Harga Kripto LUNA Anjlok, dari Rp1,2 Juta Jadi Rp500
Amblesnya harga kripto LUNA menimbulkan keresahan para investor, bahkan banyak di antaranya yang mengaku frustrasi.
Context.id, JAKARTA - Harga mata uang kripto Terra (LUNA) terjun bebas. Pada Kamis (12/5/2022) pukul 16.00 WIB, LUNA yang merupakan 10 besar mata uang kripto terbaik, berada di angka US$0,034 (Rp496) per keping.
Padahal, pada Selasa (5/5/2022) masih berada di angka US$83 (Rp1.212.704) atau mengalami penurunan lebih dari 99 persen.
Diketahui, kejadian ini dikarenakan LUNA menginvestasikan sebagian besar cadangan dana mereka kepada stablecoin UST. Investasi itu berlandaskan keyakinan perusahaan pada sifat aset UST yang berlandaskan dolar dan sama-sama berada di ekosistem Terra. Hal ini pun awalnya berdampak positif, harga LUNA menjadi lebih stabil layaknya harga stablecoin UST.
Namun sayangnya, UST beberapa hari lalu terdampak ketidakstabilan USD yang dikarenakan kebijakan moneter Bank Sentral AS, The Fed. Oleh karena itu, banyak investor yang melakukan penjualan UST yang juga berdampak pada LUNA.
Otomatis, hal ini menimbulkan keresahan para investor, bahkan banyak di antaranya yang mengaku frustrasi. Melansir dari Bisnis, di sub-forum reddit r/TerraLuna, ada seorang pengguna kehilangan US$450.000 (Rp6,5 miliar).
“Saya kehilangan US$450.000 (setara Rp6,5 miliar) dan saya tidak akan bisa membayar utang kepada bank. Saya akan kehilangan jaminan rumah dan jadi tunawisma,” ujar pengguna tersebut.
Tidak hanya itu, terdapat banyak anggota forum lain yang bernasib lebih sama bahkan lebih sengsara karena harga LUNA yang terjun bebas. Bahkan moderator forum pun menaruh kontak bantuan hotline dokter jiwa dan psikolog di halaman pertama forum agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain itu, media-media lain juga menuliskan pesan penyemangat untuk para trader dan investor yang terkena dampak ini.
RELATED ARTICLES
Harga Kripto LUNA Anjlok, dari Rp1,2 Juta Jadi Rp500
Amblesnya harga kripto LUNA menimbulkan keresahan para investor, bahkan banyak di antaranya yang mengaku frustrasi.
Context.id, JAKARTA - Harga mata uang kripto Terra (LUNA) terjun bebas. Pada Kamis (12/5/2022) pukul 16.00 WIB, LUNA yang merupakan 10 besar mata uang kripto terbaik, berada di angka US$0,034 (Rp496) per keping.
Padahal, pada Selasa (5/5/2022) masih berada di angka US$83 (Rp1.212.704) atau mengalami penurunan lebih dari 99 persen.
Diketahui, kejadian ini dikarenakan LUNA menginvestasikan sebagian besar cadangan dana mereka kepada stablecoin UST. Investasi itu berlandaskan keyakinan perusahaan pada sifat aset UST yang berlandaskan dolar dan sama-sama berada di ekosistem Terra. Hal ini pun awalnya berdampak positif, harga LUNA menjadi lebih stabil layaknya harga stablecoin UST.
Namun sayangnya, UST beberapa hari lalu terdampak ketidakstabilan USD yang dikarenakan kebijakan moneter Bank Sentral AS, The Fed. Oleh karena itu, banyak investor yang melakukan penjualan UST yang juga berdampak pada LUNA.
Otomatis, hal ini menimbulkan keresahan para investor, bahkan banyak di antaranya yang mengaku frustrasi. Melansir dari Bisnis, di sub-forum reddit r/TerraLuna, ada seorang pengguna kehilangan US$450.000 (Rp6,5 miliar).
“Saya kehilangan US$450.000 (setara Rp6,5 miliar) dan saya tidak akan bisa membayar utang kepada bank. Saya akan kehilangan jaminan rumah dan jadi tunawisma,” ujar pengguna tersebut.
Tidak hanya itu, terdapat banyak anggota forum lain yang bernasib lebih sama bahkan lebih sengsara karena harga LUNA yang terjun bebas. Bahkan moderator forum pun menaruh kontak bantuan hotline dokter jiwa dan psikolog di halaman pertama forum agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain itu, media-media lain juga menuliskan pesan penyemangat untuk para trader dan investor yang terkena dampak ini.
POPULAR
RELATED ARTICLES