercapai, tetapi minimal akan merangsang lahirnya bengkel-bengkel konversi yang itu adalah UMKM," kata Budi seperti dilansir dari Bisnis.

Kenaikan subsidi Rp10 juta, tuturnya, dapat memberikan multiplier effect terhadap pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya di bidang bengkel konversi motor listrik. 

Selama ini, realisasi penyerapan subsidi konversi motor listrik memang belum masif dikarenakan ongkos yang masih terlalu tinggi, terutama untuk pembelian baterai motor listrik yang memang cukup mahal. 



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

China Mulai Menyerap Sinar Matahari dengan Skala Raksasa

Pada 2030, kompleks panel surya milik China ini diperkirakan akan merentang sejauh 250 mil atau lebih panjang dari jarak Jakarta ke Semarang

Renita Sukma . 15 July 2025

Muncul Joki dan Pemalsuan, Strava Berubah jadi Ajang Validasi?

Aktivitas olahraga lari makin diminati oleh banyak orang, begitu pun para joki yang melihat ini sebagai sebuah peluang.

Context.id . 15 July 2025

Negosiasi RI-AS Mandek Tapi Vietnam Berhasil, Kok Bisa?

Menilai paket negosiasi yang ditawarkan Vietnam kepada AS secara signifikan mengurangi defisit neraca perdagangan AS

Renita Sukma . 11 July 2025

Ditekan Tarif Trump, Indonesia Bisa Perluas Pasar Tekstil ke Eropa

Di tengah tekanan tarif Trump 32%, Indonesia memiliki peluang untuk memperluas pasar ke Uni Eropa

Renita Sukma . 11 July 2025